3 Alasan Jadi Orang yang Terlalu Baik itu Gak Bijaksana, Renungkan!
Segala sesuatu yang berlebihan pasti merugikan, betul?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi sosok yang baik barangkali merupakan cita-cita banyak orang. Bagaimana gak, menyebarkan kebaikan dapat menciptakan sensasi kelegaan yang luar biasa di dalam hati dan mampu membuat hidup terasa semakin bermakna. Oleh sebab itu, merupakan suatu hal yang positif apabila seseorang bersedia untuk terus meningkatkan kualitas diri agar dapat menjadi pribadi yang baik.
Namun demikian, segala sesuatu apabila kadarnya berlebihan justru dapat mendatangkan dampak buruk. Hal ini pun turut berlaku untuk hal-hal yang menyangkut kebaikan. Ketika kamu menjadi orang yang terlalu baik, maka pertimbangkan untuk segera evaluasi diri dan berbenah. Mengapa demikian? Pahami beberapa alasannya dalam rangkuman di bawah ini.
Baca Juga: 6 Sikap Bijak Hadapi Teman yang Terlalu Kompetitif
Baca Juga: 6 Kebiasaan Baik yang Bantu Kamu untuk Evaluasi Diri
1. Kamu kesulitan untuk melihat sisi negatif dari seseorang
Selama ini kamu tentu sudah banyak mendengar saran yang menyatakan bahwa gak boleh berprasangka buruk pada orang lain karena dapat mendatangkan kerugian. Namun, sebenarnya pernyataan ini tidak dapat dianggap seratus persen benar. Melihat sisi negatif dari seseorang tetap diperlukan, bukan untuk memberikan penilaian minus, melainkan agar kamu waspada.
Ketika kamu menjadi sosok yang terlalu baik, sifat ini biasanya identik dengan selalu berprasangka baik. Padahal, tidak semua orang yang berada di dekatmu memang tulus ingin bersamamu. Oleh sebab itu, buat level kebaikanmu jadi lebih wajar agar mampu waspada terhadap orang lain.
Baca Juga: 6 Buku Ringan Bantu Hindari Pikiran Negatif Saat Hidup Tak Baik-Baik
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.