TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mitos Lantai 4 dan 13 di Hotel dan Apartemen, Ada Apa Sebenarnya?

Dikenal sebagai angka sial

ilustrasi naik lift (pexels.com/kelly)

Banyak bangunan seperti hotel dan apartemen tidak menyediakan lantai 4 dan lantai 13 di dalam gedung. Meskipun tidak semua seperti itu, namun tidak adanya lantai 4 dan 13 tentu menjadi tanda tanya besar.

Lantas, apa sebenarnya alasan dibalik tidak adanya kedua lantai dengan angka tersebut? Untuk mengetahui mitos lantai 4 dan 13 lebih detail, simak artikel di bawah ini.

1. Dipercaya sebagai angka sial

ilustrasi interior kamar (pexels.com/athena)

Tidak adanya lantai 4 dan 13 dalam perhotelan atau bangunan sering kali berkaitan dengan mitos, kepercayaan, atau pandangan negatif terhadap angka tersebut dalam budaya tertentu. Di berbagai budaya di seluruh dunia, angka 4 dan 13 dianggap memiliki makna atau konotasi yang kurang menguntungkan atau buruk, yang mengakibatkan beberapa bangunan menghindari penggunaan angka tersebut dalam penomoran lantai.

Namun, penting untuk diingat bahwa hal ini dapat bervariasi tergantung pada budaya dari sebuah tempat, daerah, atau negara. Dilansir The Economic Times, lantai dengan angka tersebut biasanya ada, namun hanya diganti dengan alternatif acak seperti "M", "12B" atau "14". Sanjay B Jumaani, seorang ahli numerologi, mengatakan bila angka 13 dalam tarot dan numerologi tidak dianggap sebagai keberuntungan. 

Untuk memenuhi kepuasan konsumen, biasanya industri perhotelan cenderung menghindari angka 4 dan 13 untuk menghormati persepsi dan kepercayaan mereka. Banyak tamu mungkin sensitif terhadap angka ini dan untuk menjaga kenyamanan tamu, beberapa hotel memilih untuk menghilangkan atau menghindari angka 4 dan 13 dalam penomoran lantai atau kamar.

Baca Juga: 5 Tips Desain Lantai Dapur agar Terlihat Lebih Luas

2. Mitos lantai 4 berasal dari tetraphobia

ilustrasi housekeeping (pexels.com/olly)

Dilansir Cambridge Dictionary, tetraphobia merupakan ketakutan atau kecemasan yang berlebihan terhadap angka 4. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, di mana "tetra" berarti angka 4, dan "phobia" berarti ketakutan. Tetraphobia sering kali diasosiasikan dengan budaya Asia, terutama di beberapa negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea.

Ada beberapa budaya di berbagai belahan dunia yang memiliki pandangan atau kepercayaan terhadap angka 4. Pandangan tersebut bahkan mengakibatkan beberapa hotel atau bangunan menghindari penggunaan angka tersebut dalam penomoran lantai.

Di mata orang China, angka empat umumnya tidak disukai karena angka empat diucapkan 'Si' dalam bahasa China, sama dengan 死 (kematian). Inilah sebab banyak bangunan terutama hotel tidak menetapkan lantai empat, empat belas, dua puluh empat, dan lantai lainnya yang berisi angka empat, seperti dilansir Travel China Guide.

Dalam beberapa hotel atau bangunan di wilayah tersebut, lantai yang biasanya diberi nomor 4 dapat dihindari dengan memberi menyebutnya "lantai 3A" atau "lantai 3B". Selain itu, beberapa sekolah dan rumah sakit mungkin menghindari lantai empat untuk menghormati takhayul atau praktik keagamaan tertentu.

Baca Juga: 5 Tips Menata Lantai Dua Rumah, Nyaman untuk Ditempati!

Verified Writer

Shasya Khairana

expecto patronum

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya