5 Manfaat Menulis Ekspresif sebagai Terapi Jiwa
Bahkan secarik kertas dan satu pena bisa memulihkan jiwamu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah kamu merasa sulit untuk mengungkapkan apa yang ada dipikiran dan memilih untuk diam? Ternyata, semua yang terkurung di dalam pikiran dan perasaan akan terendam menuju alam bawah sadar, lho! Lalu pada akhirnya emosi yang terpendam tersebut akan berdampak negatif bagi diri kita sendiri. Banyak cara untuk menjaga kesehatan psikis kita, salah satunya dengan terapi menulis ekspresif.
Terapi menulis ekspresif atau writing expressive therapy pertama kali dicetuskan oleh Dr. James Whiting Pennebaker pada tahun 1989. Menulis ekspresif adalah terapi yang dilakukan dengan menuliskan pengalaman emosional yang membekas pada diri. Dalam melakukan terapi ini, kamu tidak perlu memperhatikan ejaan maupun tanda baca yang benar. Jujur terhadap emosi yang dirasakan adalah kunci utama dalam terapi ini.
Tahukah kamu manfaat apa saja yang dapat diperoleh lewat terapi menulis ekspresif? Artikel ini akan membahas lebih lanjut terkait berbagai manfaatnya. Yuk disimak sampai habis!
Baca Juga: 5 Manfaat Menulis Jurnal Harian yang Sayang Dilewatkan, Kurangi Stres!
1. Mengontrol stres
Mengontrol stres, kok bisa? Jadi, ketika kamu menuangkan emosi negatif yang dirasakan ke dalam tulisan, secara tidak langsung kamu akan mulai merenungkan faktor pemicu stres tersebut.
Kertas dan pena seakan menjadi wadah untuk kamu menyusun pikiran. Hal ini juga membuat kamu lebih peka untuk mencari solusi dari stres yang dialami.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.