Pahami 6 Aturan Ini ketika akan Meminjam Buku

Jangan cuma mau irit tapi gak jaga bukunya

Meminjam buku bisa menjadi pilihan supaya kamu tak selalu harus membelinya. Dengan begini, kamu akan lebih hemat. Apalagi buku-buku kuliah yang kamu butuhkan mahal harganya.

Jika kamu ada kenalan yang memilikinya, boleh saja mencoba meminjam padanya. Namun, dalam meminjam kamu tetap harus memperhatikan sejumlah aturan tak tertulis di bawah ini. Jadilah peminjam yang baik dan paham etika.

1. Hindari meminjam buku pada orang yang masih menggunakannya

Pahami 6 Aturan Ini ketika akan Meminjam Bukuilustrasi teman kuliah (pexels.com/Ivan Samkov)

Sudah tahu ia masih menggunakan buku tersebut, kok dipinjam? Ini namanya kamu mengganggunya. Bahkan meski kamu bilang akan meminjam setelah dia selesai, mungkin saja ia menjadi tidak nyaman dan merasa diburu-buru.

Padahal, tak ada orang yang memakai buku buat hal-hal iseng belaka. Pasti dia punya keperluan penting seperti mengerjakan tugas atau justru menuliskan resensinya agar mendapatkan honorarium dari media yang memuatnya nanti.

2. Jaga buku agar tidak kotor atau lecek

Pahami 6 Aturan Ini ketika akan Meminjam Bukuilustrasi perempuan dan buku-buku (pexels.com/Thirdman)

Buku bisa kotor karena debu, noda makanan dan minuman, atau coretan. Sementara itu, buku yang menjadi lecek biasanya karena halamannya terlipat, tidak ditaruh dalam tas dengan hati-hati, atau kamu justru menidurinya.

Selain tak sedap dipandang, buku yang kotor dan lecek juga akan lebih mudah robek. Sebagai peminjam, kewajibanmu adalah menjaganya. Bukan malah bersikap sembrono seolah-olah pemiliknya tidak mengeluarkan uang buat membelinya.

3. Kembalikan buku tepat waktu

Pahami 6 Aturan Ini ketika akan Meminjam Bukuilustrasi membaca buku (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sama seperti saat kamu meminjam barang-barang lainnya, buku pun harus dikembalikan tepat waktu. Jangan sampai keterlambatanmu dalam mengembalikannya menghambat keperluan-keperluan pemiliknya.

Kalau tidak terpaksa sekali, hindari meminta tambahan waktu peminjaman. Dia barangkali sebetulnya membutuhkan buku itu, tetapi tidak enak mengatakannya padamu. Risiko dari sekadar meminjam barang pada orang lain ialah kamu tak leluasa menggunakannya.

Baca Juga: 5 Aturan Tak Tertulis Saat Kumpul Keluarga Besar, Jauhi Topik Toxic!

4. Untuk buku-buku yang sangat penting, beli saja walau bekas

dm-player
Pahami 6 Aturan Ini ketika akan Meminjam Bukuilustrasi mengunjungi toko buku (pexels.com/beytlik)

Contoh buku penting yang sebaiknya kamu beli dan miliki adalah buku teks kuliah yang berisi teori-teori dasar lengkap. Walaupun mata kuliahnya ada di semester awal, kamu pasti tetap membutuhkannya di semester-semester berikutnya.

Bahkan sampai penyusunan skripsi kelak atau kamu melanjutkan studi pascasarjana. Mintalah uang pada orangtua untuk membelinya, cari pekerjaan paruh waktu, atau menabung sebagian uang sakumu setiap bulannya.

Di awal semester, kamu dapat menggunakan uang itu buat beli buku-buku kuliah. Daripada kamu sebentar-sebentar mencari pinjaman buku. Baik kamu maupun pemilik buku menjadi sama repotnya, kan?

5. Utamakan meminjam di perpustakaan ketimbang pada seseorang

Pahami 6 Aturan Ini ketika akan Meminjam Bukuilustrasi meminjam buku (pexels.com/RODNAE Productions)

Ada barang milik pribadi, ada juga yang memang disediakan untuk umum baik secara gratis maupun dengan sedikit biaya guna perawatannya. Inilah pemahaman dasar yang wajib kamu miliki supaya lebih mampu menghargai barang punya orang lain.

Tidak apa-apa kamu mencoba meminjam barang pribadi orang lain, termasuk buku. Akan tetapi, utamakan buat terlebih dahulu mencari buku tersebut di perpustakaan-perpustakaan.

Dengan demikian, kemungkinan kamu akan mengganggu orang lain menjadi jauh lebih kecil. Buku-buku di perpustakaan atau tempat penyewaan memang disediakan buat dipinjam. Lain dengan buku milik seseorang.

6. Jangan secara sepihak meminjamkannya ke orang lain

Pahami 6 Aturan Ini ketika akan Meminjam Bukuilustrasi membaca (pexels.com/Maisie Kane)

Apa pun barang yang dipinjam, kamu dilarang keras secara sepihak mengopernya pada orang lain. Tidak peduli itu saudara atau sahabatmu, dia mungkin tak mampu menjaga buku itu sebaik kamu. 

Bahkan bila ia bisa menjaganya, pemiliknya bakal tetap kesal saat mengetahui. Kamu bertindak seakan-akan buku tersebut milikmu. Kamu tak menghargai dirinya dan gak tahu cara berterima kasih.

Apabila kamu meminjam buku pada orang yang tepat dan dengan cara yang sopan, manfaatnya kembali padamu. Kamu akan memperolehnya dengan cukup mudah dan orang lain tidak kapok meminjamimu lagi di lain waktu. 

Jangan pernah kamu berpikir itu cuma sebuah buku. Buku yang kamu pinjam barangkali amat berharga bagi orang lain. Ia membelinya dengan penuh perjuangan dan menggunakannya untuk melancarkan studi atau bagian dari pekerjaannya sehari-hari. Misalnya, ia seorang penulis, pengajar, atau bookstagram.

Baca Juga: 5 Aturan Wajib Kalau Tinggal Bareng Teman

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya