TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Punya Rasa Malu yang Toxic, Merusak Kepercayaan Dirimu

Rasa malu yang toxic bisa menurunkan self esteem-mu

ilustrasi rasa malu yang toxic (pexels.com/Ariel Paredes)

Malu adalah hal yang normal sebenarnya untuk mencegah kita berbuat hal yang buruk. Namun, ketika rasa malu itu mulai membuatmu merasa sering cemas, kamu harus mengantisipasinya. Ketika rasa malu ini membuatmu blaming terhadap dirimu sendiri dan selalu diliputi rasa cemas, ini yang disebut dengan istilah toxic shame. Tandanya rasa malu itu sudah mulai merusak dirimu sendiri.

Hal ini bisa mengakibatkan kamu kehilangan self esteem dan selalu merasa tak pantas bagi orang lain. Akhirnya, hubungan interpersonalmu dengan orang lain juga bisa terpengaruh akibat rasa malu ini. Bahaya sekali, bukan? Lalu apa saja tandanya jika rasa malu ini sudah mulai toxic terhadap dirimu sendiri? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini yang dikutip dari YouTube Psych2Go dan cegah sebelum terlambat!

1. Merasa dirimu adalah beban bagi orang sekitar

ilustrasi merasa beban bagi sekitar (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kamu merasa dirimu adalah beban bagi orang lain. Kamu terus mengkritik dan menghakimi diri sendiri bahwa kamu tidak pantas bagi orang di sekitarmu. Sehingga kamu merasa malu akan menjadi beban saat menjalin hubungan dengan orang lain.

Kamu merasa jika kamu berinteraksi dengan orang lain, kamu akan menjadi beban untuk mereka. Jadi, kamu memilih menghindar adalah jalan terbaik. Agar mereka tidak terbebani karenamu dan kamu tidak akan merasa malu karena kamu tidak menjadi beban bagi mereka juga. Kamu terus menahan dirimu dan menyembunyikan perasaanmu karena rasa malu tersebut.

Baca Juga: 5 Strategi Efektif Atasi Teman Toxic dalam Hidup Kamu

2. Selalu merasa bersalah pada segala hal yang terjadi

ilustrasi meminta maaf (pexels.com/Liza Summer)

Tanda kedua adalah kamu terus menyalahkan diri atas segala yang terjadi di sekitarmu. Rasa malu itu membuatmu blaming terhadap dirimu sendiri. Bahkan untuk hal memang bukan terjadi karenamu dan bukan hal bisa kamu kendalikan.

Rasa malu ini membuatmu menekan emosimu sendiri. Kamu selalu meminta maaf dan merasa harus menebus kesalahan yang terjadi di sekitarmu. Hal ini malah menjadikan kamu menjadi seorang people pleaser dan mudah untuk dimanfaatkan oleh orang lain.

3. Merasa putus asa akan penolakan

ilustrasi putus asa akan penolakan (pexels.com/RDNE Stock project)

Rasa malu yang toxic membuatmu merasa selalu ditolak oleh orang lain. Kamu terus berpikir bahwa orang-orang di sekitarmu terus membicarakanmu. Kamu merasa ini adalah cara mereka menolak dirimu untuk bergabung dengan mereka. Padahal mereka belum tentu membicarakanmu dan menolak dirimu.

Hingga akhirnya kamu selalu merasa cemas ke mana pun akibat rasa malu ini. Kamu juga takut membangun relasi baru dengan orang lain dan cemas akan penolakannya. Sehingga rasa malu ini mulai membuatmu merasa hopeless untuk berinteraksi dengan orang lain.

4. Kamu terus menghindar karena mencemaskan masa depan

ilustrasi menghindar (pexels.com/Keira Burton)

Rasa malu itu membuatmu menghindari segala hal. Kamu takut jika kamu berbuat kesalahan dalam melakukannya. Sehingga kamu harus menganggung rasa malunya di masa depan nanti. Kamu cemas ketika akan melakukan suatu hal, apalagi yang terlihat banyak orang.

Rasa malu ini membuatmu membayang skenario terburuk yang dapat terjadi ketika kamu melakukan suatu hal. Di mana nanti akan berpengaruh terhadap reputasi dan harga dirimu, jika kamu melakukan hal yang tidak sesuai dengan ekspektasi orang lain. Jalan terbaik adalah kamu menghindarinya untuk menghindari rasa malu diremehkan orang lain. Hal ini membuatmu tidak berani mengambil risiko dan selalu menjaga zona nyamanmu.

Baca Juga: 5 Cara Terbebas dari Sifat Toxic yang Merusak Hubungan Sosial

Verified Writer

Siti Nur Holifah

Mahasiswa yang mulai dan sedang mengembara di quarter life of crisis, ingat kata Youngk harus stay healthy and stay happy!!! Semangat kawan!!!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya