TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Kenapa To-Do List Kamu Selalu Gagal, Eksekusinya Buruk?

Kelola waktu dan energimu

ilustrasi to-do list (pexels.com/cottonbro studio)

Kamu pernah merasa to-do list yang dibuat hanya berakhir sebagai daftar panjang yang tidak terselesaikan? Jangan khawatir, kamu gak sendiri, kok. Banyak orang mengalami hal yang sama, merencanakan banyak hal, tapi akhirnya gak ada yang selesai.

To-do list yang dibuat dengan niat baik ini kemudian malah jadi sumber stres. Mengapa ini terjadi? Berikut lima alasan utama kenapa to-do list kamu selalu gagal, dan hanya tinggal rencana.

1. Kamu menggunakan to-do list yang terlalu panjang

ilustrasi to-do list (pexels.com/MART PRODUCTION)

Jika kamu memiliki satu to-do list besar dengan semua tugas yang harus diselesaikan, kemungkinan besar kamu akan merasa kewalahan. To-do list yang terlalu panjang membuat kamu merasa seperti selalu ada yang belum terselesaikan.

Akibatnya, kamu merasa gagal setiap malam karena tidak berhasil menyelesaikan semuanya. Hal ini bisa menyebabkan siklus stres dan kecemasan yang berulang setiap hari.

Solusinya, coba prioritaskan dan jadwalkan tugas kamu. Daripada memiliki satu daftar panjang, cobalah untuk membagi tugas menjadi tugas bulanan, mingguan, dan harian. Fokus pada tiga tugas utama setiap hari yang benar-benar penting, sehingga kamu bisa lebih terfokus dan merasa lebih produktif.

2. Tugas yang kamu pilih terlalu besar

ilustrasi cemas (pexels.com/Craig Adderley)

Salah satu alasan umum mengapa to-do list sering gagal adalah karena tugas yang kamu masukkan terlalu besar dan sulit untuk diselesaikan dalam satu hari. Ketika otakmu melihat tiga tugas besar di daftar, kemungkinan besar kamu akan merasa cemas dan menunda-nunda pekerjaan tersebut. Tugas yang terlalu besar akan membuatmu bingung harus mulai dari mana, dan akhirnya kamu tidak melakukan apa pun.

Untuk mengatasinya, pecah tugas besar menjadi tugas yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Misalnya, jika tugasmu adalah "Membereskan rumah," pecahlah menjadi bagian-bagian yang lebih spesifik seperti "Membereskan lemari pakaian." Dengan cara ini, kamu tahu persis apa yang harus dilakukan, dan tugas tidak terasa terlalu berat.

Baca Juga: 5 Cara Tumbuh Bersama Bareng Pasangan, Kekurangan Jadi Motivasi

3. Kamu tidak bekerja sesuai dengan energimu

ilustrasi gak semangat (pexels.com/energepic.com)

Setiap orang memiliki waktu di mana mereka merasa lebih berenergi dan produktif. Jika kamu mencoba mengerjakan tugas-tugas yang membutuhkan banyak energi di saat kamu sedang merasa lelah, hasilnya gak akan maksimal. Misalnya, jika kamu lebih segar di pagi hari, kerjakan tugas-tugas yang memerlukan konsentrasi tinggi pada saat itu, dan simpan tugas yang lebih ringan untuk waktu lain.

Sebaiknya jadwalkan tugas berdasarkan energimu. Kenali kapan kamu memiliki energi terbaik untuk menyelesaikan tugas tertentu, dan gunakan waktu tersebut secara efektif. Dengan bekerja sesuai dengan aliran energi, kamu akan lebih efisien dan produktif.

4. Kamu mencoba menjejalkan terlalu banyak tugas dalam satu hari

ilustrasi to-do list (pexels.com/Polina Kovaleva)

Banyak orang mencoba memasukkan terlalu banyak hal dalam satu hari, yang akhirnya malah tidak selesai. Faktanya, studi menunjukkan bahwa manusia rata-rata hanya bisa produktif selama 3-4 jam per hari. Mencoba mengerjakan terlalu banyak tugas dalam sehari, hanya akan bikin kamu merasa lelah dan akhirnya tidak menyelesaikan apa pun dengan baik.

Cobalah kurangi jumlah tugas yang kamu masukkan ke dalam to-do list setiap hari. Fokus pada tugas-tugas yang benar-benar penting dan selesaikan di waktu-waktu produktifmu. Dengan cara ini, kamu tidak hanya menyelesaikan lebih banyak, tetapi juga merasa lebih puas dengan pencapaianmu.

Verified Writer

Riva Khodijah

Halo, assalamualaikum

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya