David Andespin: Nyalakan Lilin, Lawan Abrasi dan Lestarikan Negeri

Bagi David, laut adalah hal yang dicintainya

Menyalakan lilin lebih baik daripada mengutuk kegelapan. Itulah ungkapan yang menjadi semangat dalam diri David Hidayat atau biasa dipanggil David Andespin dalam menyelamatkan pesisir Sungai Pinang. 

Laut selalu ada di hatinya. Ketika laut dan pantai meminta pertolongan karena dirusak oleh orang-orang tak bertanggungjawab, David pun tergerak.

Perjuangan David tentu tidak mudah. Meskipun telah diberi penyuluhan, masih ada tangan-tangan yang enggan melindungi laut. Namun David tidak menyerah. Bersama kawan-kawan penyelam, David membentuk kelompok Anak Desa Sungai Pinang (Andespin) dan melakukan berbagai kegiatan penyelamatan laut di tanah kelahirannya.

1. Berawal dari kegelisahan David terhadap fenomena abrasi

David Andespin: Nyalakan Lilin, Lawan Abrasi dan Lestarikan Negerimangrove muda di pesisir Sungai Pinang (instagram.com/andespindeepwestsumatera)

Perjalanan panjang David dimulai pada tahun 2014, kala itu ia masih duduk di bangku kuliah. Di sekitar waktu itulah David menyadari pantai di kawasan Sungai Pinang mengalami abrasi parah. Banyak hutan mangrove rusak, begitu pula dengan terumbu karang. Kerusakan lingkungan ini berakibat langsung pada mata pencaharian penduduk sekitar yang kebanyakan merupakan nelayan.

David pun mengerti, kemungkinan warga memanfaatkan pohon mangrove untuk memenuhi kebutuhan mereka akan kayu. Kayu mangrove memang biasa digunakan warga untuk membetulkan rumah atau perahu. Terumbu karang yang rusak pun kemungkinan disebabkan oleh kegiatan melaut warga yang kurang mengerti cara menjaga pesisir.  

"Waktu itu saya masuk ke Negeri Sungai Pinang. Saya melihat banyak lokasi yang pantainya rusak. Saya tidak tahu kenapa." ungkap David dalam wawancaranya dengan IDN Times.

"Tapi kita tidak mau mencari kesalahan masyarakat. Kita harus berusaha memperbaiki." lanjut David.

2. Kekuatan jabatan sebagai perangkat desa membantu mimpinya

David Andespin: Nyalakan Lilin, Lawan Abrasi dan Lestarikan Negeripembibitan mangrove di Sungai Pinang (instagram.com/andespindeepwestsumatera)

Pada awal membentuk Andespin, David mengaku belum bisa fokus karena harus menyelesaikan kuliahnya di Universitas Bung Hatta. Sosialisasi pada warga ia lakukan sekedarnya. Namun pada tahun 2016 kesempatan emas itu datang.

David sebagai salah satu warga Sungai Pinang yang mengenyam bangku perkuliahan didapuk menjadi perangkat desa. Memang belum banyak lulusan universitas di desanya kala itu. Seperti gayung bersambut, David pun menerima tawaran tersebut dengan harapan dapat menularkan semangatnya menjaga laut pada warga sekitar.

Usai menggunakan seragam perangkat desa, warga mulai bisa menerima usulan David. Kebetulan David juga mengambil bidang yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat. David pun banyak menyarankan program pemberdayaan masyarakat terkait merawat laut seperti penanaman mangrove dan revitalisasi terumbu karang pada pemerintah setempat.

Baca Juga: Eklin Amtor, Keliling Maluku Sebarkan Damai dengan Mendongeng

3. Usaha David menyelamatkan pantai

David Andespin: Nyalakan Lilin, Lawan Abrasi dan Lestarikan NegeriWarga Sungai Pinang sedang melakukan pembibitan mangrove. (instagram.com/andespindeepwestsumatera)

Di satu titik David memutuskan untuk berhenti dari jabatannya sebagai perangkat desa. Namun David tak menghentikan usahanya melanjutkan perjuangan dalam menyelamatkan laut. Kali ini langkahnya jauh lebih ringan. Masyarakat setempat sudah mau berjalan bersama untuk menjaga laut yang menjadi sumber kehidupan mereka.

Awalnya David bersama masyarakat melakukan penanaman mangrove secara acak. Namun pada tahun 2018 pemerintah daerah mulai melakukan pemetaan terhadap hutan mangrove di kawasan Sungai Pinang. Sebagai permulaan, pemerintah melakukan penanaman mangrove seluas 3-4 hektar. David pun diajak turut serta dalam program penanaman tersebut.

Bukan hanya penanaman, monitoring pun dilakukan pada tanaman mangrove muda. Jika ada yang rusak, maka tanaman tersebut akan diganti dengan bibit baru. Berkat monitoring yang konsisten, kini tanaman mangrove yang ditanam David dan warga Sungai Pinang sudah mulai terlihat hasilnya.

4. Laboratorium hidup mangrove menjadi hasil kerja keras David

dm-player
David Andespin: Nyalakan Lilin, Lawan Abrasi dan Lestarikan NegeriDavid Hidayat di laboratorium hidup hutan mangrove (instagram.com/andespindeepwestsumatera)

Berkat hasil kerja keras David dan warga, kini hutan mangrove di pesisir Sungai Pinang mulai menghijau. David pun merasa bangga akan kerja kerasnya. Selain menjaga laut dari abrasi, hutan mangrove muda yang berhasil dibuat oleh David dan warga kini menjadi salah satu lokasi penelitian mahasiswa. David menyebut hutan mangrove ini sebagai laboratorium hidup hutan mangrove.

Kedatangan mahasiswa ke hutan mangrove juga memberikan efek positif pada warga sekitar. Kunjungan tersebut memberikan dampak langsung secara ekonomi lewat pelayanan warga pada para mahasiswa. Jasa pemandu, penginapan juga warung makan dadakan bisa menjadi tambahan penghasilan bagi warga.

Bukan hanya dampak ekonomi, warga juga memiliki kesempatan untuk berbincang dengan para mahasiswa dan dosen. Selain memberikan wawasan baru tentang menjaga laut, warga juga termotivasi untuk memberikan pendidikan tinggi pada anak-anak mereka.

Baca Juga: David Hidayat dan Aksi Heroiknya untuk Laut Pesisir Selatan

5. Harapan David pada terumbu karang dan masa depan lautan

David Andespin: Nyalakan Lilin, Lawan Abrasi dan Lestarikan Negeriterumbu karang di pesisir Sungai Pinang (instagram.com/andespindeepwestsumatera)

Selain hutan mangrove, David dan kawan-kawan di Andespin juga fokus pada terumbu karang. Sosialisasi dilakukan pada warga sekitar tentang cara-cara menangkap ikan yang ramah lingkungan. Selain sosialisasi, David juga melakukan usaha revitalisasi terumbu karang.

Teknik revitalisasi yang dilakukan David bermacam-macam, tergantung dari jenis terumbu karang yang akan dipugar. Namun secara umum David dan kawan-kawan Andespin membuat struktur besi yang diberi pemberat beton, kemudian mengikat bibit terumbu karang di struktur tersebut dan meletakkannya pada lokasi tertentu di laut. Mengenai lokasi konservasi, pemerintah setempat juga turut memberikan saran.

Monitorisasi juga dilakukan pada terumbu karang baru ini. Biasanya David dan kawan-kawan yang memiliki sertifikasi selamlah yang melakukan pemantauan. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan Andespin bersama mahasiswa, pertumbuhan terumbu karang ini hanya sekitar 1-2 cm tiap tahunnya. Meskipun lambat, David yakin apa yang ia lakukan kini akan berarti besar di masa depan.

6. SATU Indonesia Award dan kekuatan media yang melindungi lingkungan

David Andespin: Nyalakan Lilin, Lawan Abrasi dan Lestarikan NegeriFoto David dan pemenang SATU Indonesia Awards 2022 lainnya. (instagram.com/andespindeepwestsumatera)

Usaha David dalam menyelamatkan pesisir pantai mendapatkan apresiasi dari Astra. Pada tahun 2022 David beruntung mendapatkan apresiasi SATU Indoneia Awards untuk kategori lingkungan. Tentunya prestasi ini semakin membuat David bersemangat.

"Kita jadi kayak artis." David mengenang sorotan publik yang ia peroleh usai mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Awards. 

Di sisi lain, kekuatan media membuat David takjub. Ia mengaku usai banyak diliput, tawaran kerja sama mulai berdatangan pada Andespin. Beberapa kesempatan disambut hangat oleh David. Namun beberapa yang lain terpaksa harus ia tolak lantaran tidak memiliki cukup tenaga untuk mewujudkannya.

"Banyak yang mengajak kegiatan penanaman mangrove. Sementara di sungai pinang sendiri sejak kita berkegiatan sampai sekarang sudah tidak ada lagi lahan yang tergolong kritis." David menyampaikan salah satu kendala yang membuatnya harus menolak tawaran kerja sama dari berbagai pihak.

Menurut David kebanyakan pihak menawarkan kerja sama untuk menanam mangrove, sedangkan sekarang kondisi mangrove di pesisir Sungai Pinang saat ini sudah cukup baik dengan kisaran 90 persen telah direvitalisasi. 

Merasa sayang, David selalu memikirkan alternatif kerja sama lain yang bisa ia manfaatkan untuk menjaga kelestarian pesisir Sungai Pinang serta memajukan masyarakat di sekitarnya. Namun ide David mungkin belum sesuai dengan tujuan penggagas kerja sama, sehingga rencana David belum bisa diwujudkan.

Melihat antusiasme perusahaan maupun organisasi sosial yang ingin turut serta melestarikan lingkungan, David sangat berharap banyak putra Indonesia lain yang tertarik melakukan kegiatan serupa untuk daerahnya. Karena menjaga kelestarian alam Indonesia adalah tanggung jawab anak bangsa. Sedangkan mengutuk kegelapan memang lebih mudah, namun menyalakan lilin membutuhkan keberanian.

Baca Juga: Fish Go Bantu Nelayan Tingkatkan Hasil Tangkapan dengan Teknologi

Anita Hadi Saputri Photo Verified Writer Anita Hadi Saputri

Seorang ibu | Freelancer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya