4 Tips Hadapi False Positivity, Terima Emosi Meski Bentuknya Negatif

Jangan abaikan fakta

"Gapapa, semuanya bakal baik-baik aja!"

Kamu pasti pernah mendengar ungkapan tersebut saat sedang down, bukan? Sebenarnya tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Hanya saja, dukungan dari orang lain bisa membuat kita gak menyadari emosi lain yang sedang kita rasakan. Gak cuma itu, kadang pikiran yang terlalu optimis dan menganggap semua akan baik-baik saja bisa mengarah kepada false positivity juga, lho.

False positivity sebenarnya merupakan keadaan di mana seseorang memaksakan attitude yang positif setelah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. False positivity jadi bikin kamu menunda untuk menerima kesulitan dan memasang topeng bahagia seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya. Jadi, bagaimana, sih, cara agar kita bisa terhindar dari false positivity dengan mengahadapi emosi sesungguhnya? Cari tahu, yuk!

Baca Juga: 5 Tanda Lingkungan Kerja Kamu Terinfeksi Toxic Positivity, Waspada!

1. Terima segala emosi meski bentuknya negatif

4 Tips Hadapi False Positivity, Terima Emosi Meski Bentuknya Negatifilustrasi perempuan sedang berlari (pexels.com/Elina Sazonova)

Saat sedang berduka tentunya banyak orang yang menghibur kamu dengan perkataan positif. Hal ini memang bisa bikin perasaan tenang sesaat, tapi emosi lain seperti sedih dan marah jadi tertahan di dasar hati. Ujung-ujungnya bakal timbul masalah lain. Kamu jadi lebih mudah marah dan gak bisa menerima perasaan negatif lagi.

Padahal, dengan menerima situasi yang ada dan memvalidasi emosi negatif, kamu bisa belajar bagaimana menghadapi situasi yang sama dengan lebih baik. Secara emosional, kamu bakal jadi lebih tangguh dan bisa berubah ke arah yang lebih baik. Mulai sekarang, terima segala emosi yang sedang kamu rasakan, ya! Sedih dan marah bukan hal yang memalukan, kok!

Baca Juga: 5 Cara Hadapi Toxic Positivity di Tempat Kerja, Jangan Resign Dulu!

2. Hindari menghakimi perasaan orang lain

4 Tips Hadapi False Positivity, Terima Emosi Meski Bentuknya Negatifilustrasi pasangan sedang bertengkar (pexels.com/Alena Darmel)

Saat orang lain bercerita tentang kesusahannya kepadamu, coba untuk dengarkan dan empati. Bila orang lain telah membuka diri dengan berkeluh kesah kepadamu, itu artinya ia sudah memercayai dirimu. Hargai perasaan orang lain meski apa yang mereka ceritakan bukan hal yang harus dipermasalahkan menurutmu.

Seringkali, orang menceritakan pengalaman buruknya karena mereka gak punya orang lain yang bisa mevalidasi perasaan mereka dan mendengarkannya secara aktif. Jadinya, mereka bingung bagaimana cara menghadapi situasi yang sedang terjadi. Bantulah mereka agar merasa lebih baik supaya mereka bisa menemukan jalan keluar yang efisien.

3. Jangan abaikan fakta yang ada

4 Tips Hadapi False Positivity, Terima Emosi Meski Bentuknya Negatifilustrasi perempuan sedang melamun di depan jendela (pexels.com/Alena Darmel)

Saat mengalami masalah yang darurat, mengabaikannya bukanlah solusi terbaik. Kalimat dan pemikiran yang terlalu positif bahkan dapat memperburuk situasi. Cobalah untuk mendalami fakta yang ada dan tetap realistis agar masalah bisa terselesaikan dengan baik.

Orang yang kehilangan pekerjaan lebih membutuhkan solusi bagaimana ia bisa mendapatkan pekerjaan baru untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Meski kalimat positif memang dibutuhkan, akan lebih baik bila kamu membantunya melihat lagi mengapa ia harus kehilangan pekerjaan. Bantu ia meningkatkan skill dan mencari peluang kerja baru.

4. Cari dan berikan dukungan yang tepat

4 Tips Hadapi False Positivity, Terima Emosi Meski Bentuknya Negatifilustrasi seseorang sedang menenangkan teman yang bersedih (pexels.com/Liza Summer)

Bila kamu sedang mengalami momen tidak menyenangkan yang membuat kamu bingung harus melakukan apa, tidak ada salahnya untuk mencari support dari orang lain. Ceritakan keresahanmu kepada keluarga dan teman dekat. Bila tidak memungkinkan, kamu bisa mengunjungi profesional seperti psikolog dan terapis untuk membantu kamu memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

Sebagai teman yang baik, bila seseorang berbagi masalahnya denganmu, usahakan untuk mendukungnya dengan cara yang tepat. Kalimat dukungan yang kita berikan belum tentu benar-benar membantu. Cobalah ucapkan kalimat yang membuat mereka merasa divalidasi perasaannya. Seperti, "Gapapa, perasaan yang sedang kamu rasakan itu wajar, kok. Aku bisa mengerti betapa tertekannya kamu." Ajak mereka untuk mencari jalan keluar bersama.

Setelah mengetahui cara menghadapi false positivity yang tepat, jangan lupa terapkan di kehidupan sehari-hari, ya! Jangan malu untuk merasakan emosi negatif, karena semua emosi yang sedang kamu rasakan itu valid.

Baca Juga: 5 Poin Penting tentang Body Positivity, Hargai Tubuhmu

Fani Ariska Photo Verified Writer Fani Ariska

Im just writing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya