5 Alasan Jangan Terlalu Percaya saat Orang Menceritakan Pendapatannya

#IDNTimesLife Waspadai motivasinya cuma bikin kamu minder

Obrolan tentang gaji biasanya sangat menarik untuk generasi Z yang baru memasuki dunia kerja. Bahkan generasi di atasnya alias milenial pun masih sering penasaran dengan pendapatan teman-temannya baik yang bidang kerjanya sama maupun berbeda. Keingintahuan ini dipicu oleh rasa penasaran apakah gaji sendiri sudah termasuk tinggi atau belum.

Begitu juga jika dirimu sedang mempertimbangkan pindah pekerjaan. Informasi tentang penghasilan orang-orang dirasa penting buat pertimbangan ketika kamu mencari pekerjaan yang baru. Namun, semenarik apa pun urusan gaji ini hendaknya tidak membuatmu seketika percaya saat seseorang mengatakannya. 

Terlebih dia bilang sendiri tanpa dirimu bertanya. Jangan terlalu polos dengan memercayai saja semua perkataannya. Kamu dapat tertipu oleh besaran pendapatan yang disebutkannya. Cukup dengarkan tanpa terlalu memikirkannya karena lima alasan di bawah ini.

1. Gak banyak orang yang blak-blakan soal penghasilannya

5 Alasan Jangan Terlalu Percaya saat Orang Menceritakan Pendapatannyailustrasi percakapan (pexels.com/Monstera Production)

Apakah ini artinya kamu harus menghargai keterbukaan seseorang yang menceritakan gajinya? Satu sisi ya, sebab bila apa yang dikatakannya benar maka itu bukan hal yang mudah. Orang dewasa tidak nyaman mengatakan besaran pendapatannya karena beberapa alasan.

Pertama, jika penghasilannya dianggap kecil oleh lawan bicara bisa dihina. Kedua, pendapatan yang tinggi dapat membuat beberapa orang berusaha memanfaatkannya saja. Namun, di sisi lain kamu juga perlu mewaspadai kalau-kalau dia cuma beromong kosong. 

Orang dewasa tidak sama dengan anak-anak yang terlalu polos sehingga dengan jujur mengatakan segalanya. Bukannya berburuk sangka, tetapi ada kemungkinan teman atau saudaramu gak menyebutkan nominal pendapatannya dengan jujur. Entah angka aslinya lebih tinggi atau rendah, kalau kamu terlalu memercayainya berarti sudah tertipu. Mending dirimu sekadar mendengarkan tanpa memikirkannya lebih lanjut.

2. Kamu tidak bisa memastikan kebenarannya

5 Alasan Jangan Terlalu Percaya saat Orang Menceritakan Pendapatannyailustrasi percakapan (pexels.com/Sam Lion)

Apa pun yang dikatakannya tentang penghasilannya per bulan, benar atau tidak cuma dia atau atasannya yang tahu. Sementara itu, kamu tidak mungkin minta diperlihatkan slip gajinya atau bukti transfernya karena tak sopan. Terbayang kan, apabila dirimu langsung percaya saja pada perkataannya?

Orang yang memang sengaja berbohong bakal senang sekali melihatmu percaya padanya. Andai pun kamu mencari informasi pendapatan sesuai dengan pekerjaannya melalui internet, belum tentu hasilnya akurat. Sebagai contoh, dia menempati posisi sebagai staf IT di sebuah kota. 

Tentu saja gaji setiap staf IT berbeda-beda tergantung kantornya. Mustahil buatmu mendapatkan informasi gaji karyawan secara tepat jika bukan dari orang dalam di suatu kantor. Itu pun informasinya harus datang dari bagian yang memang mengurus pembayaran gaji. Tidak ada gunanya dirimu memikirkan sesuatu yang gak bisa dibuktikan kebenarannya.

Baca Juga: 5 Sumber Pendapatan Developer Game Online, Penasaran?

3. Dirimu juga tak tahu motivasinya menyebut angka tertentu

5 Alasan Jangan Terlalu Percaya saat Orang Menceritakan Pendapatannyailustrasi bertelepon (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Tindakan orang dewasa banyak dipengaruhi oleh motivasi pribadinya dan bukan sekadar spontanitas. Motivasi ini bisa baik, buruk, atau netral saja termasuk ketika ia membicarakan pendapatan. Ketika kamu menanyakan gaji seseorang dan dia mengatakannya dengan jujur berarti ia gak punya motivasi selain menjawab pertanyaanmu.

Sementara itu, orang yang menurunkan angka pendapatannya sering kali didorong oleh keengganan terlihat lebih kaya atau justru ada keinginan agar dikasihani. Sedang orang yang menaikkan nominal penghasilannya barangkali malu dengan pendapatan aslinya yang lebih kecil. Atau, dia punya maksud buruk untuk menjatuhkan mentalmu karena tidak menyukaimu.

Supaya kamu merasa kondisi finansialmu tidak aman bahkan minder darinya. Walaupun seandainya dirimu yang ditanya soal pendapatan gak akan memiliki motivasi jahat begini, orang lain mungkin berbeda. Lebih baik kamu tak usah terlampau memercayai angka yang disebutkannya. Apalagi dirimu sampai overthinking saat dia menyebutkan gaji yang jauh lebih besar daripada gajimu.

4. Tidak penting untukmu

5 Alasan Jangan Terlalu Percaya saat Orang Menceritakan Pendapatannyailustrasi percakapan (pexels.com/Cliff Booth)

Seberapa penting informasi tentang gaji orang lain untukmu? Bila dirimu sedang mencari pekerjaan, mengetahuinya mungkin cukup membantumu dalam menentukan lowongan yang hendak dilamar. Atau, supaya kamu tahu standar penghasilan ketika ditanyakan di sesi wawancara.

Di luar keperluan tersebut, informasi tentang penghasilan orang lain sebenarnya gak penting. Mau pendapatannya lebih besar, lebih kecil, atau sama denganmu tetap saja kalian memakai uang masing-masing buat membiayai hidup. Jika kesadaran akan hal ini selalu tertanam kuat dalam diri, kamu gak bakal mudah minder mendengar berapa pun pendapatan seseorang.

Bahkan meski dia berusaha memanas-manasi hatimu biar dirimu gak bersyukur dengan pekerjaan serta penghasilan saat ini. Mulailah belajar mengesampingkan hal-hal yang tak ada faedahnya buatmu. Ini akan menghemat energimu serta membantumu untuk lebih mudah fokus ke hal-hal lain yang lebih utama. 

5. Antisipasi dampak negatifnya padamu

5 Alasan Jangan Terlalu Percaya saat Orang Menceritakan Pendapatannyailustrasi percakapan (pexels.com/Viktoria Slowikowska)

Terutama untukmu yang pikiran dan perasaannya gampang sekali dipengaruhi oleh faktor eksternal. Kamu mesti lebih berhati-hati dalam menerima informasi apa saja, apalagi kaitannya dengan uang. Buat orang dewasa, topik uang sering bikin pikiran ke mana-mana.

Begitu kamu tahu pendapatan seseorang berlipat-lipat darimu, mungkin semangat kerjamu menurun drastis. Dirimu membatin, pantas saja dia terlihat cepat kaya. Sekaligus bertanya-tanya kapan kamu bakal kaya kalau penghasilanmu hanya sepersekian dari pendapatannya? Persoalannya, dirimu juga tidak menemukan jalan buat memperoleh penghasilan sebesar dirinya.

Tambah kamu memikirkannya, tambah besar pula keputusasaanmu. Sebaliknya, informasi gaji orang lain yang lebih kecil juga bisa mendatangkan keburukan untukmu. Jika mentalmu gak kuat, kamu justru menjadi tinggi hati sebab merasa lebih kaya daripada orang lain. Dirimu memang gembira dengan hal tersebut, tetapi tanpa sadar kamu malah sudah menyimpan penyakit hati.

Bertukar cerita tentang pendapatan tidak dilarang. Selama gak ada pemaksaan untuk mengatakan nominalnya. Pun jika ada orang yang dengan sendirinya menyebutkan penghasilannya, jangan seketika memercayainya. Tanggapi dengan sopan saja. Setelah itu lupakan daripada angka yang disebutkannya mengganggu pikiranmu hingga menimbulkan kecemasan.

Baca Juga: 5 Cara Jitu Menambah Pendapatan bagi Ibu Rumah Tangga, Jadi Freelancer

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya