Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bagaimana pengeluaranmu di bulan ini? Apakah sesuai dengan budget yang telah kamu susun? Atau, kamu sedang merasa gelisah, sebab pengeluaranmu meningkat? Disadari atau tidak, salah satu penyebab pengeluaranmu terus meningkat adalah belanja impulsif.
Selalu ada penyebab di balik dorongan untuk belanja tanpa mengikuti perencanaan yang sudah dibuat. Nah, berikut ini lima kebiasaan yang harus kamu waspadai agar terhindar dari kebiasaan belanja yang tidak sehat tersebut.
1. Berteman dekat dengan mereka yang hobi belanja
ilussi pergi berbelanja bersama teman (Pexels.com/Borko Manigoda) Dengan siapa kamu berteman, akan menentukan bagaimana gaya hidupmu. Apabila berteman dengan mereka yang hobi belanja, tanpa disadari kamu akan meniru mereka. Padahal niat jalan dengan teman-teman hanya untuk kopi darat saja, namun tanpa direncanakan mereka mengajak kamu masuk ke pusat perbelanjaan.
Saat mereka belanja, kamu merasa canggung apabila tidak melakukan hal yang sama. Alih-alih izin pulang, kamu malah membeli barang yang tidak direncanakan sebagai pengeluaran bulan ini. Salah satu kiat yang harus kamu terapkan agar tidak belanja impulsif adalah penguasaan diri.
2. Mudah tertarik dengan promo
ilustrasi belanja barang karena promo (Pexels.com/Max Fischer) Memanfaatkan harga promo, diskon serta cashback untuk membeli kebutuhan hingga keinginan tentu bukan hal yang salah. Apalagi jika masih sesuai dengan budget pengeluaran. Malah dengan memanfaatkan promo, pengeluaran jadi lebih hemat, kan.
Namun, jangan sampai terus-terusan tergoda dengan alasan memanfaatkan harga promo malah berujung pada belanja impulsif. Ingat bahwa promo, diskon serta cashback merupakan trik marketing yang akan rutin ada. Jangan gampang tergoda, deh!
Jika kamu tidak memanfaatkannya sekarang, masih ada harga promo di hari berikutnya. Kalau memang tidak ada barang kebutuhan atau keinginan yang ingin kamu beli, hiraukan saja harga promo. Fokus untuk menjaga cash flow keuangan kamu.
3. Beralasan self reward
ilustrasi self reward dengan berbelanja (Pexels.com/ Andrea Piacquadio) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Self reward atau tujuan untuk mengapresiasi diri juga menjadi salah satu penyebab kamu jadi belanja impulsif. Dengan alasan agar lebih semangat bekerja, kamu check out barang di toko online tanpa memperhitungkan kemampuan finansialmu. Apalagi saat ini pembayaran semakin dipermudah, dengan adanya paylater.
Jika kamu selama ini kerap melakukan hal tersebut, yuk mulai sadar diri. Masih banyak cara self reward yang bisa kamu lakukan tanpa harus mengorbankan keuanganmu. Kenali diri sendiri, dengan bijak mengelola keuangan, sadari kapan harus menahan diri dan kapan boleh membelanjakannya secara royal.
4. Memanfaatkan pembayaran nontunai
ilustrasi cara pembayaran non tunai (Pexels.com/energepic.com) Kemajuan teknologi semakin memudahkan kehidupan manusia, termasuk dalam cara pembayaran. Kini, setiap individu bisa pergi kemana saja, liburan hingga belanja tanpa harus membawa uang tunai. Ponsel tidak hanya sebagai alat komunikasi, namun sudah merambah sebagai alat bertransaksi.
Cara pembayaran yang semakin dipermudah juga bisa menjadi alasan utama kamu kerap belanja impulsif. Secara tidak sadar membuat kamu semakin boros. Ditambah banyak gerai di pusat perbelanjaan menambahkan promo khusus bagi mereka yang bertransaksi dengan nontunai.
Perkembangan teknologi tidak hanya berdampak positif, namun juga terdapat dampak negatifnya. Jika kamu merasakan dampak buruk dengan belanja impulsif memanfaatkan pembayaran nontunai, mulailah untuk membatasi penggunaannya. Pindahkan uangmu ditabungan yangi tidak menyediakan layanan pembayaran tersebut.