5 Macam Luka Inner Child yang Paling Banyak Dijumpai 

Semoga luka inner child yang kamu alami cepat sembuh

Dalam kehidupan, terkadang kita tidak sadar bahwa ada inner child di dalam diri yang mengalami luka-luka emosional. Inner child ini adalah bagian dari diri yang membawa ingatan tentang pengalaman-pengalaman masa kecil.

Artikel ini akan menjelaskan lima macam luka inner child yang paling sering dijumpai dan dialami oleh banyak orang. Yuk, mari kita tahu lebih dalam tentang luka-luka ini. Barangkali masih ada di dalam tubuhmu.

1. Rasa tidak berharga

5 Macam Luka Inner Child yang Paling Banyak Dijumpai ilustrasi luka inner child (pexels.com/Alex Green)

Salah satu luka inner child yang sering dijumpai adalah rasa tidak berharga. Luka ini bisa berasal dari pengalaman masa kecil di mana kamu merasa tidak dihargai atau tidak dicintai oleh orang-orang yang penting dalam hidupmu. Rasa tidak berharga ini bisa berdampak pada harga diri dan membuatmu sulit untuk merasa cukup baik atau pantas menerima kasih sayang dari orang lain.

Ketika kamu mengalami perasaan tidak berharga, kamu cenderung mencari validasi dari luar, mencoba keras untuk mendapatkan persetujuan dan pujian dari orang lain. Penting untuk memahami bahwa kamu berharga tanpa harus selalu mencari pengakuan dari orang lain.

2. Ketakutan akan ditinggalkan

5 Macam Luka Inner Child yang Paling Banyak Dijumpai ilustrasi luka inner child (pexels.com/RDNE Stock project)

Ketakutan akan ditinggalkan atau abandonment adalah luka inner child yang umum terjadi. Ketakutan ini bisa berkaitan dengan pengalaman kehilangan figur penting dalam hidupmu seperti orang tua atau orang yang kamu cintai. Ketakutan ini bisa membuatmu cemas dan tidak aman dalam hubungan karena kamu khawatir bahwa orang yang kamu sayangi akan meninggalkanmu.

Cara untuk mengatasi ketakutan ini dengan membangun kepercayaan dalam hubungan dan mengenali bahwa tidak semua orang akan meninggalkanmu. Mengakui dan merawat luka inner child ini bisa membantu kamu membangun hubungan yang lebih sehat dengan diri sendiri maupun orang lain.

Baca Juga: 6 Alasan Reparenting Inner Child Bermanfaat bagi Dewasa

3. Perasaan tidak aman

5 Macam Luka Inner Child yang Paling Banyak Dijumpai ilustrasi luka inner child (pexels.com/RDNE Stock project)
dm-player

Perasaan tidak aman juga merupakan luka inner child yang sering muncul. Umumnya perasaan ini berasal dari pengalaman trauma atau ketidakstabilan dalam keluarga saat masa kecil. Perasaan tidak aman ini bisa membuatmu cemas dan takut terhadap dunia di sekitarmu.

Ketika kamu merasa tidak aman, kamu cenderung mencari rasa aman dalam segala hal, bahkan termasuk menghindari risiko atau takut menjajal pengalaman baru. Oleh karenanya, kamu bisa mulai untuk menciptakan rasa aman dalam diri sendiri dan memahami bahwa dunia bukanlah tempat yang selalu berbahaya.

4. Perasaan tidak dicintai

5 Macam Luka Inner Child yang Paling Banyak Dijumpai ilustrasi luka inner child (pexels.com/RDNE Stock project)

Perasaan tidak dicintai adalah luka inner child lainnya yang banyak dijumpai. Luka semacam ini bisa berasal dari kurangnya kasih sayang atau perhatian dari orang tua atau bahkan pengalaman penolakan saat masa kecil. Perasaan ini bisa membuatmu mencari cinta dan penerimaan dari orang lain dengan keras, bahkan jika itu berarti mengabaikan kebutuhanmu sendiri.

Penting untuk memahami bahwa kamu layak untuk dicintai dan diterima tanpa harus mengorbankan dirimu sendiri. Menerima dan merawat luka inner child ini bisa membantu kamu membangun hubungan yang lebih sehat dan penuh kasih.

5. Rasa bersalah yang berlebihan

5 Macam Luka Inner Child yang Paling Banyak Dijumpai ilustrasi luka inner child (pexels.com/RDNE Stock project)

Rasa bersalah yang berlebihan juga bisa menjadi luka inner child yang umum. Hal ini mungkin berasal dari pengalaman di masa kecil di mana kamu merasa selalu salah atau tidak pantas bahagia. Rasa bersalah yang berlebihan ini bisa menghambat kebahagiaanmu saat dewasa.

Ketika kamu merasa bersalah secara berlebihan, kamu mungkin cenderung menempatkan diri dalam posisi yang merugikan dirimu sendiri atau menghindari untuk melakukan hal-hal yang membuatmu bahagia karena kamu merasa tidak pantas. Pada akhirnya kamu harus belajar untuk mengatasi rasa bersalah ini serta belajar untuk memberikan izin  pada diri sendiri untuk bahagia.

Memahami dan mengatasi luka inner child adalah langkah penting dalam perjalanan menuju pertumbuhan pribadi. Dengan mengakui dan merawat luka-luka ini, kamu dapat membangun hubungan yang lebih sehat dengan dirimu sendiri dan orang lain.

Ingatlah bahwa tidak ada yang sempurna dan setiap orang memiliki luka inner child mereka sendiri. Jangan lupa dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita menangani dan tumbuh dari luka-luka tersebut untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan bahagia.

Baca Juga: 5 Bahaya Burnout yang Gak Terkontrol, Bisa Ganggu Kesehatan Mental!

Annisa Nur Fitriani Photo Verified Writer Annisa Nur Fitriani

Don't sleep on me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya