6 Pembenaran yang Sering Dikatakan Orang Konsumtif, Jelas Keliru!

Jangan dibiasakan, ya!

Kebiasaan konsumtif adalah salah satu masalah yang sering dihadapi banyak orang di dunia modern seperti sekarang ini. Konsumtif bisa berarti belanja secara berlebihan, menghabiskan uang tanpa perencanaan yang baik, atau memprioritaskan keinginan daripada kebutuhan. Hayo, siapa yang masih suka begini?

Salah satu alasan kenapa konsumtif menjadi masalah adalah adanya pembenaran yang sering diucapkan oleh orang-orang untuk mendukung perilaku ini. Simak nih, enam pembenaran yang sering dikatakan orang konsumtif yang sebenarnya keliru dan harus diubah. Kamu pernah atau sering mengucapkan salah satunya?

1. "Aku kan sudah bekerja keras, jadi aku boleh dong memanjakan diri"

6 Pembenaran yang Sering Dikatakan Orang Konsumtif, Jelas Keliru!ilustrasi orang belanja (pexels/mentatdgt)

Salah satu pembenaran yang sering digunakan oleh orang konsumtif adalah bahwa mereka berhak memanjakan diri karena mereka sudah bekerja keras. Memang sih, penting untuk merayakan pencapaian dan usaha keras yang dilakukan, tapi bukan berarti ini menjadi alasan untuk mengabaikan prinsip keuangan yang bijak.

Memanjakan diri sesekali adalah hal yang baik, tapi itu gak seharusnya menjadi kebiasaan yang menghabiskan uang secara berlebihan. Sebaiknya, pertimbangkan untuk mengalihkan upah kerja kerasmu ke hal-hal yang lebih berkelanjutan untuk masa depan, seperti tabungan atau investasi.

2. "Diskon besar adalah kesempatan emas yang gak boleh dilewatkan, lah!"

6 Pembenaran yang Sering Dikatakan Orang Konsumtif, Jelas Keliru!ilustrasi seseorang shopping (pexels.com/Max Fischer)

Banyak banget orang merasa tergoda untuk berbelanja ketika melihat diskon besar. Padahal, ini hanyalah trik marketing untuk membuat mereka mengeluarkan uang tanpa berpikir panjang. Banyak orang yang merasa bahwa ini adalah kesempatan langka yang gak boleh dilewatkan.

Padahal, membeli sesuatu hanya karena ada diskon bukanlah cara yang bijak untuk mengelola keuangan, lho. Diskon besar bisa membuat kamu mengeluarkan uang untuk barang-barang yang sebenarnya gak kamu butuhkan. Alih-alih tergoda oleh diskon, pertimbangkan apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut dan apakah itu sesuai dengan anggaranmu.

3. "Aku merasa lebih bahagia, lho, ketika berbelanja"

6 Pembenaran yang Sering Dikatakan Orang Konsumtif, Jelas Keliru!ilustrasi seseorang senang shopping (pexels.com/Tim Douglas)

Beberapa orang menggunakan belanja sebagai cara untuk merasa lebih bahagia ataupun juga mengatasi stres. Meski belanja memang bisa memberikan kebahagiaan sesaat, tapi ini adalah kebahagiaan yang bersifat sementara dan biasanya diikuti oleh penyesalan ketika tagihan datang.

Daripada bergantung pada belanja untuk merasa bahagia, kamu bisa kok melakukan hal lain. Pertimbangkan untuk mengejar kebahagiaan yang lebih tahan lama lewat hobi, hubungan sosial, atau pengembangan diri.

dm-player

Baca Juga: 6 Sinyal Sudah Gagal Mengendalikan Perilaku Konsumtif, Masih Boros!

4. "Semua orang juga begini, kok!"

6 Pembenaran yang Sering Dikatakan Orang Konsumtif, Jelas Keliru!ilustrasi seseorang berbelanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Salah satu pembenaran lainnya yang sering digunakan oleh orang konsumtif adalah mengatakan bahwa semua orang melakukan hal yang sama. Duh, bahaya banget, ya. Mereka merasa bahwa konsumsi berlebihan adalah sebuah hal yang wajar banget dan bahkan sudah menjadi kebiasaan dalam masyarakat saat ini.

Padahal, hanya karena banyak orang melakukannya bukan berarti itu adalah keputusan yang benar. Ingat, penting banget untuk mempertimbangkan apa yang terbaik untuk keuanganmu dan jangan hanya mengikuti arus.

5. "Paylater adalah uang pinjaman, bukan uangku sendiri"

6 Pembenaran yang Sering Dikatakan Orang Konsumtif, Jelas Keliru!pexels/Gustavo Fring

Menggunakan jasa paylater adalah salah satu penyebab utama konsumtif di zaman sekarang. Banyak orang yang beranggapan bahwa menggunakan paylater adalah seperti menggunakan uang pinjaman yang gak perlu dikembalikan. Padahal ini jelas kesalahan besar.

Hal ini justru sering kali menghasilkan utang yang bertumpuk dan bunga yang tinggi. Penting banget untuk diingat bahwa paylater sebenarnya adalah uang yang kamu harus bayar kembali. Ditambah lagi membayar bunga yang tinggi bisa merugikan keuanganmu dalam jangka panjang.

6. "Gampang, aku bisa, kok mengatasi utang nanti"

6 Pembenaran yang Sering Dikatakan Orang Konsumtif, Jelas Keliru!ilustrasi seseorang berbelanja (pexels.com/Tim Douglas)

Pembenaran yang paling berbahaya adalah keyakinan bahwa kamu bisa mengatasi utang di kemudian hari. Orang-orang sering kali mengabaikan besarnya utang yang sudah terkumpul dan berharap bahwa suatu hari nanti mereka akan mendapatkan uang yang cukup untuk melunasi semuanya.

Bangun yuk, ini adalah ilusi yang jelas-jelas bisa berpotensi merusak keuanganmu. Lebih baik mencegah terjadinya utang berlebihan daripada mengandalkan penghasilan masa depan yang belum pasti.

Dalam mengatasi kebiasaan konsumtif, kamu wajib banget mengakui pembenaran-pembenaran yang keliru ini dan mengubahnya menjadi sikap yang lebih bijak terkait keuangan. Mulailah dengan membuat rencana keuangan yang baik, memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan, dan melatih diri untuk mengendalikan godaan belanja yang gak perlu. Dengan mengubah pemikiran dan perilakumu terkait berbelanja, kamu akan bisa membangun fondasi keuangan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Jadi, pembenaran apa yang sering kamu katakan ke diri sendiri saat beli sesuatu?

Baca Juga: 5 Sebab Seseorang Bisa Jadi Sangat Konsumtif, Bikin Kantong Meronta!

Desy Damayanti Photo Verified Writer Desy Damayanti

Black is the new pink ❣️ ig: desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya