5 Alasan Sosok Toksik Gak Memiliki Integritas yang Kuat
ilustrasi toksik (pexels.com/JESSICA TICOZZELLI)
Integritas adalah fondasi dari karakter yang kuat, mencerminkan kejujuran, tanggung jawab, dan konsistensi dalam kata dan perbuatan. Namun, sosok toksik sering kali menunjukkan perilaku yang jauh dari nilai-nilai ini. Dalam banyak kasus, mereka cenderung memanipulasi, berbohong, dan mengabaikan prinsip-prinsip etika untuk mencapai tujuan pribadi mereka, mengorbankan kepercayaan dan hubungan di sepanjang jalan.
Artikel ini akan mengulas lima alasan utama mengapa sosok toksik biasanya tidak memiliki integritas yang kuat, serta bagaimana perilaku ini dapat merusak hubungan profesional dan pribadi mereka. Berikut adalah lima alasan mengapa sosok toksik biasanya tidak memiliki integritas yang kuat.
Baca Juga: 3 Film dan Series Raihaanun Bertema Hubungan Toksik, ada Gelas Kaca
1. Sering berbohong atau menipu
ilustrasi dua wanita berbicara (pexels.com/George Milton)Sosok toksik tidak disenangi oleh banyak orang. Sikapnya selalu menimbulkan kegaduhan serta masalah. Mereka punya sikap buruk yakni sering berkata tidak benar.
Sosok toksik sering kali menggunakan kebohongan atau manipulasi untuk mencapai tujuan mereka, yang jelas menunjukkan kurangnya integritas. Mereka tidak segan-segan memutarbalikkan fakta demi keuntungan pribadi.
2. Tidak konsisten dalam perkataan dan tindakan
ilustrasi cewek malas (unsplash.com/Aleksandra Sapozhnikova)Sudah menjadi sifat buruk yang melekat pada diri orang toksik. Orangnya tidak bisa diandalkan sama sekali. Tidak konsistennya dalam berperilaku membuatnya tidak bisa dipercaya.
Orang dengan sifat toksik sering kali menunjukkan ketidakkonsistenan antara apa yang mereka katakan dan apa yang mereka lakukan. Ini mencerminkan kurangnya komitmen terhadap prinsip atau nilai tertentu, yang merupakan dasar dari integritas.
Baca Juga: 3 Sikap Toksik yang Disalahartikan sebagai Romantis, Wajib Hati-hati
3. Mengabaikan etika dan moral
Ilustrasi pasangan debat (pexels.com/MART PRODUCTION)Orang-orang toksik mungkin ada di lingkunganmu. Jika mereka sulit dikenali, biasanya mereka punya sikap yang aneh. Seperti mudah mengabaikan etika dan moral.
Sosok toksik cenderung mengabaikan norma-norma etika dan moral demi keuntungan pribadi, tanpa mempertimbangkan dampak negatifnya terhadap orang lain. Mereka lebih mementingkan hasil daripada cara yang ditempuh. Bahkan mereka bisa melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan meski dengan cara yang salah.
4. Mengambil kredit atas pekerjaan orang lain
ilustrasi wanita berbicara (pexels.com/ RODNAE Productions)Supaya mendapatkan reputasi baik, orang toksik berupaya untuk mendapatkan penilaian terbaik dengan cara yang salah. Mereka tak segan untuk menyikut orang lain. Bahkan tak ragu untuk mengkhianati orang terdekat.
Orang toksik sering kali mencuri kredit untuk pekerjaan atau ide orang lain, menunjukkan ketidakjujuran dan kurangnya penghargaan terhadap upaya dan kontribusi orang lain, yang menunjukkan rendahnya integritas.
5. Menyalahkan orang lain
ilustrasi pasangan insecure (pexels.com/Alena Darmel)Alih-alih bertanggung jawab atas kesalahan atau kegagalan, sosok toxic sering kali menyalahkan orang lain. Orang lain yang tidak tahu apa-apa jadi kena batunya. Bukankah sikap orang toksik ini sungguh tidak baik.
Ini menunjukkan kurangnya tanggung jawab pribadi, yang merupakan elemen penting dari integritas yang kuat. Padahal setiap orang harus bisa menanggung apa yang telah dilakukannya sendiri. Orang toksik seenaknya sendiri melempar tanggung jawabnya.
Seharusnya setiap orang memiliki integritas dasar yang penting dimiliki untuk menjalani kehidupan. Namun, orang toksik tidak memilikinya karena beberapa alasan di atas.
Baca Juga: 5 Cara Menyikapi Mertua yang Toksik, Harus Terus Mengalah?
Maftukhatul Azizah
I write to inspire and connect with you. Follow me on my Instagram journey @maftukhazizah.🌹
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
