4 Langkah agar Berhenti Menghakimi Perasaan Sendiri

Mulailah dengan berhenti berpikir buruk tentang dirimu

Pernahkah kamu merasa khawatir dan bersalah atas perasaan atau emosi yang kamu rasakan? Marah atau sedih midalnya, lalu tak lama kamu menyesal dan berkata pada dirimu bahwa tidak seharusnya kamu merasa seperti itu. Tanpa disadari, kamu memandang dirimu sebagai orang yang emosional, lemah, seolah ada yang salah denganmu.

Padahal, respons tersebut nukanlah respons yang tepat. Alih-alih memvalidasi perasaan sendiri, kamu malah menyangkal dan menghakimi dirimu. Lambat laun, ini akan membuatmu merasa lelah secara mental dan mudah cemas. Untuk berhenti dari kebiasaan toksik tersebut, kamu bisa mulai dengan lakukan empat hal di bawah.

1. Sadari pola pikir negatif itu, lalu lepaskanlah

4 Langkah agar Berhenti Menghakimi Perasaan Sendiriilustrasi wanita (pexels.com/Karolina Grabowska)

Biasanya kecenderungan untuk menyalahkan dan menghakimi diri sendiri dimulai setelah kamu merasakan perasaan negatif. Tidak ada yang bisa menolongmu kecuali dirimu sendiri. Harus ada kesadaran dari diri sendiri dalam mengenali kapan pemikiran negatif berupa penghakiman dan menyalahkan diri sendiri kerap muncul. Lalu, lepaskanlah.

Coba rangkullah perasaanmu sebagai bagian dari dirimu. Setiap orang pernah mengalami perasaan negatif. Setidak enak dan secanggung apa pun, terus menghindari, menyangkali, bahkan menghakimi perasaanmu tidak akan membuat suasana lebih baik. Justru akan menambah beban mental, karena kamu pasti akan merasa bersalah setelah merasakan perasaan tersebut.

2. Coba identifikasi penyebabnya alih-alih menyalahkan diri sendiri

4 Langkah agar Berhenti Menghakimi Perasaan Sendiriilustrasi wanita (pexels.com/Rosa García)

Saat menyalahkan diri sendiri, kamu sedang menjadi hakim yang tidak objektif dalam memandang masalah. Dibanding terus menudingkan jadi pada diri sendiri, coba kenali situasi atau pemicu yang membuatmu merasa marah, sedih, atau khawatir.

Apa ini karena kamu merasa lelah? Atau karena kamu tersinggung dengan ucapan temanmu? Walau terlihat sederhana, penting, lho, untuk tahu latar belakang atau penyebab perasaanmu.

Dengan demikian, kamu akan belajar untuk menghadapi dan mengatasi masalahmu dengan solusi yang benar. Bukan hanya semata-mtata menyalahkan atau menghakimi diri sendiri.

Baca Juga: 5 Tips Memahami Emosi dalam Diri, Berhenti Menghakimi Diri Sendiri

3. Cari solusi untuk masalah tersebut

4 Langkah agar Berhenti Menghakimi Perasaan Sendiriilustrasi wanita (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Perasaan negatif adalah salah satu tanda dari diri sendiri untuk mengatakan ada sesuatu yang tidak beres. Bukan berarti perasaan itu salah atau harus dihilangkan. Justru jadikan itu tanda untuk menemukan akar masalahnya.

Dalam hubungan, misalnya, wajar kok untuk merasa sedih dan kecewa dengan pasangan. Tapi, alih-alih memendam perasaan tersebut, coba kamu kenali apa yang membuatmu merasa kecewa, lalu cari penyelesaiannya. Dengan demikian, kamu pun jadi pribadi yang lebih dewasa.

4. Jangan jadikan itu pembenaran untuk melakukan hal buruk

4 Langkah agar Berhenti Menghakimi Perasaan Sendiriilustrasi lingkungan kerja (pexels.com/Yan Krukau)

Sevalid apa pun perasaanmu, jangan pernah jadikan itu pembenaran untuk melakukan hal-hal yang buruk dan tidak etis pada orang lain. Misal, ketika kamu marah dan meneriaki orang lain, atau saat kamu merasa sedih dan tidak profesional dalam pekerjaan.

Yang ada kamu akan terus dihantui rasa bersalah. Jelas orang lain tidak menyukaimu, kamu saja tidak mampu mengatur perasaanmu sendiri.

Pada akhirnya, kamu memiliki kuasa atas perasaan dan pikiranmu. Dua hal tersebut bisa menjadi senjata bila digunakan dengan bijak, jadi berhenti mengritik diri sendiri karena perasaanmu, ya. Sebaliknya, mulailah menjaga dan memerhatikan dirimu.

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menyesal, Bukan Menghakimi Diri!

Caroline Graciela Harmanto Photo Verified Writer Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya