Kisah Fathia Fairuza Bangun Shape Your Life untuk Pendidikan Indonesia

Fathia jadi lulusan terbaik di APU Jepang

Jakarta, IDN Times - Pendidikan sepatutnya didapatkan oleh seluruh masyarakat sebab mencerdaskan kehidupan bangsa telah menjadi tujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Sayangnya, masih terdapat sejumlah tantangan untuk mendapatkan pendidikan yang setara dan merata. 

IDN Times berkesempatan berbincang dengan Fathia Fairuza, master candidate Human Rights Studies dari Columbia University Graduate School of Arts and Sciences. Sebagai anak muda yang aktif berkontribusi terhadap pendidikan Indonesia, Fathia turut mendirikan nonprofit organization Shape Your Life. 

Kisah kepeduliannya terhadap pendidikan Indonesia bagi generasi muda serta cerita inspiratifnya meraih pendidikan tinggi hingga bertandang ke Amerika, tertuang dalam artikel #AkuPerempuan. Inilah cerita Fathia sebagai Founder Shape Your Life, melalui wawancara eksklusif bersama IDN Times pada Kamis (28/3/23) secara daring.

1. Perjalanan inspiratif Fathia membangun Shape Your Life

Kisah Fathia Fairuza Bangun Shape Your Life untuk Pendidikan IndonesiaFathia Fairuza, founder Shape Your Life. (instagram.com/fathiafairuza)

Tak semua orang memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi. Hambatan yang kerap dihadapi adalah seputar akses dan ketersediaan informasi, terutama bagi siswa SMA atau sederajat yang hendak melanjutkan studi. Khususnya, bagi masyarakat di rural area yang semakin minim terpapar oleh kabar sejenis.

Fathia memahami betul kondisi ini sesuai dengan pengalamannya ketika hendak melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Pandangan umum bahwa orang-orang di daerah memiliki sedikit opsi untuk melanjutkan kuliah, santer terdengar kala itu. 

Untungnya, Fathia yang lulus dari sekolah menengah di Sidoarjo dan ditolak perguruan tinggi negeri di Indonesia, tak memilih menyerah. Tekadnya untuk tetap mendapatkan pendidikan terbaik, membawa perempuan muda ini diterima di Ritsumeikan Asia Pacific University (APU) Jepang. 

"Opsi aku untuk menempuh pendidikan tinggi itu dibatasi, itu-itu saja padahal sebenarnya ada informasi lain yang kita gak dapatkan. Selain itu juga, ternyata banyak juga stigma-stigma di kalangan teman-teman. Misalnya, kita anak daerah tuh gak bakal bisa kuliah di tempat yang bagus gitu, kan aku dari Sidoarjo. Nah, jadi kita tuh mindset-nya itu sangat amat kurang (terbuka)," ujar Fathia. Ia juga melihat pandangan ini menunjukkan kurangnya rasa percaya diri akan potensi yang dimiliki setiap individu. 

Momen tersebut membuka kesadaran Fathia untuk membantu dan memotivasi lebih banyak orang untuk mendapatkan informasi pendidikan. Maka pada November 2020, Fathia membangun platform yang membahas beragam tips dan informasi terkait study abroad. 

"Akhirnya, karena aku udah berhasil kuliah di Jepang, aku ingin memberikan informasi-informasi yang mungkin banyak orang juga yang gak dapat informasinya. Plus juga, kalau orang-orang kesusahan cari mentor, kita sediakan. Semuanya tuh gratis gitu karena dulu emang susah banget gitu. Rasanya kayak, kalau mau kuliah tuh, serba gak tahu, banyak gak tahunya gitu. Nyari mentor juga susah gitu," kata dia. Pengalaman kesulitan mendaftar kuliah di luar negeri dan keterbatasan informasi, mendorongnya untuk memberikan akses terhadap calon mahasiswa. 

Tak ingin anak muda mengalami kesulitan sebagaimana pengalaman Fathia terdahulu, platform Shape Your Life menyediakan kumpulan info terkini seputar kampus. Ada info persiapan pendaftaran, jurusan yang tepat, hingga tips untuk dapatkan beasiswa. 

Seperti namanya, Shape Your Life mendorong lebih banyak orang, utamanya generasi muda untuk berani mendesain sendiri hidup yang diinginkan. Program yang dikembangkan pun sangat menarik bagi calon mahasiswa, misalnya mentorship, workshop, konsultasi, dan beragam fitur lain.

"Kita itu bantu anak SMA di Indonesia supaya bisa kuliah, baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri. Dan kalau misalnya mereka mau dapetin beasiswa juga, kita bantu melalui mentorship, ada konsultasi, semuanya gratis. Terus juga, kalau mereka membutuhkan bantuan ekonomi, kita juga galangin dana buat kasih uang bagi yang membutuhkan," ujar Fathia mengenalkan NGO besutannya yang telah terdaftar di Kemenkumham.

2. Akses informasi terhadap pendidikan masih belum merata, Fathia ingin berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia

Kisah Fathia Fairuza Bangun Shape Your Life untuk Pendidikan IndonesiaFathia Fairuza, founder Shape Your Life. (instagram.com/fathiafairuza)

Masalah lain yang berkaitan erat dengan pendidikan adalah kesadaran individu untuk mengembangkan potensi dirinya. Rasa rendah diri akan kemampuan yang dimiliki, turut menjadi hambatan bagi tercapainya pendidikan yang merata. 

Menurut pandangan Fathia, masih terdapat sejumlah tantangan bagi masyarakat yang hidup di rural area untuk mengejar pendidikan terbaik mereka. "Masih banyak keterbatasan-keterbatasan di mana akhirnya mereka itu jadi susah untuk mengakses pendidikan. Jadi, ada yang udah sadar, tapi karena masih banyaknya keterbatasan-keterbatasan bagi mereka untuk mengakses itu, jadinya juga result-nya sama, gak pursue pendidikan."

Rendahnya keinginan dan akses untuk mengenyam pendidikan tinggi, tampaknya bukan isu baru. Masih banyak orang yang beranggapan lebih baik menikah atau langsung bekerja ketika memasuki usia produktif. Akibatnya, pendidikan diabaikan dan kuliah menjadi angan-angan semata.  

Fathia menyayangkan pola pikir demikian masih terjadi hingga saat ini. Menurutnya, penting untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam bahwa pendidikan membuka kesempatan yang lebih luas untuk mengubah nasib keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan. 

"Aku sih sangat berharapnya, akan ada inisiatif dari pemerintah supaya setiap layers of society itu bisa kuliah," tambahnya. 

Kondisi sosial masyarakat Indonesia yang masih belum merata sepenuhnya, menginisiasi Fathia untuk turut andil terhadap peningkatan kualitas manusia. Shape Your Life menjadi wadah untuk berkontribusi terhadap kemajuan sumber daya manusia. 

"Tujuan besarnya tuh sebenarnya ikut membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sih, salah satunya. Karena kalau kuliah juga, mereka pastinya akan menjadi sumber daya manusia yang maju gitu ya, karena skill-skill yang mereka dapatkan serta pengetahuan yang mereka dapatkan ketika mereka kuliah kayak gitu, sama yang satunya lagi, yaitu meningkatkan akses pendidikan tinggi kepada masyarakat," ujarnya.

3. Perempuan asal Sidoarjo yang menjadi lulusan terbaik di Jepang hingga menempuh pendidikan di kampus top dunia

Kisah Fathia Fairuza Bangun Shape Your Life untuk Pendidikan IndonesiaFathia Fairuza, founder Shape Your Life. (instagram.com/fathiafairuza)

Fathia mungkin tak pernah membayangkan dapat mengenyam pendidikan di kampus terbaik Amerika Serikat. Namun, perjalanan Fathia untuk dapat menikmati pendidikan top dunia bukanlah perjuangan yang singkat.  

Setelah lulus, Fathia berkuliah di Asia Pacific University, Jepang, Jurusan Hubungan Internasional dan berhasil menjadi lulusan terbaik. Selanjutnya, ia mengambil program master degree di Columbia University sambil terus membangun Shape Your Life sebagai bagian dari kontribusinya kepada bangsa.

"Faktanya, di Indonesia ini, yang kuliah itu cuma 6 persen, lho, dari seluruh 274 jiwa! Berarti, masih dikit banget ya yang kuliah sampai sekarang? Nah, jadi aku ingin memperluas akses pendidikan tinggi kepada lebih banyak lagi masyarakat, apalagi sekarang tuh cari kerja kan skill yang dibutuhkan udah gak biasa," kata Fathia.

Pendidikan yang kini ditempuh Fathia pun beririsan dengan kepeduliannya terhadap masyarakat dan sekitar. Ia juga berharap dapat lebih membantu pemenuhan hak atas pendidikan di Indonesia.

"Nah, jadi aku emang mendorong banget memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat luas, apalagi yang dari daerah atau yang economically kurang mampu gitu. Kita berusaha banget carikan beasiswa buat mereka kita bimbing gitu," ungkapnya.

4. Fathia melakukan advokasi isu pendidikan di forum PBB, peduli dengan hak masyarakat tak hanya di Indonesia

Kisah Fathia Fairuza Bangun Shape Your Life untuk Pendidikan IndonesiaFathia Fairuza, founder Shape Your Life. (instagram.com/fathiafairuza)

Anak muda akan menjadi pemimpin bangsa di masa mendatang. Maka, dalam kehidupan bernegara, anak muda diharapkan dapat berperan di berbagai kebijakan yang menyangkut masa depan dirinya dan masyarakat luas. 

Fathia aktif menyuarakan keresahan anak muda, bahkan ia berkesempatan magang di UN Office of the High Commissioner for Human Rights di UN Headquarters. Ia juga menjadi perwakilan anak muda untuk bicara terkait isu pendidikan di forum PBB. Perempuan muda ini menilai, generasi muda perlu diikutsertakan dalam berbagai kebijakan.

"Kalau sekarang itu, kalau di UN, kita lagi memajukan program di mana pemuda, terutama pemuda perempuan bisa dikasih kesempatan ikut serta dalam decision making. Jadi, ketika pemerintah membuat kebijakan, anak muda diikutsertakan dalam diskusi, kajian kebijakan, dan lain-lainnya," kata dia.

Keterlibatan anak muda terhadap berbagai isu akan mendorong lebih banyak aksi nyata dan langkah kongkret. Menurut Fathia, harus ada lebih banyak individu yang tergerak untuk berpartisipasi dalam berbagai aksi terkait hal itu.

"Jadi, kalau sekarang, aku berharapnya anak muda lebih aktif lagi, aware sama isu terkini di dalam negeri maupun di luar negeri supaya kita juga bisa membuat aksi. Misalnya, ikut berpartisipasi dalam diskusi, pembuatan kebijakan atau decision making. Dan juga, kalau mau bikin movement grass root, apa challenge yang kita selesaikan," tambah Fathia. 

5. Fathia berharap anak muda lebih melek terhadap kebijakan terkini demi masa depan

Kisah Fathia Fairuza Bangun Shape Your Life untuk Pendidikan IndonesiaFathia Fairuza, founder Shape Your Life. (instagram.com/fathiafairuza)

Perjalanan hidup yang Fathia lalui, dari Sidoarjo hingga Amerika Serikat, membawanya pada kesadaran bahwa setiap orang dapat berkontribusi untuk memberi dampak terhadap masa depan. Maka, ia berharap anak muda lebih sadar akan isu terkini di sekitar. Salah satunya dengan mendapatkan informasi secara komprehensif. 

"Anak muda di Indonesia, mungkin pesannya, harus melek terhadap isu yang terjadi di dunia. Kita gak boleh tutup mata karena isu-isu tersebut akan berdampak pada masa depan kita," ujarnya.

Tanpa kesadaran kolektif akan isu krusial di sekitar, masa depan yang nyaman hanyalah angan-angan belaka. Anak muda memiliki kontribusi besar terhadap langkah yang hendak dilaluinya di masa mendatang. 

"Kalau kita gak bisa aware apa yang kurang dari suatu kebijakan yang ada sekarang, gimana caranya kita bisa memperbaiki itu di kemudian hari? Aku sangat mengharapkan, pemuda-pemuda indonesia yang sekarang ini, mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin masa depan, di bidang apa pun, bisa juga memberikan dampak ke lebih banyak orang atau masyarakat," tutup Fathia. 

Kisah Fathia dalam mengejar mimpi hingga membangun Shape Your Life, semoga dapat menginspirasi lebih banyak anak muda untuk memberikan dampak positif terhadap sekitar. Terlebih, pada isu pendidikan yang sangat krusial.

Baca Juga: Beasiswa Pendidikan Pemimpin Indonesia 2024, Bantuan Dana per Semester

Topik:

  • Dina Fadillah Salma
  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya