Agam, Burger Premium dan IDN Times Community: Sebuah Kisah Unik

Community Writer of the Month April 2024: Agam Praminsya

Intinya Sih...

  • Agam Praminsya, penulis terbaik di IDN Times Community, mulai dari SMK hingga Universitas Brawijaya
  • Menghabiskan waktu sebagai freelancer sebelum bergabung dengan IDN Times Community
  • Sulitnya menerbitkan artikel di IDN Times, namun berhasil mendapatkan pendapatan yang cukup membantu secara finansial

"Tidak ada petualangan yang lebih menakjubkan daripada yang dapat kita temukan dalam pernak-pernik sebuah kata. Biarkan kata-kata membawa kita ke dunia-dunia baru yang tak terbatas. Dengan membaca, kita tidak hanya menjelajahi, tetapi juga memperkaya pikiran dan jiwa. Jadilah seorang pahlawan dalam kisah-kisah yang menanti untuk diungkapkan, karena di sana, di antara baris-baris huruf, terdapat keajaiban yang tidak pernah kita duga."

Dari langkah awalnya sebagai seorang siswa SMK jurusan Teknik Komputer Jaringan, hingga langkah-langkah berani untuk mengejar impian akademisnya di Universitas Brawijaya, Agam Praminsya atau yang akrab dipanggil Agam telah menempuh perjalanan yang penuh tantangan dan ketekunan. Sebelum mengenal IDN Times, Agam menghabiskan waktunya dengan bekerja sebagai freelancer di berbagai platform online, menghabiskan sebagian besar waktu di kamar dengan laptop.

Dengan dorongan yang kuat dari keluarga dan semangat yang tak kenal lelah, Agam memutuskan untuk mengejar minatnya dalam dunia tulis-menulis, yang akhirnya membawanya ke IDN Times Community, hingga kini menjadi salah satu penulis terbaik di platform ini. 

1. Dari yang ia ingat, perjalanan Agam bersama IDN Times Community dimulai pada awal September 2023

Agam, Burger Premium dan IDN Times Community: Sebuah Kisah UnikAgam Praminsya (dok. Pribadi/Agam Praminsya)

Sebelumnya, ia sudah lama mendengar tentang platform ini dari YouTube ketika ia sedang mencari pekerjaan sampingan lain. Namun, pada saat itu, ia menolak untuk bergabung dengan situs ini. Pada saat itu, ia berpikir bahwa daripada menulis untuk orang lain di platform yang memiliki sistem kurasi yang sangat ketat dengan bayaran yang mungkin kurang menguntungkan, lebih baik ia membuat web atau blog sendiri.

Jadi, ia memilih untuk menolak bergabung dengan IDN Times Community dan memilih untuk mencari tahu cara membuat blog sendiri. Namun, setelah ia menyadari bahwa membuat blog tidak semudah yang ia kira dan membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk menyewa hosting, ia akhirnya terpaksa bergabung dengan IDN Times Community untuk mencari penghasilan tambahan.

Setelah mendaftar di IDN Times Community, ia mulai menjelajahi situs terbaik satu ini untuk mengetahui jenis tulisan apa yang bisa diterima. Ia menghabiskan sekitar satu minggu hanya untuk "meraba-raba" bagaimana seluk beluk IDN Times Community.

Tidak lama setelah itu, ia mulai menulis artikel demi artikel di situs ini dan akhirnya menjadi candu. Meskipun modal untuk hosting sudah terkumpul, ia akhirnya tetap memilih untuk menulis di IDN Times Community sampai sekarang.

2. Artikel pertama Agam yang tak luput dari gelak tawanya sendiri

Agam, Burger Premium dan IDN Times Community: Sebuah Kisah UnikAgam Praminsya (dok. Pribadi/Agam Praminsya)

Artikel pertamanya yang berudul "5 Cara Meningkatkan Kreativitas Kamu dalam Kehidupan Sehari-hari!" masih teringat jelas. Kadang-kadang Agam tertawa sendiri karena artikel itu dibuat tanpa riset sama sekali. Agam tidak tahu apakah tema seperti itu sudah pernah dipublikasikan sebelumnya atau belum. Agam hanya menulis satu artikel itu dan menghabiskan waktu 2 hari.

Rasanya berat bagi Agam untuk menulis listicle karena belum pernah menulis artikel populer sebelumnya dan langsung 'memaksakan diri' membuat format listicle. Agam bingung mau mengisi apa dalam artikel tersebut. Memikirkan satu subjudul saja bisa memakan waktu beberapa jam, dan harus ada lima subjudul lagi.

Kadang-kadang Agam merasa stres sendiri dan memilih untuk bertanya kepada teman. Namun, karena teman-teman Agam kebanyakan laki-laki yang selalu memikirkan meme dan gak bisa serius, jawaban mereka cenderung tidak membantu.

Akhirnya, Agam memutuskan untuk memikirkan dan menulis sendiri meskipun pada akhirnya artikel itu tidak pernah terbit sampai sekarang. Kini jika mengingat momen itu ia hanya bisa terkekeh tertawa.

3. Ketertarikannya terhadap dunia sains yang begitu luas dan banyak hal yang bisa dieksplorasi

Agam, Burger Premium dan IDN Times Community: Sebuah Kisah UnikAgam Praminsya (dok. Pribadi/Agam Praminsya)

Baca Juga: Berkat Kecintaan pada Sains, Anjar Jadi Community Writer of the Month

Menurut pengakuan Agam, ia sangat suka menulis artikel di topik ini karena ada begitu banyak hal yang bisa dieksplorasi. Baik itu tentang hewan, tumbuhan, luar angkasa, sejarah, maupun penemuan penelitian terbaru. Selain itu, Agam merasa senang mendapatkan pengetahuan baru dari riset yang dia lakukan saat menulis artikel.

Bagi Agam, artikel sains adalah cara terbaik untuk mendapatkan pengetahuan. Karena di dalamnya, terdapat banyak hal yang menarik, menakutkan, mengerikan, dan membuat terperangah. Tidak jarang Agam terkejut sendiri saat melakukan riset untuk artikel yang akan ditulisnya, dengan menemukan hal-hal yang sebelumnya tidak terpikirkan bahwa itu mungkin terjadi, tetapi ternyata kenyataannya bisa terjadi di dunia ini.

Harapan Agam dari waktu pertama kali menulis hingga sekarang adalah agar artikel-artikelnya bermanfaat bagi orang lain. Agam sangat berharap bahwa artikel sains yang dia tulis dapat menambah wawasan bagi semua pembaca, termasuk dirinya sendiri dan para editor. Karena menurut Agam, ilmu pengetahuan itu tidak ada habisnya, selalu ada hal baru yang bisa dipelajari setelah menemukan hal-hal terbaru.

4. Kisah redeem poin pertama yang ia pakai untuk mentraktir ibunya

Agam, Burger Premium dan IDN Times Community: Sebuah Kisah UnikAgam Praminsya (dok. Pribadi/Agam Praminsya)

Secara total, Agam telah memperoleh kurang lebih 3 juta rupiah dari IDN Times Community. Dengan jumlah tersebut, Agam merasa sangat terbantu dari segi finansial, terutama dalam membeli kuota internet. Meskipun masih tinggal bersama orang tua dan tidak memiliki biaya kos, penghasilan yang diperoleh dari IDN Times sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan Agam.

Pengalaman pertama kali Agam menukarkan poin sangat berkesan. Agam masih ingat betul saat pertama kali menukarkan poin, langsung digunakan untuk membeli burger premium sebagai treat untuk ibunya. Agam membeli 3 burger, termasuk satu yang paling mahal untuk ibunya, sementara Agam dan adiknya memilih burger yang lebih terjangkau. Melalui tindakan tersebut, Agam berharap dapat mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan ibunya dan merasakan hikmah dari konsistensinya dalam menulis artikel setiap hari.

Selain itu, Agam juga merasa penting untuk membuktikan bahwa dia bukan hanya anak yang menghabiskan waktu di kamar tanpa melakukan apa pun. Meskipun sebagian besar waktu dihabiskan di kamar untuk mencari penghasilan, Agam tetap berusaha membuat ibunya senang dengan memberikan kejutan seperti itu, walaupun terkadang Agam mendapat teguran karena terlalu lama di kamar tanpa keluar, padahal sebenarnya sedang bekerja untuk mencari penghasilan.

5. Pentingnya isu pendidikan menurut Agam

Agam, Burger Premium dan IDN Times Community: Sebuah Kisah UnikAgam Praminsya (dok. Pribadi/Agam Praminsya)

Agam menganggap bahwa isu pendidikan menjadi fokusnya saat ini. Menurut Agam, isu pendidikan ini sangat sensitif untuk Indonesia sendiri karena masih terlihat jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain, dan hal ini diyakini Agam karena kebiasaan malas membaca.

Pendidikan dianggap sebagai fondasi kemajuan suatu negara. Jika suatu negara berkembang tidak memiliki sistem Pendidikan yang memadai, maka akan sulit bagi negara tersebut untuk maju. Agam menyadari bahwa di Internet dan media sosial, banyak orang yang salah menangkap informasi hanya berdasarkan judul berita tanpa membaca secara menyeluruh. Hal ini menjadi sangat berbahaya jika tidak ditangani, karena dapat menyebabkan perdebatan yang tak berujung tanpa adanya landasan yang valid.

6. Pesan Agam untuk Community Writer lain yang sedang berusaha menulis artikel pertamanya

Agam, Burger Premium dan IDN Times Community: Sebuah Kisah UnikAgam Praminsya (dok. Pribadi/Agam Praminsya)

Agam juga merasakan betapa sulitnya untuk menerbitkan artikel di IDN Times, dengan kritik pedas dari editor dan penundaan yang berbulan-bulan. Agam menyarankan untuk menggunakan semua itu sebagai motivasi untuk terus menulis. Agam percaya bahwa semua pengalaman tersebut sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan menulis.

Agam menyarankan untuk menerima semua kritik dari editor, baik itu dalam bentuk teguran atau saran. Semua itu harus dijadikan sebagai pembelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas menulis. Agam juga menegaskan agar tidak putus asa karena kritik dari editor, karena sesungguhnya mereka adalah orang yang membantu meningkatkan kualitas tulisan.

Baca Juga: Berani Keluar Zona Nyaman, Hingga Berhasil Jadi Top Community Writer

IDN Times Community Photo Verified Writer IDN Times Community

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya