TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Mental Kepiting dalam Islam, Disebut Hasad?

Fenomena mental kepiting dalam islam biasa disebut hasad

ilustrasi kepiting (pexels.com/Mark Stebnicki)

Baru-baru ini crab mentality atau mental kepiting jadi fenomena yang sering dibicarakan di media sosial. Lalu apa yang dimaksud dengan mental kepiting itu? Dilansir beberapa sumber mental kepiting adalah sebuah keadaan dimana seseorang memiliki kadar kepercayaan diri yang rendah sehingga menimbulkan banyak keraguan diri, iri, dan dengki di dalam hatinya.

Kalimat seperti "Lah, kok sidang duluan, gak setia kawan , nih!" sering kali kita dengar dan dianggap guyonan biasa. Namun, ternyata ini jadi salah satu penanda bahwa individu tersebut mengalami mental kepiting karena sebagai bentuk ungkapan rasa kurang percaya diri dan iri terhadap kesuksesan orang lain.

Ternyata, fenomena mental kepiting ini juga di bahas dalam agama Islam, lho, tetapi lebih banyak dikenal dengan sebutan hasad. Hasad merupakan harapan hilangnya nikmat Allah (bisa berupa harta, ilmu, jabatan, dll) pada orang lain. Simak penjelasannya berikut ini, yuk!

1. Penyebab munculnya mental kepiting

ilustrasi orang berkelompok (pexels.com/Anna Shvets)

1. Ketergantungan hidup dalam kelompok

Tidak bisa dipungkiri, manusia sebagai makhluk sosial terkadang cenderung memilih hidup secara berkelompok. Dengan adanya suatu kesamaan pembentukan kelompok ini akan semakin mudah, maka tak jarang di beberapa kasus ada yang memiliki keinginan agar anggota kelompoknya tak berubah baik itu dalam segi ilmu maupun kesuksesan. Hal ini yang akhirnya akan menimbulkan sifat iri dan kadang berharap kesuksesan itu harusnya terjadi padanya.

2. Rendahnya tingkat kepercayaan diri

Mental kepiting bisa muncul dengan karena rendahnya tingkat kepercayaan diri seseorang. Suatu ketika saat kamu sedang menyiapkan bimbingan skripsi dan langsung disetujui oleh dosen, teman terdekatmu malah merasa tidak percaya diri sehingga menghasut yang teman sekelas lainnya untuk tidak melakukan bimbingan skripsi. Inilah tanda-tanda individu yang mengalami mental kepiting.

3. Terlalu kompetitif

Di lingkungan yang individunya selalu bersaing dalam meraih sesuatu biasa disebut dengan sifat kompetitif. Namun, sifat ini tak selamanya baik, lho, bahkan bisa membentuk kamu menjadi individu yang bermental kepiting. Pasalnya, individu akan merasa terancam jika melihat orang-orang terdekatnya sukses. 

4. Rasa iri

Rasa iri sudah pasti menjadi faktor yang bisa menyebabkan munculnya mental kepiting pada individu. Sifat iri cenderung terlihat saat menyaksikan perubahan orang lain ke arah yang positif sehingga merasa perlu untuk melakukan tindakan yang menyimpang agar hal positif itu tidak terjadi pada orang lain.

Baca Juga: 5 Hal yang Dirasakan saat Berteman dengan si Crab Mentality

2. Ciri-ciri pribadi bermental kepiting

ilustrasi orang merasa terancam (pexels.com/Liza Summer)
  1. Merasa terancam saat melihat orang lain berkembang, padahal sebagai sesama muslim dan manusia seharusnya senantiasa untuk saling mendoakan dalam kebaikan.
  2. Tidak suka melihat orang lain bahagia, tentunya kita harus memiliki sikap tenggang rasa terhadap sesama, yakni menghargai dan menghormati keadaan yang dirasakan orang lain.
  3. Sering memberikan komentar negatif, ingatlah untuk selalu melontarkan kata-kata yang positif dan tak menyakiti hati orang lain.
  4. Terlalu berbangga diri dan memandang rendah orang lain, sesungguhnya manusia sama di hadapan Sang Pencipta kecuali amal ibadahnya.
  5. Memiliki perasaan iri, permusuhan, dan harapan buruk pada orang lain.

3. Istilah hasad

ilustrasi orang iri (pexels.com/Polina Zimmerman)

Islam memandang fenomena kepiting dengan sebutan hasad, berikut penjelasannya:

  1. Diungkapkan oleh Syaikh Musthafa Al-‘Adawi hafizhahullah

    “Hasad adalah menginginkan hilangnya nikmat yang ada pada orang lain.” (At-Tashiil li Ta’wil At-Tanziil Juz ‘Amma fii Sual wa Jawab, hlm. 720).

  2. Hasad menurut Ibnu Taimiyah adalah:

    “Hasad adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan baik yang ada pada orang yang dihasad.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 10:111).

Jadi bisa disimpulkan bahwa mental kepiting dalam Islam atau juga disebut hasad adalah harapan hilangnya nikmat Allah pada orang lain. Nikmat tersebut bisa berupa jabatan, ilmu, kedudukan, dan lain sebagainya.

4. Tingkatan hasad

ilustrasi tingkatan (pexels.com/eberhard grossgasteig)

Ternyata individu yang memiliki mental kepiting juga bisa disebut hasad memiliki beberapa tingkatan, lho. Berikut penjelasannya.

  1. Memiliki keinginan nikmat yang ada pada orang lain hilang, meskipun itu tidak berpindah kepadanya;
  2. Berkeinginan nikmat yang ada pada orang lain hilang, lalu berkeinginan nikmat tersebut berpindah padanya;
  3. Tidak bermaksud terhadap nikmat yang dimiliki orang lain, akan tetapi berkeinginan orang lain tetap dalam keadaan bodoh dan miskin;

  4. Tidak menginginkan nikmat orang lain hilang, tetap ia ingin orang lain tetap sama dengannya.;

  5. Menginginkan sama dengan orang lain tanpa menginginkan nikmat orang lain hilang. 

Baca Juga: 5 Alasan Harus Keluar dari Lingkungan Crab Mentality, Serba Toksik!

Verified Writer

Indrawati R

Thank you!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya