5 Tips Membuat Catatan dengan Mix Method Notes, Agar Makin Lengkap!
ilustrasi menulis di catatan (unsplash.com/Kyle Gregory Devaras)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Peran sebagai pelajar memang tidak mudah. Materi, tugas, dan ujian adalah serangkaian hal yang harus ditemui setiap hari. Materi yang harus dikuasai berjumlah belasan dengan jenis yang berbeda, ada yang berisikan materi panjang dengan banyak tulisan dan ada pula yang berupa penjabaran angka. Tidak heran, beberapa pelajar kesulitan memahami mata pelajaran yang diajarkan.
Dalam proses belajar, menulis atau mencatat pada buku catatan adalah suatu keharusan. Kamu bebas menentukan bagian mana yang akan ditulis baik dari papan tulis, penjelasan guru, atau sumber belajar lain. Kebebasan inilah kadang membuat proses menulismu semakin sulit. Banyaknya materi pasti membingungkanmu untuk memilah bagian mana yang akan ditulis alhasil catatan menjadi rancu, sulit dipahami, dan tidak efektif. Jika kamu menemukan ciri tersebut pada catatanmu, perbaikilah dengan lima langkah menulis catatan berikut ini, ya!
1. Gunakan erasable pen
ilustrasi menulis (unsplash.com/Tought Catalog)Hal yang tidak dapat dipisahkan dari menulis adalah pena. Sebagai alat bantu harusnya pena tidak akan merusak catatanmu. Namun, karna terbatasnya waktu saat menulis berbagai kesalahan bisa dilakukan seperti coretan pena dan bekas tip ex. Alhasil catatanmu menjadi tidak rapi dan keinginan untuk membaca ulang menjadi berkurang.
Pena masa kini beragam jenisnya. Untuk tujuan membuat catatan minim kesalahan, kamu bisa mencoba erasable pen. Pena ini bisa dihapus seperti pensil namun tetap bisa menunjukkan hasil yang jelas seperti menulis dengan pena biasa. Penghapus pada pena ini terletak di ujung pena yaitu bagian putih yang keras. Penghapus pena ini juga tidak bisa habis dan tidak meninggalkan residu seperti pensil. Jadi, ayo ganti penamu dengan erasable pen! Praktis, rapi, dan multifungsi.
2. Sisakan lima baris dari bawah di buku catatan
ilustrasi membagi catatan (unsplash.com/Adolfo Félix)Saat mencatat dari papan tulis, proyektor, dan buku kamu mungkin terbiasa membabat habis buku dengan tulisan hingga penuh. Masalahnya, guru sering memberi penjelasan ulang dan menambahkan informasi baru. Jika catatanmu terlanjur penuh, tidak jarang tulisan tambahan itu ditulis di bagian paling bawah dengan ukuran super kecil dan membingungkan jika membaca ulang. Catatan yang tadinya rapi menjadi berantakan karena tulisan tambahan itu.
Oleh karena itu, saat menulis biasakan menyisakan tempat di bagian paling bawah bukumu, sisakan lima baris dan beri garis pembatas. Kamu dapat memberi penanda seperti catatan penting, catatan tambahan, atau informasi lain terkait tulisan itu. Metode seperti ini membuat kamu bisa mendapat ilmu yang maksimal dari berbagai sumber tanpa mengacaukan catatanmu yang lama.
3. Kombinasikan warna tinta saat menulis
Editor’s picks
ilustrasi menulis dengan pena warna (unsplash.com/American Jael)Catatan selalu memuat hal penting. Lalu bagaimana kamu mengingat apa saja yang menjadi inti catatanmu jika penulisannya memakai tinta satu warna? Berbagai informasi terhimpun di sana, setidaknya butuh penanda bagian penting yang akan menjadi inti dari catatan. Warna membantu manusia untuk memetakan.
Biasakan memiliki pena berwarna minimal 3 warna yaitu merah, biru, dan hitam. Pewarna ini dapat menunjukkan hubungan antar kalimat atau materi perhitungan. Saat menulis bagian penting seperti subab, kosakata sulit, atau hal yang ditekankan guru cobalah menggunakan warna biru atau merah. Warna hitam hanya digunakan untuk menulis bagian tulisan yang sudah umum. Perbendaharaan warna ini mempersingkat waktu untuk menemukan bagian yang penting dalam catatanmu.
4. Buatlah mind map semenarik mungkin
ilustrasi membuat mind map (unsplash.com/Husniati Salma)Mata pelajaran dengan ciri khas tulisan yang banyak, panjang, dan bertele-tele jika ditulis ulang akan menambah kebingunganmu saat memahaminya. Mata pelajaran seperti Sejarah dan PPKn adalah contohnya. Banyak tanggal penting dalam suatu peristiwa yang harus dihafalkan. Jika cara mencatatmu sama persis dengan buku teks pada mata pelajaran di atas artinya metodemu kurang tepat.
Saat menulis bagian bersubab atau bercabang, biasakan membuat mind map. Buat bagan yang menjadi induk bab diikuti dengan percabanganya. Di percabangan ini kamu bisa menulis tanggal penting, inti peristiwa dengan satu dua kata, hingga nama tokoh. Mind map memudahkan untuk mengerti seluruh bagian dari mata pelajaran tidak dalam bentuk tulisan saja. Catatanmu lebih simple, namun lengkap.
5. Ilustrasikan materi yang rumit
mengilustrasikan catatan (unsplash.com/ConvertKit)Materi rumit sangat erat kaitanya dengan Biologi atau IPA. Kamu dipaksa paham dengan bagian-bagain tubuh manusia, tumbuhan, hewan, letak atom dan lainya. Soal yang diujikan juga selalu berupa gambar dan siswa harus memilih nama yang tepat pada bagian tersebut.
Meniru dari tipe soal yang diujikan, kamu harus paham nama dan bagian dari materi yang diujikan. Jika dalam buku teks hanya memuat penjelasan, lengkapi catatanmu dengan gambar yang kamu buat sendiri dan tambahkan nama pada bagian tersebut. Setidaknya otak dan mata merekam saat kamu menggambar dan menamainya. Jadi, kamu akan ingat bagian-bagian apa saja yang ada dalam materi.
Kesimpulannya, proses belajar adalah hal yang harus dinikmati. Jika saat ini kamu kurang menikmati proses tersebut, coba perbaiki satu hal yang sangat dekat dengan proses belajar yaitu menulis. Buat catatan yang melengkapi kebutuhan dan mencerminkan kepribadian. Catatan adalah buah tangan yang dapat dikreasikan oleh pembuatnya sendiri. Jadi, ambil catatanmu sekarang dan selamat menikmati proses belajar yang baru. New notes, new me!
Baca Juga: 7 Aplikasi Membuat Catatan Terbaik Alternatif Google Keep
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
