TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Makna Baju Putih yang Dikenakan Paus Fransiskus Ketika Tiba di RI

Menggambarkan makna kesederhanaan dan inklusivitas

Potret Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia berbincang bersama Presiden Joko Widodo dan Menlu(instagram.com/@jokowi)

Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang lekat dengan gaya hidup sederhana. Hal ini beliau perlihatkan melalui penampilannya saat berkunjung ke Indonesia untuk kunjungan apostolik pada 3-6 September 2024. Sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik dan kepala negara Vatikan, ia selalu mengenakan jubah putih yang menjadi ciri khasnya.

Paus yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio ini tiba di Jakarta pada Selasa, 3 September 2024. Kunjungan ini memiliki nilai sejarah karena menjadi kali pertama seorang Paus mengunjungi Indonesia setelah Paus Yohanes Paulus II datang 35 tahun yang lalu. Lalu, apa sebenarnya makna pakaian yang selalu dikenakan oleh Paus Fransiskus sepanjang lawatannya ke Indonesia? Jika kamu penasaran, simak penjelasan berikut!

1. Paus mengenakan pakaian berupa terusan putih (cassock) dan dipadukan dengan celana panjang hitam dan sepatu formal senada

Potret Paus Fransiskus bersama Presiden Joko Widodo (instagram.com/@vaticannews)

Saat keluar dari pesawat komersial ITA Airways, Paus Fransiskus terlihat mengenakan pakaian serba putih yang telah menjadi ciri khasnya sejak ditahbiskan pada Maret 2013. Pakaian berupa terusan putih yang jatuh hingga semata kaki itu dinamai cassock. Ia memadukannya dengan celana panjang hitam dan sepatu formal senada sebagai bawahan. Dalam bahasa Latin, cassock disebut vestis talaris, yang berarti jubah panjang yang menutupi tubuh dari leher hingga kaki.

Cassock berwarna putih melambangkan kemurnian, kesederhanaan, dan integritas, nilai-nilai yang juga dijunjung oleh Paus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Cassock merupakan bagian dari tradisi busana clerical yang dimulai sejak abad pertama, ketika para klerus mengenakannya sebagai pakaian sehari-hari.

Pada abad pertengahan, cassock diadopsi secara luas dan menjadi pakaian resmi. Warna cassock pada awalnya tergantung pada jabatan dan peran dalam gereja, namun Paus selalu mengenakan warna putih sebagai simbol kemurnian dan kedekatan dengan Tuhan.

Dari segi fungsional, cassock memberikan kenyamanan bagi Paus dalam aktivitas sehari-hari dan dapat digunakan baik dalam acara resmi maupun informal. Pakaian ini juga mencerminkan kerendahan hati Paus saat menghadiri kunjungan pastoral dan acara publik.

2. Selain cassock yang menjuntai sampai mata kaki, Paus Fransiskus juga mengenakan cincture (sabuk)

Potret Paus Fransiskus saat melakukan lawatan di Nunsiatur Apostolik di Jakarta (instagram.com/@vaticannews)

Selain jubah putih, cassock memiliki beberapa elemen penting, seperti penggunaan sabuk yang dikenal sebagai cincture. Sabuk ini biasanya berwarna putih dan diikat di pinggang dengan jumbai di ujungnya. Cassock Paus Fransiskus juga dilengkapi dengan tambahan detail berupa simbol-simbol kepausan, termasuk cincin kepausan, salib pektoral yang dikenakan di dada, dan pallium (sejenis selendang liturgi).

Penggunaan pakaian putih oleh Paus memiliki sejarah panjang. Konon, tradisi ini dimulai sejak Paus Pius V mengadopsi jubah putih sebagai simbol kesederhanaan dan mengikuti tradisi Santo Dominikus. Sejak saat itulah, jubah putih menjadi ciri khas pakaian Paus.

3. Paus juga mengenakan topi putih yang bernama zucchetto

Potret Paus Fransiskus saat berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo (instagram.com/@vaticannews)

Elemen lain yang menjadi ciri khas Paus adalah sebuah topi kecil yang disebut zucchetto. Dalam bahasa Italia, zucchetto berarti "labu kecil manis" atau pileolus, karena bentuknya menyerupai labu dengan tangkainya.

Topi ini berfungsi untuk melindungi kepala selama aktivitas sehari-hari dan upacara keagamaan. Awalnya, topi ini digunakan untuk menutupi bagian kepala yang dicukur sebagai simbol tradisi selibat.

Selain berfungsi melindungi kepala dari dinginnya dan kelembapan di dalam gereja, zucchetto juga memiliki makna spiritual yang dalam dalam tradisi Gereja Katolik. Penggunaan topi zucchetto ini dinilai sebagai simbol kerendahan hati dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan.

Baca Juga: 7 Potret Artis Ikut Misa Agung Paus Fransiskus di GBK

4. Ternyata, topi zucchetto juga punya warna lain dan digunakan sesuai hierarki bagi perangkat gereja

Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Dr. Nasaruddin Umar (instagram.com/@vaticannews)

Paus Fransiskus mengenakan zucchetto berwarna putih. Topi kecil ini ternyata memiliki variasi warna yang berbeda sesuai dengan hierarki dalam penggunaannya di kalangan gereja. Berikut adalah warna-warnanya dan penggunaannya:

  • Warna putih untuk Paus, digunakan sejak tahun 1500-an, sebelumnya Paus mengenakan topi khusus bernama camauro.
  • Warna merah untuk kardinal, mulai digunakan pada masa Paus Pius II pada tahun 1464.
  • Warna ungu untuk uskup, resmi digunakan sejak tahun 1867 di bawah kepemimpinan Paus Pius IX untuk membedakan uskup dari klerus lainnya.
  • Warna hitam untuk imam.

Verified Writer

Reyvan Maulid

Penyuka Baso Aci dan Maklor

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya