TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyebab Self Harm pada Remaja, Trauma hingga Urusan Cinta

Menyakiti diri sendiri

ilustrasi remaja depresi(pexels.com/Pixabay)

Dilansir dari Verywell Mind, self harm adalah perilaku menyakiti diri sendiri secara sengaja, baik secara fisik maupun emosional. Perilaku ini dapat berupa memotong, membakar, memukul, atau mencabut rambut.

Self harm sering kali dilakukan oleh remaja sebagai cara untuk mengatasi emosi negatif, seperti kesedihan, kemarahan, atau rasa bersalah. Berikut adalah lima penyebab self harm pada remaja.

Baca Juga: 5 Cara Menolong Pasangan Keluar dari Kebiasaan Self Harm

1. Trauma

ilustrasi trauma

Trauma adalah salah satu penyebab terjadinya self harm pada remaja. Trauma adalah pengalaman yang sangat menyakitkan, baik fisik maupun emosional. Trauma dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, atau kecelakaan.

Remaja yang mengalami trauma mungkin merasa tidak berdaya dan tidak mampu mengatasi emosi negatifnya. Self harm dapat menjadi cara bagi mereka untuk mengekspresikan rasa sakit dan penderitaan yang mereka alami.

Baca Juga: 5 Cara Menghentikan Self-Harm yang Membahayakan Dirimu 

2. Gangguan mental

ilustrasi remaja depresi(pexels.com/Pixabay)

Penyebab self harm pada remaja selanjutnya yakni masalah gangguan mental. Usia remaja merupakan usia yang juga rentan dengan masalah gangguan mental.

Remaja yang mengalami gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan kepribadian, lebih berisiko melakukan self harm. Gangguan mental dapat menyebabkan remaja merasa putus asa, tidak berharga, dan tidak berdaya. Self harm dapat menjadi cara bagi mereka untuk mengatasi emosi negatif yang mereka alami.

3. Tekanan

ilustrasi tekanan dari orang terdekat(pexels.com/Monstera Production)

Tekanan juga bisa menjadi penyebab remaja melakukan self harm. Tekanan tersebut bisa berasal dari dalam maupun luar lingkungan remaja tersebut. Remaja sering kali mengalami tekanan dari berbagai hal, seperti tuntutan akademik, sosial, atau keluarga.

Tekanan ini dapat menyebabkan remaja merasa stres, cemas, dan depresi. Self harm dapat menjadi cara bagi mereka untuk melepaskan tekanan yang mereka alami.

4. Kisah percintaan

ilustrasi permasalahan asmara(pexels.com/RDNE Stock project)

Ya, urusan cinta juga dapat menjadi penyebab self harm pada remaja. Walaupun kisah asmara pada remaja sering kali dianggap sebagai cinta monyet, namun nyatanya banyak remaja yang melakukan self harm karena urusan cinta.

Urusan cinta dapat menyebabkan remaja merasa berbagai emosi negatif, seperti kesedihan, kemarahan, dan rasa bersalah. Jika remaja tidak memiliki kemampuan mengelola stres yang efektif untuk mengatasi emosi negatif ini, mereka mungkin akan lebih cenderung melakukan self harm.

Baca Juga: Self Harm: Menyakiti Diri Sendiri untuk Mendapat Kepuasan Pribadi

Verified Writer

Rinada

Masih belajar dan maaf jika ada kesalahan!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya