TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Sesekali Malas Baik untuk Kesehatan Mental, Rileks

Fisik dan mental butuh istirahat, ya

ilustrasi sesekali malas baik untuk kesehatan mental (pexels.com/Tamba Budiarsana)

Dalam kehidupan modern yang serba cepat, giat bekerja menjadi satu-satunya ukuran kesuksesan. Banyak orang yang merasa bersalah saat mereka meluangkan waktu untuk beristirahat atau bahkan hanya bermalas-malasan sesaat. Namun, tahukah kamu bahwa sesekali bermalas-malasan sebenarnya baik untuk kesehatan mental, lho. 

Memberi diri sendiri kesempatan untuk beristirahat gak hanya melepaskan diri dari beban rutinitas sehari-hari, tetapi juga memberikan banyak manfaat positif bagi kesejahteraan psikologis. Melalui artikel ini, kamu akan melihat alasan sesekali malas baik untuk kesehatan mental, kok.  

1. Mental rejuvenation: Menyegarkan pikiran

ilustrasi menyegarkan pikiran dengan bermain di alam terbuka (pexels.com/Jure Širić)

Salah satu alasan mengapa sesekali malas itu dibenarkan karena dapat memberikan kesempatan bagi otak untuk beristirahat. Saat kamu terus-menerus menuntut otak untuk bekerja tanpa henti, otak akan mengalami kelelahan. Ketika kamu bermalas-malasan, ini seperti memberi jeda pada otakmu untuk kembali menyegarkan dirinya.

Momen-momen santai ini memberi ruang bagi pikiranmu untuk beristirahat. Setelah segar, kamu jadi bisa menghasilkan kreativitas baru dan sudut pandang yang segar. Jadi, saat kamu kembali bekerja, otakmu akan lebih siap untuk menghadapi tugas dengan fokus yang lebih baik dan keputusan yang lebih bijaksana. 

Ini serupa dengan membiarkan otot istirahat setelah latihan berat. Tanpa istirahat yang cukup, otot akan kelelahan dan gak mampu bekerja maksimal. Begitu pula otakmu. Dengan membiarkan dirimu bermalas-malasan sejenak, kamu membantu otak mengisi ulang energi dan mempersiapkan diri untuk tantangan selanjutnya.

2. Pencegahan burnout: Menghindari kelelahan mental

ilustrasi merasa terasing dan terabaikan menjadi tanda extreme burnout (pexels.com/Rachel Claire)

Burnout merupakan kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang terjadi akibat stres berkepanjangan. Ini bisa terjadi pada siapa saja yang bekerja tanpa henti tanpa memberikan waktu istirahat yang memadai. Salah satu cara terbaik untuk mencegah burnout adalah dengan mengambil hari-hari malas sesekali. Malas di sini bukan berarti mengabaikan tanggung jawab, tetapi lebih tentang memberi jeda dari ritme kehidupan yang sibuk dan membiarkan dirimu bersantai tanpa tekanan.

Ketika kamu merasa lelah secara mental dan emosional, sering kali yang terbaik yang bisa dilakukan adalah mengambil waktu untuk bersantai. Ini memberi kesempatan bagi otak untuk menenangkan diri dan memulihkan energi yang terkuras akibat tekanan sehari-hari. Dengan begitu, ketika kamu kembali bekerja, kamu dapat menghadapi tugas dengan lebih segar dan bersemangat, serta lebih sedikit risiko mengalami kelelahan mental yang parah. Mengatur waktu untuk bermalas-malasan dengan bijaksana jadi langkah proaktif untuk menjaga keseimbangan hidup dan mencegah stres yang gak perlu.

Baca Juga: 6 Cara Jaga Kesehatan Mental bagi Pekerja Kantoran, Work Life Balance

3. Meningkatkan kesadaran diri: Waktu untuk refleksi

ilustrasi refleksi diri (pexels.com/Alex Green)

Di tengah-tengah kesibukan sehari-hari, sering kali gak punya waktu untuk duduk dan merenung tentang hidup, mimpi, atau tujuan. Ketika bermalas-malasan, kamu memberi dirimu ruang untuk introspeksi. Dalam momen-momen ini, kamu mungkin menemukan bahwa kamu mendapatkan perspektif baru tentang hal-hal yang penting dalam hidupmu atau arah yang ingin kamu tuju.

Beristirahat sejenak dari jadwal yang padat juga dapat membantumu memahami lebih dalam tentang apa yang kamu butuhkan untuk meningkatkan kualitas hidupmu. Saat bermalas-malasan, kamu bisa lebih fokus pada pikiran, perasaan, dan harapanmu, yang pada akhirnya bisa membantumu membuat keputusan yang lebih baik tentang hidup. 

4. Diffuse thinking: Kreativitas dan penyelesaian masalah

ilustrasi jalan santai dengan teman (pexels.com/Keira Burton)

Saat kamu membiarkan pikiranmu melayang bebas tanpa fokus pada tugas tertentu, kamu sedang terlibat dalam apa yang disebut "diffuse thinking". Diffuse thinking merupakan pola pikir di mana otakmu bebas mengeksplorasi berbagai gagasan tanpa batasan. Hal ini sering kali menghasilkan solusi-solusi yang gak terduga atau ide-ide yang sebelumnya gak terpikirkan.

Contoh, pernahkah kamu merasa menemukan solusi terbaik untuk masalah ketika sedang mandi atau berjalan santai? Ini adalah contoh bagaimana bermalas-malasan bisa membantu otak memproses informasi dengan cara yang lebih kreatif dan efektif. Ketika kamu terus-menerus sibuk dan fokus pada tugas-tugas tertentu, otakmu hanya bekerja dalam mode analitis yang sempit. Akan tetapi, saat kamu memberi dirimu ruang untuk malas, otak bisa bekerja secara lebih santai dan luas, yang sering kali mengarah pada penyelesaian masalah yang lebih baik.

Baca Juga: Apa Itu Silent Walking? Baik untuk Kesehatan Mental

5. Mengurangi stres: Cara efektif untuk mengatasi tekanan

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Rahul Shah)

Stres menjadi bagian dari kehidupan, tetapi jika gak dikelola dengan baik, stres bisa merusak kesehatan mental dan fisik. Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi stres adalah dengan meluangkan waktu untuk bermalas-malasan. Di tengah tekanan untuk selalu produktif, sesekali memberi izin pada diri sendiri untuk bersantai dapat membantu meredakan ketegangan dan mengembalikan keseimbangan mental.

Ketika kamu bermalas-malasan, tubuhmu bisa pulih dari stres yang dialami, baik itu stres emosional, fisik, atau mental. Kamu dapat menikmati aktivitas yang santai seperti membaca buku, menonton film, atau bahkan tidur siang tanpa merasa bersalah. Aktivitas-aktivitas ini membantu menenangkan sistem saraf, mengurangi kadar hormon stres seperti kortisol, dan memberikan efek menenangkan yang sangat baik untuk kesehatan mental. Ketika kamu kembali menghadapi tantangan, kamu akan merasa lebih siap dan gak terlalu terbebani oleh tekanan yang ada.

Verified Writer

Lathiva R. Faisol

Senang membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya