TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Mindset Berdamai dengan Luka Masa Lalu, Lapangkan Hati Maafkan Diri

Jangan lupa berterima kasih pada diri sendiri

ilustrasi melihat masa depan (pexels.com/cottonbro)

Seolah-olah ada beban yang terikat di kaki dan kita bawa itu kemanapun, begitulah jika masa lalu tidak dibereskan. Kabar baiknya, kita bisa melepaskan ikatan itu. Banyak benefit yang bisa kita terima setelah berhasil berdamai dengan masa lalu. Hidup akan terasa lebih lapang dan kita dapat menjalani hari-hari tanpa bayang-bayang masa lalu. 

Hal itu memang tidak mudah tetapi pasti bisa. Awali dulu dengan memiliki mindset yang benar tentang berdamai dari masa lalu. Apa sajakah itu? Let's check it out!

1. Menerima masa lalu sebagai bagian dari hidupmu

ilustrasi kebebasan (pexels.com/Victor Freitas)

Masa lalu yang kita alami bisa membekas dan meninggalkan luka. Jika luka itu dibiarkan justru akan semakin sakit dan menimbulkan efek jangka panjang yang buruk. Oleh karena itu rangkullah masa lalu sebagai pengalaman berharga. 

Masa lalu yang kita alami adalah sebuah pembelajaran yang membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat lagi. Mindset awal yang harus ditanamkan adalah menerimanya sebagai bagian dari hidup kita yang tidak terpisahkan. 

2. Memaafkan berarti melepaskan semua beban di masa lalu

ilustrasi self love (pexels.com/Alexandr Podvanly)

Tidak membereskan masalah di masa lalu adalah seperti menumpuk racun. Ketika kita memutuskan untuk memaafkan maka sebenarnya kita sedang membuang racun itu dari dalam diri kita. Segala beban yang mengganjal akan terlepas saat memaafkan.

Ucapkan maaf ke diri sendiri karena telah terlalu memaksa selama ini. Jika itu berhubungan dengan orang lain, maafkan pula orang yang sudah memberikan luka di masa lalu. Sekalipun rasanya sulit, tapi keputusan untuk minta maaf dan memaafkan adalah keputusan yang sangat tepat dan memberikan kelegaan di hati.

Baca Juga: 5 Hal Ini Harus Kamu Hindari saat Coba Sembuhkan Luka Patah Hati

3. Menahan perasaan akan memperburuk keadaan

ilustrasi melakukan journalling (pexels.com/cottonbro)

Jangan pikir bahwa akan lebih baik jika kita menahan perasaan karena dengan begitu seolah-olah permasalahan beres. Justru hal itu akan mempersulit kita untuk berdamai dengan masa lalu. Faktanya sangatlah wajar untuk merasa bersalah, malu, sakit hati, dan kecewa.

Jadi biarkan dirimu mengeluarkan setiap perasaan itu. Ungkapan perasaan bisa melalui journalling, bercerita ke orang yang dipercaya, menangis, dan lain sebagainya. Apakah selama ini kamu membohongi diri dengan merasa baik-baik saja?

4. Waktu tidak selalu mampu menyembuhkan luka masa lalu

ilustrasi berdamai dengan masa lalu (pexels.com/cottonbro)

Satu-satunya cara untuk menyembuhkan diri dari luka masa lalu adalah dengan menghadapi dan berdamai dengannya. Bukan waktu yang menyembuhkan tetapi apa yang kamu lakukan selama waktu tersebut yang menentukan. 

Jika selama waktu itu kamu tidak mengubah cara pandangmu dan mengabaikan perasaannya, maka luka itu akan tetap di sana. Jangan takut, hadapi semuanya, jangan lari lagi!

Baca Juga: 5 Mindset Sederhana yang Bisa Mengubah Hidup, Lakuin, Yuk!

Verified Writer

Stephanie Priyanka

A daily learner. Having a balance life through writing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya