Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Dalam budaya Jawa, ketika dua insan yang sedang memadu kasih ingin melanjutkan ke jenjang pernikahan, ada sejumlah tradisi yang perlu mereka jalani. Salah satunya adalah menghitung weton Jawa, yang didasarkan pada hari lahir dan pasaran masing-masing calon. Tujuan dari perhitungan ini adalah untuk menilai kecocokan dan keharmonisan antara kedua calon pengantin dalam menjalani kehidupan rumah tangga di masa depan. Secara keseluruhan, terdapat sekitar 35 weton dalam tradisi Jawa, di mana setiap weton memiliki makna tersendiri. Ada yang membawa keberuntungan dan ada pula yang membawa kemalangan.
Di antara banyaknya weton yang ada, terdapat satu weton yang sering dihindari dan bahkan dianggap sebagai pantangan untuk menikah, yaitu weton jodoh ketemu 25 (weton selawe). Weton jodoh ketemu 25 terjadi ketika jumlah neptu dari hari lahir dan pasaran kedua calon pengantin dalam kalender Jawa mencapai angka 25. Lalu, apakah mitos tentang weton jodoh ketemu 25 ini benar-benar menjadi larangan untuk menikah? Jika tetap ingin melangsungkan pernikahan, lalu bagaimana cara menangkalnya? Mari kita bahas lebih dalam melalui artikel ini!
1. Apa arti weton jodoh ketemu 25 dalam hitungan Jawa?
ilustrasi berselisih (pexels.com/Vera Arsic) Sebelum membahas tentang penangkal dari weton jodoh ketemu 25, terlebih dahulu kamu perlu tahu apa arti dari weton jodoh ketemu 25. Weton jodoh ketemu 25 merupakan hasil penjumlahan kedua pasangan berdasarkan neptu hari lahir dan hari pasaran menurut penanggalan Jawa. Weton jodoh ketemu 25 biasanya dikenal juga dengan weton selawe. Dari segi kecocokan, weton jodoh ketemu 25 sendiri memiliki arti weton sujanan. Dari arti kata sujanan sendiri bermakna pertengkaran.
Menurut primbon Jawa, pasangan yang memiliki neptu 25 diisukan akan mendapatkan kemalangan, ketidakharmonisan, bahkan pegatan (bercerai) hingga diterpa isu perselingkuhan dalam kehidupan rumah tangga. Berdasarkan tafsiran tersebut, para tetua biasanya menyarankan kedua calon yang memiliki jumlah weton jodoh ketemu 25 untuk berpisah dan mengurungkan niatnya untuk menikah agar terhindar dari kesulitan. Sebab, dikhawatirkan akan menjadi sumber malapetaka dari salah satu pasangan.
Contoh kasus pasangan yang memiliki neptu 25 adalah si A yang lahir di Rabu Kliwon dan si B lahir di Minggu Legi. Rabu Kliwon sendiri apabila dijumlahkan ketemu 15. Sementara Minggu Legi apabila dijumlahkan ketemu 10 maka 15 + 10 = 25. Penjumlahan 25 inilah yang disebut dengan weton jodoh ketemu 25.
2. Sisi buruk weton jodoh ketemu 25
ilustrasi saling diam (pexels.com/Alex Green) Dalam perjalanannya, weton jodoh ketemu 25 ini diterpa kesengsaraan dan ketidakberuntungan bahkan diisukan pantang untuk menikah. Lalu apa sebenarnya sisi buruk yang dimiliki pemilik weton ketemu 25? Berikut adalah penjelasan tentang sisi buruk dari weton jodoh ketemu 25.
- Tibo gento: Pasangan dengan weton jodoh ini diperkirakan akan mengalami kesulitan dalam memiliki keturunan, atau anak dan cucu mereka tidak banyak;
- Tibo pati: Weton jodoh ketemu 25 diprediksi tidak akan langgeng, yang bisa disebabkan oleh hilangnya rasa cinta dari salah satu pasangan, kematian salah satu pasangan, atau kehilangan orang tua karena pernikahan tersebut;
- Sanggar Waringin: Pasangan dengan weton jodoh ini kemungkinan akan menghadapi perselisihan ringan, seperti berselisih paham, bertengkar, cekcok, atau adu mulut;
- Pegat: Weton jodoh ketemu 25 memiliki kemungkinan besar untuk berakhir dengan perceraian, yang bisa disebabkan oleh ketidakcocokan antara pasangan.
Baca Juga: Weton 26 Artinya dalam Primbon Jawa, Satuan Jodoh Banyak Berkah
3. Sisi baik weton jodoh ketemu 25
ilustrasi jualan kaki lima (pexels.com/Joao Saplak) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Walaupun memiliki tafsiran buruk, weton jodoh ketemu 25 juga masih ada sisi baiknya untuk ditelusuri. Pasangan dengan weton jodoh ketemu 25 juga akan dianugerahi keberuntungan dan memiliki karier yang gemilang. Berikut adalah sisi baik dari weton jodoh ketemu 25
- Begjo: Pasangan dengan weton jodoh ini berpeluang untuk mendapatkan keberuntungan, baik dalam hal nasib maupun rezeki.
- Lungguh: Pasangan ini akan mengalami kecukupan rezeki dan diperkirakan akan memiliki karier yang cemerlang serta kedudukan sosial yang baik di masyarakat.
- Sumur Sinobo: Dalam kehidupan sosial, pasangan dengan weton jodoh ketemu 25 akan mendapatkan rasa hormat dan menjadi teladan yang baik. Nasihat dan pandangan mereka biasanya akan dijadikan acuan oleh orang lain.
4. Apa benar weton jodoh ketemu 25 pantang untuk menikah?
ilustrasi pengantin Jawa (pexels.com/rangga ispraditya) Banyak orang yang percaya bahwa weton jodoh ketemu 25 diisukan mendapatkan kemalangan. Nasib pernikahan pada orang dengan neptu 25 ini diartikan sebagai Bale Kedhawang. Secara bahasa, bale kedhawang berasal dari gabungan kata dalam bahasa Jawa. Bale sendiri artinya tempat perlindungan atau pendopo. Sementara kedhawang artinya tempat tinggal bagi hantu. Bale Kedhawang juga diibaratkan oleh teras atau pendopo yang biasannya ramai orang. Masalah ini biasanya dikaitkan dengan ekonomi, kesehatan, kecemburuan, serta kepercayaan. Bahkan sebagian orang percaya bahwa kumpulan masalah tersebut akan mengarah ke perceraian atau salah satu pihak yang meninggal dimana sering disebut Nuju Pati.
Bale kedhawang diartikan sebagai kondisi seseorang yang diselimuti ketakutan, kegelisahan, dan perasaan waspada. Dalam konteks weton jodoh, istilah bale kedhawang melambangkan pasangan yang dianggap tidak cocok dan diyakini akan membawa kesialan serta penderitaan dalam kehidupan pernikahan. Pasangan yang memiliki weton bale kedhawang cenderung menunjukkan sifat-sifat yang menciptakan ketidakselarasan dalam hubungan mereka. Perbedaan besar mulai dari kepribadian, nilai-nilai, dan tujuan hidup sering muncul di antara pasangan ini.
Jika kamu dan pasangan memiliki weton Bale kedhawang, jangan pesimis dulu. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar hubungan tetap langgeng dan harmonis.
- Saling terbuka dan jujur dalam berkomunikasi untuk mencegah konflik yang tidak perlu;
- Berusaha memahami perbedaan satu sama lain dan menerima kekurangan masing-masing;
- Saling menghargai dan memaafkan satu sama lain untuk membangun hubungan yang sehat;
- Saling bekerja sama dan mendukung untuk mengatasi masalah bersama-sama.
