TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Manfaat Menulis Ekspresif sebagai Terapi Jiwa

Bahkan secarik kertas dan satu pena bisa memulihkan jiwamu

ilustrasi writing expressive (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernahkah kamu merasa sulit untuk mengungkapkan apa yang ada dipikiran dan memilih untuk diam? Ternyata, semua yang terkurung di dalam pikiran dan perasaan akan terendam menuju alam bawah sadar, lho! Lalu pada akhirnya emosi yang terpendam tersebut akan berdampak negatif bagi diri kita sendiri. Banyak cara untuk menjaga kesehatan psikis kita, salah satunya dengan terapi menulis ekspresif.

Terapi menulis ekspresif atau writing expressive therapy pertama kali dicetuskan oleh Dr. James Whiting Pennebaker pada tahun 1989. Menulis ekspresif adalah terapi yang dilakukan dengan menuliskan pengalaman emosional yang membekas pada diri. Dalam melakukan terapi ini, kamu tidak perlu memperhatikan ejaan maupun tanda baca yang benar. Jujur terhadap emosi yang dirasakan adalah kunci utama dalam terapi ini.

Tahukah kamu manfaat apa saja yang dapat diperoleh lewat terapi menulis ekspresif? Artikel ini akan membahas lebih lanjut terkait berbagai manfaatnya. Yuk disimak sampai habis!

Baca Juga: 5 Manfaat Menulis Jurnal Harian yang Sayang Dilewatkan, Kurangi Stres!

1. Mengontrol stres

ilustrasi stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengontrol stres, kok bisa? Jadi, ketika kamu menuangkan emosi negatif yang dirasakan ke dalam tulisan, secara tidak langsung kamu akan mulai merenungkan faktor pemicu stres tersebut.

Kertas dan pena seakan menjadi wadah untuk kamu menyusun pikiran. Hal ini juga membuat kamu lebih peka untuk mencari solusi dari stres yang dialami.

2. Meningkatkan kesadaran diri

ilustrasi self awarness (pexels.com/Artem Podrez)

Kesadaran diri individu dapat ditingkatkan akibat eksplorasi diri terhadap emosi apa yang ditulisnya. Setelah menulis, kamu akan lebih sadar tentang dirimu, mulai dari sifat, perilaku, perasaan, keyakinan, nilai, dan motivasi yang dimiliki. Menulis ekspresif merupakan pintu yang membuat seseorang lebih mengenal dirinya sendiri.

3. Meningkatkan kemampuan komunikasi

ilustrasi menulis (pexels.com/Christina Morillo)

Ternyata untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi tidak harus dengan berbicara lho! Menulis secara teratur bisa membuat gaya berbahasa kamu berkembang. Selain itu, kemampuan dalam menyusun kata-kata akan terus membaik seiring dengan keinginan untuk memahami lebih dalam tentang apa yang kamu rasakan dan juga pikirkan. Seseorang yang suka menulis biasanya memikirkan sesuatu yang ingin disampaikan dengan matang.

Baca Juga: 5 Manfaat Menulis Sesuatu yang Disukai, Renjana dalam Profesionalitas

4. Menyembuhkan trauma

ilustrasi trauma (pexels.com/RDNE Stock project)

Hanya bermodalkan kertas dan pena, bisa menyembuhkan trauma? Yaps! Pengalaman traumatis yang terekam di dalam memori bisa dilepaskan melalui metode terapi ini. Proses menulis secara ekspresif bisa membuat perubahan pemahaman dari sudut pandang diri sendiri. Menulis peristiwa traumatis juga memberi kamu ruang untuk terhubung dengan diri sendiri, sehingga proses pemulihan trauma dapat terjadi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya