TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Kisah Nabi Ibrahim AS, Sabar & Kritis

#RamadanDiRumah Banyak yang bisa dipelajari!

Pexels/Abdullah Ghatasheh

Rasanya kurang lengkap jika seorang muslim tak tahu sejarah nabi yang merupakan utusan Allah SWT. Memahami kisah para nabi akan bermanfaat untuk memahami sejarah Islam serta jadi pedoman pengaplikasian ayat Al-Qur'an dalam kehidupan.

Ada banyak nabi yang diutus oleh Allah SWT dan memiliki kisah hidup yang bisa dijadikan suri tauladan. Salah satunya adalah kisah bapak para nabi, yaitu Nabi Ibrahim AS. Ada lima pelajaran yang bisa kamu petik dari kisah hidupnya.

1. Tetap bersabar dan berusaha menyebarkan hal yang baik dengan cara yang tepat

instagram.com/okisetianadewi

Nabi Ibrahim AS lahir di keluarga serta masyarakat yang menganggap patung berhala sebagai Tuhan dan menyembahnya. Nabi Ibrahim AS yang telah diutus oleh Allah SWT sebagai nabi-Nya, berusaha untuk mengajak masyarakat untuk menyembah satu-satunya Tuhan.

Usahanya ini dianggap sebagai sesuatu penyangkalan dan ketidaksopanan kepada Tuhan berhala. Bahkan Nabi Ibrahim AS dihukum untuk dibakar di kobaran api hidup-hidup.

Namun, ini tak membuatnya menyerah untuk mengajak masyarakat untuk menyembah Allah SWT. Ini bisa jadi pelajaran bahwa kamu harus terus bersabar untuk menyebarkan kebaikan, yang mungkin merupakan hal baru yang menggebrak kebiasaan yang salah.

2. Asahlah kemampuanmu untuk berpikir kritis, sehingga tidak mudah mengikuti hal yang tidak benar

pexels/@thelazyartist

Ayah Nabi Ibrahim AS adalah seorang pembuat berhala. Sejak kecil, Nabi Ibrahim kerap memperhatikan ayahnya ketika membuat patung tersebut, yang berujung pada pertanyaan mengenai siapakah Tuhan yang sebenarnya.

Pemikiran kritis ini membantunya untuk mencari keberadaan-Nya, hingga pada akhirnya, dirinya menyadari bahwa hanya Allah SWT yang patut disembah. Contohlah sikap Nabi Ibrahim AS yang berpikir kritis sehingga tidak ikut menyembah berhala!

Pentingnya berpikir kritis adalah untuk melindungi diri dari ilmu dan berita yang tidak benar. Apalagi di zaman modern dengan kecepatan informasi, yang semakin memudahkan penyebaran berita hoax. 

Baca Juga: Kisah Didi Kempot Sempat Ditawari Jokowi Bumikan Pancasila

3. Berusahalah untuk berprasangka baik kepada perintah dan takdir Allah SWT

IDN Times/Rizka Yulita

Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk membawa istrinya, yaitu Siti Hajar bersama dengan anaknya, yaitu Ismail, ke Baitullah. Kemudian, Nabi Ibrahim AS meninggalkan keduanya di sana.

Padahal, Ismail masih sangat kecil dan di sekitar mereka sangat gersang dan tak ada sumber air. Awalnya, Siti Hajar bertanya-tanya, mengapa suaminya meninggalkan keduanya di sana. Karena ini merupakan perintah Allah SWT, Siti Hajar memahaminya.

Dirinya percaya bahwa Allah SWT tak akan menyengsarakan umat yang telah patuh mengikuti perintah-Nya. Benarlah, tiba-tiba air zam-zam keluar dari tanah yang diinjak oleh Ismail.

Semenjak ditemukan sumber air, lambat laun daerah tersebut jadi pemukiman. Ini mengajarkan kita untuk selalu percaya atas apa yang diperintah dan ditakdirkan Allah SWT, sekalipun tak masuk akal menurut pemikiran manusia.

4. Allah SWT akan memberikan pertolongan bagi mereka yang bertawakal kepada-Nya

IDN Times/Rizka Yulita

Suatu hari, Nabi Ibrahim AS mendapat mimpi yang mengharuskannya untuk menyembelih putra yang amat disayanginya, Ismail. Tentu saja, ini cukup memberatkan hati Nabi Ibrahim AS lantaran anak yang ditunggunya sekian lama, harus disembelih.

Namun karena rasa patuh dan memiliki ketaatan yang tinggi kepada Allah SWT, maka Nabi Ibrahim AS tetap melaksanakan perintah-Nya dengan pasrah dan percaya. Tanpa diduga, Allah SWT mengganti Ismail dengan domba.

Sehingga yang disembelih oleh Nabi Ibrahim AS bukanlah anaknya, namun hewan domba. Ini membuktikan bahwa Allah SWT akan menolong hamba-Nya yang berserah diri dan percaya kepada-Nya.

Baca Juga: Mengenang Didi Kempot, 5 Kisah Menarik The Godfather of Brokenheart

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya