Benarkah Gen Z Bermental Lemah di Tempat Kerja? Ini 5 Faktanya

Kesehatan mental jadi keresahan utama Gen Z

Intinya Sih...

  • Generasi Z sangat melek teknologi dan dekat dengan media sosial, menghabiskan 3-4 jam per hari untuk berjejaring online.
  • Riset menemukan 74% manajer menganggap Gen Z sulit diajak bekerja sama, namun memiliki inovasi besar dan nilai transparansi serta etika.
  • Gen Z senang berpindah pekerjaan karena gaji kurang memadai, pemutusan hubungan kerja yang masif, dan pandangan berbeda dalam memilih perusahaan.

Generasi Z atau Gen Z digadang-gadang memiliki mental yang lemah saat memasuki dunia kerja, bahkan dianggap lebih mudah menyerah daripada generasi lainnya. Presepsi ini kerap kali membuat Gen Z dinilai kurang baik sebagai rekan kerja. 

Artikel berikut ini akan berusaha menjabarkan isu yang dialami Gen Z sehingga memengaruhi pengambilan keputusannya di perusahaan. Benarkah Gen Z bermental lemah? Lantas apa penyebabnya? Simak faktanya berikut ini!

1. Penggunaan media sosial memengaruhi mental Gen Z di tempat kerja

Benarkah Gen Z Bermental Lemah di Tempat Kerja? Ini 5 Faktanyailustrasi melihat smartphone (pexels.com/cottonbro studio)

Generasi Z sangat melek teknologi dan dekat dengan media sosial. Penggunaan media sosial oleh generasi ini juga sangat ekstrem, di Indonesia setidaknya pengguna aktif media sosial menghabiskan 3 sampai 4 jam dalam sehari untuk berjejaring online.

Menurut Morning Consult Pro dalam Forbes, penggunan media sosial ini mendorong generasi muda mengalami penderitaan ego dan perjuangan akan kesehatan mental di tempat kerja. Media sosial memungkinkan para Gen Z membandingkan kulalitas hidupnya dengan orang lain, sehingga timbul perasaan terjebak dengan peran yang kurang ideal.

Kerap membandingkan kehidupan pribadi akan membuat diri merasa kurang puas dengan pencapaian. Efeknya, muncul dorongan untuk menuntut benefit lebih besar agar membuatnya terlihat setara dengan orang lain. 

2. Gen Z dianggap kurang motivasi dan produktivitas rendah, lebih sulit diajak bekerja sama?

Benarkah Gen Z Bermental Lemah di Tempat Kerja? Ini 5 FaktanyaKarakteristik gen Z di dunia kerja (Pexels.com/RDNE Stock project)

Riset dari Resume Buidler menemukan, 74 persen manajer atau pemimpin bisnis menganggap Gen Z lebih sulit diajak bekerja sama daripada generasi lainnya. Sebagian besar pemimpin perusahaan menilai, generasi muda menunjukkan kurangnya motivasi dan produktivitas. 

Namun dalam sumber yang sama, Adam Garfield selaku marketing director di Hairbro mengaku, bila Gen Z sebenarnya memiliki inovasi yang besar dan kemampuan beradaptasi yang baik. Generasi ini tidak khawatir untuk menghadapi tantangan baru dan membawa ide-ide segar. 

Nilai terbesar yang dipegang teguh oleh para generasi ini ialah transparansi dan etika. Sehingga, kelompok muda ingin mendorong perusahaan untuk melakukan bisnis secara bertanggung jawab dan ethical. Hal ini tentu berbeda dari generasi pendahulunya yang terkesan nyaman dengan status quo.

3. Dinilai suka pindah-pindah kerja, Gen Z merasa gak aman dengan kondisi ekonomi

Benarkah Gen Z Bermental Lemah di Tempat Kerja? Ini 5 Faktanyailustrasi gen z mengikuti kompetisi (pexels.com/Kindel Media)

Generasi Z juga dikenal sebagai grup yang senang berpindah-pindah pekerjaan atau job hopping. Kondisi ini tak sepenuhnya dilakukan atas kemauan pribadi, namun terdapat faktor eksternal seperti perubahan ekonomi dan pergeseran minat konsumen yang tinggi. 

Menurut survei yang dilakukan oleh McKinsey & Company, Gen Z cenderung memiliki pekerjaan mandiri atau memiliki lebih dari satu pekerjaan untuk mencapai kebutuhan dan keamanan finansialnya. Generasi ini menilai, gaji yang mereka terima tidak memberikan kualitas hidup yang baik dan seringkali usahanya kurang dihargai. 

Masifnya pemutusan hubungan kerja serta pesimisme terhadap kondisi ekonomi membuat Gen Z (37 persen) merasa prosepek masa depannya kurang bagus. Selain itu, di awal karier Gen Z juga belum memiliki pasangan dan tanggungan untuk dinafkahi, sehingga merasa felksibel untuk berpindah kerja demi memaksimalkan potensi diri. 

Baca Juga: 5 Alasan Millennial & Gen Z ke Tanah Suci, Mumpung Masih Muda

4. Mengenal karakteristik kerja Gen Z di tempat kerja. Lebih mengutamakan karier dan pengembangan keterampilan

Benarkah Gen Z Bermental Lemah di Tempat Kerja? Ini 5 FaktanyaKarakteristik gen Z di dunia kerja (Pexels.com/Moe Magners)

Karyawan dari golongan muda berani mengomunikasikan pada atasan apabila menghadapi tantangan di tempat kerja. Jika menghadapi kesulitan, Gen Z akan mendiskusikan program perusahaan yang membantu mereka menghadapi kesulitan tersebut.

Tak khawatir dengan risiko yang akan dihadapi dan adanya keinginan untuk menambah waawasan lebih luas, membuat Gen Z berani meminta pengembangan keterampilan. Misalnya pelatihan, mentoring, atau berbagai program sejenis lainnya.

Menurut Forbes, Gen Z bukanlah generasi yang anti kritik, terlebih untuk menumbuhkan dan mengembangkan karier. Namun, Gen Z sangat berharap terhadap pengembangan soft skill dan mengutamakan isu kesehatan mental di tempat kerja. 

5. Inilah 5 hal yang dipertimbangkan Gen Z sebelum memasuki dunia kerja

Benarkah Gen Z Bermental Lemah di Tempat Kerja? Ini 5 FaktanyaKarakteristik gen Z di dunia kerja (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Gen Z memiliki pandangan berbeda dibandingkan dengan generasi lainnya. Pertimbangan yang matang dinilai akan membuat Gen Z bekerja secara lebih efektif, sehingga Gen Z cukup detail mengomunikasikan benefit yang akan didapatnya.

Generasi Z cenderung memperitimbangkan lima hal ini sebelum memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan, sebagaimana disebutkan oleh survei dari McKinsey & Company. Lima kriteria teratas tersebut, yaitu lingkungan kerja yang bersahabat, isu kesehatan mental yang diprioritaskan, akses transportasi ke tempat kerja, adanya kesempatan untuk menunjukkan pencapaian, serta pertimbangan terkait kesehatan fisik.  

Pemaparan di atas menjadi latar belakang bagi Gen Z ketika memilih suatu perusahaan. Pandangan berbeda antar generasi wajar terjadi karena adanya perubahan kondisi dan situasi. 

Baca Juga: 9 Inspirasi Outfit Girls Day Out ala Syifa Hadju, Cocok untuk Gen Z!

Topik:

  • Dina Fadillah Salma
  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya