5 Mitos Tentang Rasa Takut yang Perlu Kamu Ketahui

Bongkar mitos tentang rasa takut yang sering disalahpahami

Rasa takut adalah bagian dari pengalaman manusia yang paling mendasar dan universal. Sebagai salah satu emosi tertua dalam sejarah evolusi kita, rasa takut telah menjadi mekanisme penting untuk melindungi diri dari bahaya. Namun, meski kita sudah sangat akrab dengan rasa takut, sering kali kita salah memahami atau menerima mitos yang kurang tepat tentangnya.

Mitos-mitos ini bisa membentuk pandangan kita tentang bagaimana kita merespons dan mengatasi ketakutan. Artikel ini akan membahas lima mitos umum tentang rasa takut yang perlu kamu ketahui agar kamu dapat memahaminya dengan lebih baik.

Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Catcalling saat Traveling, Jangan Takut!

1. Fobia selalu disebabkan oleh trauma masa kecil

5 Mitos Tentang Rasa Takut yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi anak merasa takut (pexels.com/Pixabay)

Banyak yang percaya bahwa fobia atau ketakutan berlebihan terhadap sesuatu selalu berakar dari pengalaman traumatis di masa kecil. Misalnya, seseorang yang takut kucing mungkin pernah mengalami kejadian menakutkan dengan kucing saat masih kecil.

Namun, menurut penelitian dalam Behavior Research and Therapy, trauma masa kecil hanyalah salah satu dari banyak faktor yang bisa menyebabkan fobia, dan itu bukanlah sumber terbesarnya. Faktor genetik dan lingkungan juga memainkan peran besar. Misalnya, sebuah studi dari York University menemukan bahwa ketakutan pada jarum suntik lebih sering disebabkan oleh perilaku orangtua selama vaksinasi anak-anak mereka daripada oleh trauma langsung pada anak.

2. Mimpi buruk tidak bisa membahayakanmu

5 Mitos Tentang Rasa Takut yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi mimpi buruk (pexels.com/David Gomes)

Kita sering diberitahu bahwa mimpi buruk hanyalah mimpi, dan tidak bisa melukai kita. Namun, meskipun mimpi buruk itu sendiri mungkin tidak memiliki kekuatan fisik, dampaknya bisa sangat nyata. Menurut penelitian, mimpi buruk bisa memicu respons stres yang memperburuk kondisi kesehatan seperti migrain atau serangan asma.

Bahkan pada tahun 1980-an, lebih dari 100 orang muda dan sehat, terutama di antara komunitas pengungsi Hmong, meninggal secara misterius dalam tidur mereka dalam kondisi yang kemudian disebut ‘sudden unexplained nocturnal death syndrome’. Beberapa peneliti percaya bahwa keyakinan mendalam akan kekuatan mimpi buruk, dikombinasikan dengan trauma, bisa menyebabkan stres psikologis yang memiliki efek fisik nyata.

Baca Juga: 5 Penyebab Kamu Selalu Terjebak dalam Rasa Takut, Pahami Guys!

3. Predator bisa mencium bau ketakutanmu

5 Mitos Tentang Rasa Takut yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi takut (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ada kepercayaan umum bahwa hewan predator bisa ‘mencium’ ketakutan kita, dan ini sering digambarkan dalam budaya populer. Misalnya, dalam film Disney ‘Tangled’, ada adegan di mana karakter utama diingatkan untuk tetap tenang karena ‘hewan mungkin bisa mencium ketakutan’.

Namun, kenyataannya manusia tidak dapat mencium ketakutan seperti yang dilakukan beberapa hewan. Menurut penelitian dari Stony Brook University, kita memang bisa merespons secara tidak sadar terhadap ‘feromon ketakutan’ yang dipancarkan oleh keringat orang lain. Ini meningkatkan kewaspadaan kita, tetapi hidung manusia tidak bisa membedakan antara keringat yang dihasilkan dari ketakutan atau dari aktivitas fisik biasa.

4. Rasa takut adalah tanda kelemahan

5 Mitos Tentang Rasa Takut yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi pria murung (pexels.com/Renan Lima)

Budaya kita sering menganggap rasa takut sebagai tanda kelemahan atau kekurangan karakter. Tokoh seperti Yoda dalam ‘Star Wars’ mengatakan bahwa, “rasa takut adalah jalan menuju sisi gelap”, dan kita diajarkan untuk melawan rasa takut.

Namun, menurut penelitian dalam Journal of Neuroscience, rasa takut adalah respons alami yang sangat penting untuk kelangsungan hidup. Contohnya, seorang wanita yang dikenal sebagai Patient S.M., yang amygdalanya (bagian otak yang memicu respons takut) rusak, menunjukkan betapa vitalnya rasa takut bagi kesejahteraan kita. Tanpa rasa takut, dia tidak bisa melindungi dirinya dari bahaya, bahkan setelah mengalami serangan fisik.

5. Kita harus menghadapi ketakutan kita untuk mengalahkannya

5 Mitos Tentang Rasa Takut yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi strong (unsplash.com/Brooke Lark)

Banyak orang percaya bahwa satu-satunya cara untuk mengatasi rasa takut adalah dengan langsung menghadapinya. Misalnya, dalam budaya populer, kita sering melihat karakter yang harus menghadapi ketakutan mereka secara langsung untuk mengatasinya.

Meskipun benar bahwa paparan bertahap terhadap sumber ketakutan adalah metode yang efektif dalam terapi fobia, hal ini harus dilakukan dengan hati-hati. Menurut American Psychological Association, menghadapi ketakutan dengan cara yang salah, seperti langsung melemparkan diri ke dalam situasi yang menakutkan, bisa justru memperburuk kondisi. Pendekatan yang lebih efektif adalah dengan eksposur bertahap dan terkontrol, atau bahkan dengan membayangkan sumber ketakutan secara jelas terlebih dahulu.

Rasa takut adalah emosi yang kompleks dan sering kali disalahpahami. Dengan memahami mitos-mitos umum tentang rasa takut, kita bisa belajar untuk menanggapinya dengan lebih bijak.

Rasa takut bukanlah tanda kelemahan, melainkan respons alami yang bisa menjadi alat penting untuk bertahan hidup. Alih-alih menghindari atau menolak rasa takut, kita bisa belajar untuk mengenalinya dan menanganinya dengan cara yang lebih sehat dan efektif.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Rasa Takut dalam Hubungan Romantis

L A L A Photo Verified Writer L A L A

Warga Jakarta, dah itu aja.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya