TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Trik Mengatasi Perilaku Negatif Anak dengan Penuh Kasih

Belajar bertindak gentle pada buah hati

ilustrasi anak dan orang tua (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Sebagai orangtua, kalian mungkin pernah menghadapi momen saat anak-anak kalian menunjukkan perilaku negatif. Ini bisa menjadi tantangan yang menantang dan membuat frustasi.

Namun, penting untuk diingat bahwa anak-anak sering kali menggunakan perilaku negatif sebagai cara untuk berkomunikasi atau mengatasi perasaan mereka. Dalam artikel ini, kita akan melihat lima trik yang dapat kalian terapkan untuk mengatasi masalah perilaku negatif anak-anak dengan penuh kasih.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Anak yang Cengeng, Jangan Dibiasakan!

1. Menyelidiki penyebab perilaku

ilustrasi anak dan orang tua (pexels.com/Anastasiya Gepp)

Langkah pertama yang penting adalah mencoba memahami penyebab perilaku negatif anak. Anak-anak mungkin menunjukkan perilaku seperti marah, menangis, atau berbicara kasar sebagai respons terhadap stres, ketidaknyamanan, atau perasaan yang mereka alami.

Cara terbaik untuk menyelidiki penyebabnya adalah dengan berbicara secara terbuka dengan anak-anak. Tanyakan kepada mereka apa yang sedang mereka rasakan atau apa yang membuat mereka marah atau frustasi. Berikan mereka ruang untuk berbicara tanpa takut akan hukuman atau kritikan.

Dengan memahami penyebab perilaku negatif, kalian dapat menentukan cara yang lebih baik untuk meresponsnya. Misalnya, jika anak merasa tertekan karena tugas sekolah, kalian dapat membantu mereka menemukan cara untuk mengatasi stres tersebut.

2. Menerapkan komunikasi yang terbuka

ilustrasi anak dan orang tua (pexels.com/PNW Production)

Komunikasi yang terbuka adalah kunci untuk mengatasi perilaku negatif anak. Ajarkan anak-anak kalian bahwa mereka boleh berbicara tentang perasaan mereka dan bahwa kalian akan mendengarkan dengan penuh perhatian. Ini memberi mereka perasaan aman dan dihargai.

Selain itu, penting untuk menggunakan bahasa yang positif dalam komunikasi dengan anak-anak. Alih-alih mengkritik atau menyalahkan mereka, fokuskan pada perilaku yang ingin kalian perbaiki. Misalnya, daripada berkata, "Kalian selalu merusak mainan," kalian bisa mengatakan, "Yuk, kita sama-sama merawat mainan ini dengan baik."

Baca Juga: 5 Kebiasaan Negatif yang Merupakan Bibit Perilaku Toksik, Hindari!

3. Memberikan alternatif yang positif

ilustrasi anak dan orang tua (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Sering kali perilaku negatif anak dapat diatasi dengan memberikan alternatif yang positif. Misalnya, jika anak sering marah dan mengamuk, bantu mereka menemukan cara untuk mengungkapkan perasaan marah dengan lebih sehat.

Ajarkan mereka teknik-teknik relaksasi seperti menarik nafas dalam-dalam atau berjalan-jalan singkat ketika mereka merasa marah. Berikan mereka kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaan mereka daripada menggunakan bahasa kasar atau agresif.

Selain itu, berikan pilihan kepada anak dalam situasi tertentu. Ini memberi mereka rasa kontrol dan membantu menghindari konflik. Misalnya, kalian bisa bertanya, "Mau memilih baju yang akan kalian pakai hari ini?" Alih-alih memaksakan mereka untuk mengenakan sesuatu yang mungkin mereka tidak suka.

4. Konsistensi dalam aturan dan konsekuensi

ilustrasi anak dan orang tua (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Konsistensi adalah kunci dalam mengatasi perilaku negatif. Pastikan aturan dan konsekuensi yang kalian terapkan tetap konsisten. Anak-anak perlu tahu apa yang diharapkan dari mereka dan apa konsekuensinya jika mereka melanggar aturan.

Namun, penting juga untuk memberikan konsekuensi yang seimbang dan proporsional. Jangan terlalu keras atau terlalu lunak. Misalnya, jika anak kalian melanggar peraturan tentang waktu tidur, kalian bisa memberikan konsekuensi seperti mengurangi waktu bermain sebentar, bukan menghukum mereka dengan keras.

Baca Juga: 5 Hal dalam Diri Ini Bisa Menjerumuskan ke Perilaku Negatif, Waspada!

Verified Writer

YOOL

Focus on me, like a meditation.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya