TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Tanda Kamu Belum Tulus Memaafkan Kesalahan Orang Lain

Malah bikin batinmu semakin tersiksa, lho!

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Laura Tancredi)

Dalam berinteraksi dengan banyak jenis karakter manusia, terkadang kamu akan menemukan ketidakcocokan. Hal ini dapat mengawali terjadinya perselisihan, seperti perbedaan pendapat yang tidak kunjung ada ujungnya, prinsip yang bertolak belakang, dan lain sebagainya. Situasi tersebut bisa memicu timbulnya emosi yang tidak terkendali hingga menyakiti perasaanmu.

Sebagai manusia biasa, kamu bisa merasa marah luar biasa ketika orang lain tidak menghormatimu. Namun, di sisi lain, kamu juga punya keinginan untuk memberikan maaf kepada orang-orang yang telah menyakitimu. Sayangnya, hal ini bukan perkara yang remeh dan butuh proses panjang untuk bisa berhasil. Tidak jarang, karena satu dan lain hal, luka lama itu bisa muncul kembali. Kamu perlu tahu tanda-tanda ketika kamu belum tulus memaafkan kesalahan orang lain karena dampaknya akan besar bagimu jika tidak cepat kamu sadari.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film yang Membuatmu Belajar Memaafkan Diri

1. Masih sering menghindari orang tersebut

ilustrasi seorang pria yang tampak gelisah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu perilaku yang kerap tampak ketika seseorang sedang marah atau tidak menyukai orang lain adalah menghindari orang yang bersangkutan. Padahal, dia yang sebenarnya menjadi pihak yang dirugikan. Namun, akibat adanya perasaan negatif yang masih menguasai diri, dia berusaha untuk sebisa mungkin tidak berinteraksi dengan orang tersebut.

Hal inilah yang akan terjadi apabila kamu belum benar-benar memaafkan kesalahan seseorang. Mungkin kamu sudah mengatakan berulang kali bahwa telah mengikhlaskan seluruh perlakuan yang diterima. Tapi, dalam hati ternyata masih menyimpan rasa tidak suka. Meski ini wajar, keadaan seperti ini sebenarnya malah merugikanmu sendiri. Kamu jadi tidak bisa leluasa dalam beraktivitas atau berekspresi karena khawatir akan bertemu dengan orang yang dulu menyakitimu.

Oleh sebab itu, belajarlah lagi untuk lebih tulus dalam memberi maaf. Kelak, hatimu akan semakin lembut dan bersih. Hasilnya, beban berkurang dan hidup terasa lebih nyaman.

2. Kerap mengungkit kejadian di masa lalu

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Sora Shimazaki)

Hati yang belum tulus memberi maaf atas kesalahan orang lain biasanya tidak pernah bisa ditutupi. Ketika suasana sedang kondusif, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, begitu ada satu atau dua hal yang jadi pemicu, kamu bisa dengan lancar mengungkit kejadian di masa lalu secara detail.

Hal semacam ini sejatinya hanya memperparah luka batinmu. Kamu semakin tersiksa. Di sisi lain, orang yang menyakitimu tidak pernah merasakan bebanmu dan hidup damai. Kalau begini, lagi-lagi kamu yang akan merugi. Jadi, lebih baik kuatkan diri untuk memaafkan dengan ikhlas agar kamu mendapatkan kedamaian.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Kamu Gak Harus Memaafkan, Jangan Dipaksa!

Verified Writer

Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya