Mengenal Apa Itu Gig Economy serta Sisi Positif dan Negatifnya

Sistem kerja fleksibel, cocokkah buat kamu?

Saat ini, istilah gig economy semakin sering terdengar, terutama di kalangan generasi muda. Perubahan cara kerja dan berkembangnya teknologi digital telah mendorong munculnya tren ini. Bekerja dalam gig economy menjadi pilihan menarik bagi banyak orang yang ingin mendapatkan fleksibilitas dalam bekerja.

Namun, di balik itu ada berbagai sisi positif dan negatif yang perlu kamu ketahui. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai apa itu gig economy, serta keuntungan dan kerugiannya.

Baca Juga: 8 Sisi Positif Son Hae Young di Drakor No Gain No Love, Mandiri!

1. Apa itu gig economy?

Mengenal Apa Itu Gig Economy serta Sisi Positif dan Negatifnyailustrasi remote work (pexels.com/Ivan Samkov)

Gig economy adalah sistem ekonomi di mana pekerjaan jangka pendek dan kontrak menjadi lebih umum dibandingkan pekerjaan penuh waktu. Di sini, kamu bekerja sebagai kontraktor independen atau freelancer, tanpa adanya keterikatan formal dengan satu perusahaan. Sebagian besar orang yang bekerja di gig economy mendapatkan penghasilan melalui tugas-tugas sementara, seperti pengemudi transportasi daring, penulis freelance, atau desainer grafis.

Dalam gig economy, kamu memiliki kebebasan untuk menentukan kapan dan di mana akan bekerja, sehingga pekerjaan ini sering dianggap ideal bagi mereka yang menginginkan fleksibilitas. Namun, tantangannya adalah kamu harus menanggung sendiri kebutuhan seperti asuransi kesehatan, cuti berbayar, dan tunjangan lainnya, yang biasanya diberikan dalam pekerjaan penuh waktu.

2. Tipe pekerjaan

Mengenal Apa Itu Gig Economy serta Sisi Positif dan Negatifnyailustrasi driver ojek online (unsplash.com/Afif Ramdhasuma)

Ada berbagai jenis pekerjaan yang masuk dalam kategori gig economy. Kamu bisa menjadi pengemudi ride-sharing, mengajar secara daring, melakukan pengiriman makanan, atau bahkan menyewakan properti secara sementara. Selain itu, ada juga peluang untuk menjadi pekerja lepas di bidang-bidang seperti desain grafis, penulisan konten, atau pengembangan perangkat lunak.

Pandemi COVID-19 pada tahun 2020 memicu lonjakan signifikan dalam gig economy. Orang-orang terpaksa bekerja dari rumah dan lebih bergantung pada layanan daring. Tren ini bahkan terus berlanjut setelah pandemi usai. Menurut laporan dari Upwork, pada tahun 2023, hampir 64 juta orang Amerika, atau sekitar 38% dari tenaga kerja AS, bekerja sebagai pekerja lepas atau di gig economy.

3. Sisi positif gig economy bagi pengusaha dan karyawan

Mengenal Apa Itu Gig Economy serta Sisi Positif dan Negatifnyailustrasi asuransi kesehatan (pexels.com/Leeloo The First)

Bagi perusahaan, gig economy menawarkan beberapa keuntungan. Mereka bisa merekrut lebih banyak pekerja dari berbagai wilayah tanpa harus terbatas oleh lokasi geografis. Selain itu, perusahaan juga dapat menghemat biaya karena tidak perlu memberikan tunjangan seperti asuransi kesehatan atau cuti berbayar. Fleksibilitas untuk merekrut pekerja sesuai kebutuhan proyek atau musim juga menjadi nilai tambah bagi perusahaan.

Bagi pekerja, gig economy memungkinkan kamu untuk memiliki kendali lebih atas jadwal kerjamu sendiri. Kamu bisa bekerja kapan saja, di mana saja, selama ada koneksi internet. Selain itu, bagi mereka yang sudah memiliki pekerjaan tetap, gig economy memberikan kesempatan untuk menambah penghasilan melalui pekerjaan sampingan.

Baca Juga: 5 Film yang Bahas Pekerja Lepas dan Sisi Gelap Gig Economy

4. Sisi negatif gig economy

Mengenal Apa Itu Gig Economy serta Sisi Positif dan Negatifnyailustrasi lelah (pexels.com/Ivan Samkov)

Namun, gak semua hal tentang gig economy positif. Salah satu kelemahannya adalah tidak adanya jaminan kerja jangka panjang. Hal ini membuat kamu sulit membangun karier yang stabil dan mendapatkan manfaat jangka panjang, seperti pensiun atau jaminan sosial. Pekerja gig juga sering kali harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan penghasilan yang cukup, terutama karena tidak adanya standar upah yang jelas.

Selain itu, fleksibilitas yang ditawarkan juga bisa menjadi bumerang. Bekerja tanpa jadwal tetap bisa mengganggu keseimbangan hidup dan pekerjaan, yang pada akhirnya memengaruhi kesehatan mental dan fisik. Dalam penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Health pada tahun 2022, ditemukan bahwa pekerja gig melaporkan tingkat kepuasan hidup dan kesehatan mental yang lebih rendah dibandingkan pekerja penuh waktu.

5. Tingkat kepuasan kerja

Mengenal Apa Itu Gig Economy serta Sisi Positif dan Negatifnyailustrasi wanita terlihat murung (pexels.com/Anna Tarazevich)

Kepuasan kerja dalam gig economy sering kali bervariasi. Sementara sebagian orang menikmati kebebasan yang diberikan, tidak sedikit pula yang merasa kesulitan menghadapi ketidakpastian keuangan. Menurut penelitian dari National Institute of Health, pekerja gig dilaporkan mengalami tingkat kesepian dan ketidakamanan finansial yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang bekerja dalam sistem pekerjaan tradisional.

6. Fasilitas kesehatan

Mengenal Apa Itu Gig Economy serta Sisi Positif dan Negatifnyailustrasi dokter sedang bertugas (pexels.com/Karolina Grabowska)

Karena pekerja gig adalah kontraktor independen, mereka harus menanggung sendiri biaya untuk asuransi kesehatan dan tunjangan lainnya. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk membayar pajak penghasilan sendiri, termasuk pajak untuk pekerja mandiri. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri, terutama jika pendapatan dari pekerjaan gig tidak stabil.

Secara keseluruhan, gig economy menawarkan fleksibilitas yang mungkin tidak dapat ditemukan dalam pekerjaan konvensional. Namun, di balik itu ada berbagai risiko yang perlu dipertimbangkan, seperti ketidakpastian finansial dan kurangnya tunjangan.

Bagi kamu yang tertarik untuk bergabung dalam gig economy, penting untuk mempertimbangkan baik sisi positif maupun negatifnya, agar kamu bisa membuat keputusan yang tepat untuk kariermu ke depan. Dengan memahami gig economy lebih dalam, kamu bisa lebih siap menghadapi dinamika pasar kerja modern.

Baca Juga: 6 Model Bisnis yang Berbasis Sharing Economy, Waktunya Berinovasi!

L A L A Photo Verified Writer L A L A

Warga Jakarta, dah itu aja.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya