TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Tenun Corak Insang Kota Pontianak, Terinspirasi dari Ikan

Menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Pontianak

ilustrasi berbagai tenun corak insang Kota Pontianak (youtube.com/VR Official)

Kalau kamu suka dengan kerajinan tangan yang unik dan punya cerita mendalam, tenun corak insang dari Kota Pontianak ini bakal bikin kamu terpesona. Ya, tenun insang bukan cuma sekadar kain, tapi juga merupakan karya seni yang penuh makna dari Kalimantan Barat. Motifnya yang khas terinspirasi dari bentuk insang ikan, menggambarkan kedekatan masyarakat setempat dengan alam sekitar.

Tenun corak insang adalah kain tradisional yang khas dengan sejarah dan makna budaya yang kaya. Berikut adalah beberapa fakta penting mengenai tenun corak insang Kota Pontianak.

1. Sejarah dan asal usul

ilustrasi kain tenun corak insang Kota Pontianak (youtube.com/Husna Amalya Melati)

Kain tenun corak insang mulai dikenal sejak masa Kesultanan Kadriah, tepatnya di bawah pemerintahan Sultan Syarif Abdurrahman Al Qadrie pada tahun 1771. Awalnya, kain ini hanya dipakai oleh kaum bangsawan di Istana Kadriah sebagai simbol status sosial. Jadi, kalau kamu bayangkan kain ini dulu cuma bisa dipakai oleh kalangan tertentu, itu karena status sosial yang tinggi.

Perkembangan tenun ini mulai menarik perhatian publik pada tahun 1930-an. Seorang pedagang Arab memperkenalkan kain ini ke luar lingkup istana dan langsung mendapatkan perhatian dari Sultan Pontianak. Bahkan, istri Sultan sempat mengenakan tenun corak insang saat menghadiri undangan dari Ratu Belanda. Nah, momen ini benar-benar membuat tenun ini semakin populer dan dikenal luas.

2. Makna dan filosofi

ilustrasi menenun kain tenun corak insang Kota Pontianak (youtube.com/Husna Amalya Melati)

Tenun corak insang bukan cuma kain yang keren, tapi juga punya simbolisme dan filosofi yang dalam. Kain ini berfungsi sebagai penunjuk identitas sosial. Jadi, setiap desain dan corak pada tenun ini bisa menunjukkan status atau kelompok keluarga tertentu dalam masyarakat. Selain itu, tenun ini juga jadi tolok ukur keterampilan menenun bagi anak gadis di masa lalu. Jadi, semakin rumit dan cantik tenunnya, semakin tinggi pula keterampilannya.

Filosofi di balik nama "Corak Insang" juga menarik, lho. Nama ini diambil dari bentuk insang ikan, yang melambangkan alat pernapasan dan kehidupan. Ini bukan tanpa alasan, karena masyarakat Pontianak sangat bergantung pada Sungai Kapuas sebagai sumber kehidupan mereka. Jadi, corak insang mencerminkan kedekatan mereka dengan sungai yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari mereka. Keren, banget, kan?

Baca Juga: 5 Fakta Kain Tenun Corak Insang yang Ada di Desain Paspor Terbaru

3. Motif dan penggunaan

ilustrasi berbagai tenun corak insang Kota Pontianak (youtube.com/VR Official)

Tenun corak insang terkenal dengan berbagai motif menarik seperti insang berantai, insang bertangkup, dan insang delima. Motif-motif ini sering kali terinspirasi dari kehidupan sehari-hari masyarakat yang bergantung pada perikanan. Pola-pola ini mirip dengan bentuk insang ikan, yang menggambarkan kedekatan mereka dengan sumber kehidupan di sungai.

Untuk penggunaannya, tenun corak insang gak hanya sekadar untuk penampilan sehari-hari. Kain ini sering dipakai dalam acara-acara tradisional, seperti pernikahan. Di acara seperti itu, tenun ini biasanya dipadukan dengan baju telok belangga untuk pria dan baju kurung untuk wanita, menambah keindahan dan keanggunan penampilan. 

Akan tetapi, yang keren adalah, kini tenun corak insang juga dikenakan dalam kehidupan sehari-hari oleh berbagai kalangan, termasuk pegawai negeri dan pelajar. Jadi, gak cuma di acara formal, tenun ini juga bisa jadi pilihan fashion yang stylish untuk aktivitas sehari-hari.

4. Teknik pembuatan yang unik

ilustrasi pengikatan benang untuk pewarnaan tenun corak insang (youtube.com/Husna Amalya Melati)

Proses pembuatan tenun ini tetap menggunakan alat tenun tradisional, yang berarti membutuhkan waktu yang cukup lama dan keahlian khusus. Guys, setiap helai tenun dikerjakan dengan tangan dan alat tradisional, membuat setiap kain jadi unik dan bernilai tinggi. Para perajin harus teliti dan sabar untuk menciptakan pola yang rumit dan indah.

Namun, zaman terus berkembang, dan beberapa produsen mulai mengadopsi alat tenun modern untuk meningkatkan efisiensi produksi. Dengan teknologi terbaru, proses pembuatan jadi lebih cepat dan efisien, tapi tetap menjaga kualitas dan keaslian tenun corak insang. Ini artinya, kamu bisa mendapatkan tenun dengan pola yang sama indahnya, namun dengan waktu pembuatan yang lebih singkat.

Verified Writer

Lathiva R. Faisol

Senang membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya