TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Jenis Terapi dalam Konseling, Tentukan yang Tepat Untuk Dirimu!

Mulai dari masalah pribadi hingga keluarga

ilustrasi orang saling berbicara (pexels.com/cottonbro studio)

Konseling sangat dibutuhkan pada era sekarang. Banyak orang yang mulai menyadari betapa pentingnya konseling dengan seorang profesional. Hal itu tentu sebuah kemajuan bagi setiap orang agar dirinya mampu menjadi lebih baik lagi.

Meski begitu, terdapat berbagai pendekatan dan teknik terapi yang biasa digunakan untuk membantumu saat konseling. Masing-masing jenis terapi memiliki keunggulan dan fokusnya sendiri, tergantung pada masalah yang dihadapi. Berikut ini lima jenis terapi yang umum digunakan dalam konseling.

1. Terapi perilaku kognitif

ilustrasi konseling (pexels.com/cottonbro studio)

Terapi perilaku kognitif atau Cognitive Behavioral Therapy (CBT) berfokus pada mengidentifikasi dan mengubah pola pikir serta perilaku negatif. Terapi ini akan membantumu menemukan cara untuk mengatasi berbagai masalah dengan pendekatan yang lebih positif dan realistis. Jadi, kamu akan difokuskan pada dirimu sendiri.

Terapi ini digunakan untuk membantumu mengatasi masalah melalui perubahan perilaku dan pola pikir. Konseling ini biasanya digunakan untuk bantu menyelesaikan masalah seperti depresi, kecemasan dan serangan panik, atau stres. Untuk itu, terapi ini akan cocok untukmu yang selalu terbawa pada pola pikir negatif.

2. Terapi psikodinamik

ilustrasi pria konsultasi (pexels.com/cottonbro studio)

Terapi psikodinamik berfokus pada memahami bagaimana pengalaman masa lalu dan bawah sadar mempengaruhi perilaku saat ini. Terapi ini sering digunakan untuk menggali masalah emosional yang mendalam dan kompleks. Kamu akan dibantu untuk menemukan masalah yang ada pada dalam dirimu sendiri.

Untuk itu, terapi ini akan membantumu memahami bagaimana perilakumu memengaruhi kesadaran diri dan pemahamanmu pada masa lalumu. Alhasil, terapi ini akan cocok untukmu jika kamu kini memiliki trauma masa lalu, keinginan mengelola konflik internal dan perasaan yang terpendam, atau menyelesaikan masalah yang berakar dari masa kanak-kanak.

Baca Juga: Terapi Hipnosis, Efektif untuk Mengatasi Kebiasaan Merokok?

3. Terapi humanistik

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/nappy)

Terapi humanistik ini berfokus pada pertumbuhan pribadi dan aktualisasi diri. Pendekatan ini sering kali menekankan pentingnya memahami dan menghargai diri sendiri sebagai individu yang unik. Jadi, jarang sekali terapi ini berfungsi untuk mengulik serangkaian gejala dan diagnosis pada diri seseorang.

Ini akan cocok untukmu yang ingin mengembangkan diri, mengeksplor diri, atau meraih pertumbuhan melalui berbagai macam cara. Hasilnya, kamu akan dapat meningkatkan harga diri dan penerimaan diri, menemukan makna hidup dan tujuan pribadi, atau membantumu menemukan jati dirimu sendiri.

Verified Writer

Rasya Alfarizi

Hakuna Matata🎶

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya