TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Alasan Memenangkan Argumen Gak Selalu Penting, Pahami Situasi!

Di dalam keadaan tertentu, mengalah jauh lebih perlu

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Setiap orang pasti memiliki pandangan masing-masing terhadap suatu hal tertentu. Meski ini sebenarnya sangat normal, tetapi tidak dapat dimungkiri bahwa terkadang juga dapat menimbulkan perdebatan sengit. Ketika situasi terasa semakin panas, pihak yang sedang berdebat pun menjadi lebih semangat dalam berusaha untuk menang argumen masing-masing.

Sayangnya, upaya seperti ini tidaklah selalu tepat. Memang suatu kebenaran wajib disampaikan demi mengajak sebanyak mungkin orang menuju kebaikan. Namun, ada kalanya memaksakan isi pikiran kepada orang lain bisa menimbulkan konflik yang lebih besar alih-laih mendamaikan suasana. Oleh sebab itu, memenangkan argumen sebenarnya tidaklah selalu penting atas dasar beberapa alasan yang dirangkum dalam artikel ini.

Baca Juga: Memahami Kalimat Argumen Beserta Contohnya, Bakal Terpakai nih!

1. Tidak semua hal perlu dibahas secara rinci

ilustrasi dua orang turis yang sedang mengobrol di dalam kamar hostel (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Salah satu sumber perasaan bahagia bisa berasal dari pengakuan orang lain terhadap pendapat yang kamu miliki. Rasanya gembira sekali tatkala menemukan sosok yang sefrekuensi karena membuat hidupmu semakin mudah. Sayangnya, hidup tidak selalu berjalan seperti yang diharapkan.

Siapa pun orangnya, dia bisa saja berbeda pendapat denganmu, sekali pun untuk sesuatu yang tampaknya remeh. Namun, berkeras hati memenangkan argumen tidak selamanya menjadi hal yang bijaksana karena memang tidak semua hal perlu dibahas secara rinci. Jadi, buat apa buang-buang energi hanya untuk sesuatu yang bahkan tidak memberikan dampak signifikan dalam hidupmu?

Baca Juga: 5 Cara Menghindari Argumen dengan Orangtua yang Mudah Emosi

2. Memenangkan argumen terkadang membuat situasi menjadi lebih kacau

ilustrasi seorang perempuan yang tampak marah (pexels.com/Keira Burton)

Tidak dapat dimungkiri bahwa perasaanmu akan menjadi sangat lega saat berhasil memenangkan argumen dan membuat lawan bicara terdiam menelan kekalahan. Namun demikian, kamu juga harus sadar bahwa terkadang hal ini menjadi pemicu munculnya masalah yang lebih besar. Ketika situasi tersebut benar-benar terjadi, baru kamu akan merasakan penyesalan.

Sebagai contoh, kamu sedang berselisih dengan pasangan dan kalian saling berusaha untuk menjadi lebih unggul dari yang lain. Di dalam keadaan yang demikian, perlu ada yang bisa mengalah untuk sementara waktu demi bisa meredam emosi yang membara. Sebab, sekali pun kamu benar, berupaya untuk menjelaskan hal tersebut kepada pasangan yang sedang marah malah bisa merusak suasana. Sebaiknya, tunda penjelasanmu dan sampaikan saat dia lebih tenang agar semuanya tetap baik-baik saja, ya.

3. Beberapa kebenaran bersifat relatif

ilustrasi persahabatan (pexels.com/Yan Krukov)

Adu argumen memang menjadi salah satu cara yang efektif untuk melatih kemampuan berpikir kritis. Kendati demikian, tidak semua hal bisa dan patut untuk diperdebatkan, alasannya karena beberapa kebenaran bersifat relatif, sekali pun itu merupakan hal yang penting, seperti soal agama mana yang paling tepat. Percayalah, berdebat mengenai hal tersebut tidak akan pernah ada habisnya karena ini berkaitan langsung dengan keyakinan seseorang.

Oleh sebab itu, mengetahui batasan jauh lebih bijaksana dari pada bersikeras memenangkan perspektif pribadi. Selama tidak ada yang mengusik pendapatmu, maka kamu juga tidak perlu repot-repot memberikan perlawanan. Lebih baik fokus menciptakan suasana kehidupan sosial yang penuh kedamaian, sehingga hari-hari dapat dijalani dengan ceria. Setuju?

Berusaha menyampaikan dan mempertahankan pendapat memang sah-sah saja dan menjadi hak setiap orang. Namun demikian, kamu juga perlu memperhatikan situasi dan kondisi saat hendak memenangkan suatu argumen. Jika dirasa kemenangan itu malah akan membawa kekacauan, maka alangkah bijaksananya untuk mengurungkan niat dan menundanya bila waktu sudah tepat. Dengan begini, tidak akan ada perpecahan dan hidup berjalan damai sentosa.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Argumen Melalui Chat Gak Disarankan 

Verified Writer

Ratna Kurnia Ramadhani

Sometimes a Vet, sometimes a writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya