8 Jenis Tanaman yang Harus Ada di Kebun Halaman Rumahmu
ilustrasi berkebun (pexels.com/kampus)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memanen adalah hal yang paling menyenangkan bagi yang memiliki hobi berkebun. Sayangnya, memanen sayuran dan buah yang itu-itu saja membuatmu jadi bosan. Menaman jenis tanaman yang kurang bervariasi di halaman rumah bisa membuat kamu jenuh dan kurang bersemangat merawat kebun.
Semakin banyak jenis tanaman yang ada di kebunmu, maka semakin bervariasi hasil panenmu. Kebun yang diisi berbagai jenis tanaman akan mempebesar ketersediaan pangan untuk kebutuhan sehari-hari. Berikut beberapa jenis tanaman yang harus ada di kebun halaman rumahmu.
1. Sayuran daun
ilustrasi bibit sayuran hijau (pexels.com/greta-hoffman)Pertama, pilihlah jenis tanaman yang sering kamu konsumsi setiap hari. Contohnya sayuran daun seperti sawi, pakcoy, kangkung, bayam, dan selada. Menanam sayuran yang biasa kamu konsumsi akan menekan sebagian pengeluaran untuk belanja sayuran hijau.
Sayuran daun adalah jenis sayuran yang paling mudah untuk dibudidayakan di rumah. Sayuran daun juga tidak membutuhkan masa panen yang lama, sekitar 30–45 hari kamu sudah bisa memanennya. Karena masa panen cepat dan perawatannya mudah, sayuran daun adalah jenis tanaman yang paling banyak dibudidayakan pecinta kebun.
2. Cabai
ilustrasi tanaman cabai (pexels.com/ismaelcampos)Sebagai warga Indonesia yang mayoritas menyukai pedas, menanam cabai di halaman rumah adalah hal yang wajib. Menanam cabai juga bermanfaat ketika harga cabai melonjak naik. Jadi, kamu masih bisa menikmati makanan pedas, meskipun hargai cabai sedang mahal.
Tanaman cabai punya varietas yang bervariasi, ada yang pedas ringan sampai super pedas. Mulai dari cabai rawit, jalapeno, hingga carolina reaper. Dan semua jenis cabai bisa tumbuh dengan baik di daerah tropis seperti Indonesia. Kamu bisa memilih cabai sesuai dengan selera pedas yang kamu suka.
3. Sayuran berbuah
ilustrasi terong (pixabay.com/kathas_fotos)Selain sayuran daun, kamu juga perlu menanam sayuran buah di kebunmu. Hal ini untuk memperbanyak jenis tanaman yang kamu budidayakan. Sayuran berbuah yang mudah ditanam skala rumahan adalah tomat, terong, brokoli, dan lain-lain.
Sayuran berbuah punya masa tanam yang lebih lama dari sayuran daun, yaitu sekitar 60–90 hari. Untuk itu, pilihlah sayuran berbuah yang paling kamu butuhkan dan kamu suka. Menanam sayuran berbuah juga bisa menambah keterampilan berkebun, karena perawatan dan pemupukan lebih banyak dibanding sayuran daun.
4. Bunga
ilustrasi bunga tulip (pexels.com/jill-wellington)Tanaman yang wajib ada di pekarangan rumahmu adalah bunga. Menanam bunga tidak hanya menambah keindahan rumah saja, tapi juga bisa menarik serangga seperti kupu-kupu dan lebah untuk datang ke kebunmu. Kehadiran kupu-kupu dan lebah sebagai polinator bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan tanaman di sekitar bunga, termasuk sayuran yang kamu tanam.
Kupu-kupu dan lebah sangat menyukai bunga yang mengandung banyak nektar. Nektar atau serbuk sari hampir selalu ada pada bunga-bunga yang akan mekar atau sedang mekar. Untuk itu pilihlah bunga-bunga perennial dan tanaman yang memiliki cabang bunga terbanyak.
Editor’s picks
5. Buah-buahan
ilustrasi buah stroberi (pexels.com/fecundap6)Jenis tanaman selanjutnya yang harus ada di halaman rumahmu adalah buah-buahan. Beberapa buah-buahan dapat dibudidayakan di lahan sempit dalam skala kecil. Jangan lupa untuk memilih bibit tanaman terbaik agar kamu dapat memanen buah dengan maksimal.
Kamu bisa menggunakan metode tabulampot atau tanaman buah dalam pot. Dengan menanam menggunakan pot atau polybag, kamu bisa menghemat media tanam dan pupuk. Buah-buahan yang dapat ditanam menggunakan pot di antaranya ada anggur, stroberi, semangka, dan melon.
6. Tanaman herbal
ilustrasi tanaman herbal (pexels.com/karolina-grabowska)Selanjutnya, kamu bisa menambahkan tanaman herbal di pekarangan rumahmu. Menanam tanaman herbal punya banyak manfaat. Salah satunya adalah bisa mendapatkan tanaman obat yang segar. Beberapa tanaman herbal punya khasiat baik bagi kesehatan.
Ada banyak jenis tanaman herbal di Indonesia, mulai dari dedaunan hingga yang dipendam dalam tanah. Sebagai pemula, sebaiknya kamu menanam herbal daun seperti daun sirih, kemangi, jeruk nipis, mint, hingga rosemary. Selain sebagai obat, tanaman herbal juga bisa dijadikan rempah-rempah dapur.
7. Umbi-umbian
ilustrasi wortel (pixabay.com/rauschenberger)Umbi-umbian selalu diidentikkan dengan sumber karbohidrat, seperti ketela, ubi, dan kentang. Menaman umbi-umbian di halaman rumah juga bisa kamu lakukan. Akan sangat bagus jika kamu memiliki raised bed. Sehingga proses penanaman, pemupukan, dan perawatan tanaman umbi-umbian lebih mudah dilakukan.
Selain sumber karbohidrat, beberapa sayuran umbi-umbian juga bisa kamu tanam. Seperti wortel, lobak, buah bit, hingga bawang merah dan bawang putih. Menanam umbi-umbian tidaklah sulit, asalkan media tanam rajin dipupuk dan digemburkan.
8. Tanaman merambat
ilustrasi bunga morning glory (unsplash.com/garyfultz)Tanaman merambat sangat bagus untuk estetika rumah. Terutama bagi kamu yang memiliki dinding atau pagar tanpa hiasan. Tanaman merambat bisa dijadikan tanaman hias alami dinding dan pagar, di antaranya sirih gading, bunga telang, dan morning glory.
Selain itu ada beberapa tanaman merambat dari sayuran yang bisa dikonsumsi. Contohnya, timun, kacang panjang, labu, dan buncis. Kamu bisa memilih tanaman merambat sesuai dengan kebutuhanmu.
Bagi kamu yang baru pertama kali berkebun, pasti sulit memilih jenis tanaman untuk kebunmu. Pilihlah tanaman sesuai dengan kebutuhan dan tujuanmu berkebun. Jika tujuanmu untuk menghemat pengeluaran dapur dan menumbuhkan sumber makanan secara mandiri, maka menanam jenis sayuran dan buah adalah pilihan tepat. Jika tujuanmu untuk mempercantik halaman rumah, menanam jenis bunga dan tanaman hias sangat direkomendasikan.
Baca Juga: 5 Jenis Tanaman Pembawa Rezeki, Letakkan di Depan Rumah!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
