3 Hal Produktif yang Sering Disebut dalam Buku Pengembangan Diri

Sudah tahu apa saja?

Saat ini ada banyak sekali media yang memuat konten pengembangan diri. Namun, salah satu yang masih jadi favorit adalah buku karena biasanya memuat informasi yang lebih lengkap dan detail. Apalagi jika buku tersebut hasil dari sebuah penelitian yang panjang.

Jika kamu membaca beberapa buku pengembangan diri dengan berbagai topik, biasanya ada beberapa hal produktif yang sama dibahas di buku-buku tersebut. Berikut sudah dirangkum tiga hal produktif yang sering disebut dalam buku-buku pengembangan diri spesial buat kamu. Jangan lupa dibaca sampai tuntas, ya!

1. Proaktif

3 Hal Produktif yang Sering Disebut dalam Buku Pengembangan Diriilustrasi proaktif dalam bekerja (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Ada banyak sekali konten dan berita yang mencuat ke hadapan kamu, belum lagi ditambah dengan persoalan hidup pribadi. Gak sedikit yang memancing kamu untuk bersikap reaktif sehingga kamu menjadi stres dan meratapi keadaan. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, kamu bisa menumbuhkan sikap proaktif.

Dengan sikap proaktif, kamu akan fokus pada hal-hal yang ada dalam kendali sehingga energi dan perhatian kamu akan terarah secara efisien ke hal yang penting. Kamu juga bisa bertindak nyata dengan mengerjakan hal perlu dikerjakan, bahkan tanpa disuruh jika hal tersebut memang kewajibanmu dan bisa kamu lakukan.

Jika kamu sudah mengembangkan sikap proaktif, kamu akan lebih sedikit untuk meratapi keadaan, menyalahkan orang lain dan berandai-andai dalam hidup yang malah mengurangi kebahagiaan. Kamu juga jadi tidak mudah membuat alasan dan menunggu orang lain karena kamu sadar semuanya bergantung pada dirimu sendiri.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Mengubah Rasa Iri Menjadi Sumber Motivasi Positif

2. Delayed gratification

3 Hal Produktif yang Sering Disebut dalam Buku Pengembangan Diriilustrasi menunda keinginan (pexels.com/Quốc Bảo)

Godaan untuk bertindak impulsif saat ini memang luar biasa. Live shopping dengan diskon gila-gilaan tentu membuat banyak orang tergiur. Ini baru satu hal, ada banyak hal lain yang saat ini bisa secara instan kamu dapatkan, bahkan jika kamu tidak memiliki kemampuan untuk membelinya.

Delayed gratification bisa jadi senjata ampuh untuk mengatasi kondisi ini. Menunda godaan atau keinginan bisa membuat kamu lebih bijak, tidak hanya dalam membelanjakan uang, tapi dalam semua aspek kehidupanmu. Kamu bisa melatihnya dengan mengundur waktu saat ingin melakukan hal menyenangkan. Hal ini bisa melatih mengendalikan impulsivitasmu agar lebih bijak dan tidak tergesa-gesa.

Dengan melatih delayed gratification, kamu bisa jadi sosok yang paham bahwa tidak semua hal yang kita inginkan bisa didapatkan saat ini juga. Alhasil, kamu jadi terbiasa tidak memaksakan hubungan apa pun, lebih bisa mengatur prioritas hidup hingga terhindar dari lilitan hutang konsumtif.

3. Konsistensi, bukan motivasi

3 Hal Produktif yang Sering Disebut dalam Buku Pengembangan Diriilustrasi konsisten berolahraga (pexels.com/William Choquette)

Melakukan sesuatu saat termotivasi memang terasa lebih mudah dan menyenangkan. Namun, melakukan sesuatu yang harus dilakukan, meski merasa bosan dan tidak mood banyak dihindari oleh orang-orang. Padahal, banyak hal yang bersifat jangka panjang memang terasa bosan karena kita mengulangi hal sama atau dengan orang yang sama.

Maka dari itu, perlu melatih konsistensi dalam segala sesuatu, bukan sekadar mengandalkan motivasi. Carilah makna dan tujuan dari apa pun yang kamu kerjakan sehingga saat rasa bosan datang, kamu masih punya alasan untuk konsisten melakukan hal tersebut.

Hal ini akan membantumu dalam membina hubungan jangka panjang, kemampuan berinvestasi yang tepat, memilih keputusan bisnis yang bijak hingga hal-hal yang bersifat personal seperti olahraga, makan makanan sehat dan istirahat yang cukup.

Jika kamu membaca buku pengembangan diri tentang keuangan, pola pikir dan yang lainnya pasti bakal menemukan benang merah tiga hal di atas. Maka dari itu, coba pelajari dan praktikkan ketiganya dengan sebaik mungkin ya.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Buku untuk Pengembangan Diri Pria, Catat Bro!

Alfikri Saga Photo Verified Writer Alfikri Saga

Alfikri Saga mulai menulis sejak 2017 saat duduk di bangku SMP dan bergabung di IDN Times Community sejak 2020. Saat ini, Alfikri Saga sedang menempuh kuliah jurusan arsitektur.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya