TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Alasan untuk Tidak Menceritakan Masalah Pribadi ke Media Sosial

Sesuatu yang pribadi sebaiknya tetap disimpan rapat, ya!

ilustrasi mengoperasikan ponsel (pexels.com/Miriam Alonso)

Setiap manusia pasti memiliki masalah pribadi yang dihadapi setiap hari. Perkara tersebut bisa cukup kecil dan dengan mudah diatasi, tetapi terkadang juga begitu rumit dan memakan banyak waktu serta tenaga. Batin akan merasa lebih lelah jika masalah yang dialami adalah sesuatu yang bersifat pribadi karena menyangkut orang-orang terdekat.

Pada suatu titik ketika sudah merasa begitu lelah dengan semuanya, terkadang ada perasaan ingin mencurahkan isi hati ke media sosial. Mungkin niatnya memang hanya ingin mengurangi beban, tetapi sebenarnya tindakan ini justru bisa menjadi langkah yang menyulitkan. Mengapa demikian? Simak alasan untuk tidak menceritakan masalah pribadi ke media sosial berikut ini, ya!

Baca Juga: 5 Sisi Positif Gak Cerita Masalah Pribadi ke Orang, Privasi Terjaga!

1. Masalah pribadi bukanlah konsumsi publik

ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Mengumbar masalah pribadi ke media sosial sama artinya dengan memberi tahu semua orang tentang hal-hal yang sepatutnya tidak mereka ketahui. Pasalnya, perkara tersebut memang bukanlah konsumsi publik mengingat hanya kamu dan orang-orang tertentu saja yang terlibat.

Mengungkapnya kepada khalayak ramai bisa memperkeruh suasana. Sebab, semakin banyak yang merasa berhak untuk “ikut serta” dalam permasalahan tersebut.

Hal semacam ini malah berpotensi membuat masalah yang awalnya mudah untuk diurai justru menjadi sangat rumit. Akibatnya, perkara yang dihadapi jadi sulit untuk diselesaikan dan berkepanjangan. Kalau sudah begini, apa lagi yang bisa dilakukan selain menyesali kecerobohan?

2. Menghindari penilaian yang tidak perlu

ilustrasi stres dalam bekerja (pexels.com/Anna Shvets)

Ada beragam alasan mengapa seseorang memilih menceritakan masalah pribadi yang sedang dialaminya ke media sosial. Misalnnya, tidak memiliki teman dekat di dunia nyata atau lebih nyaman untuk melakukan hal tersebut.

Namun, hal semacam ini sebenarnya bukanlah ide yang bagus. Meski niatnya hanya sekadar berkeluh kesah, hal ini bisa diinterpretasikan secara berbeda, tergantung pada individu yang membacanya.

Kondisi seperti ini rentan menimbulkan penilaian-penilaian yang sebenarnya tidak perlu. Tidak menutup kemungkinan, ada saja orang yang malah menyudutkan alih-alih memberi dukungan kepadamu, meski sebenarnya kamu adalah pihak yang dirugikan dalam perkara tersebut. Bukannya mengurangi beban, yang ada malah menambah tekanan, bukan begitu?

Baca Juga: 5 Pertimbangan sebelum Membawa Masalah Pribadi ke dalam Pekerjaan

Verified Writer

Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya