TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Menyampaikan Permintaan Maaf dengan Tulus, Bukti Komitmen Kamu

Agar hubungan dengan orang lain jadi lebih baik

ilustrasi orang meminta maaf (pexels.com/Liza Summer)

Meminta maaf kadang terlihat mudah untuk dilakukan. Bahkan tidak sedikit juga yang menganggap bahwa kata "maaf" saja sudah cukup untuk menunjukkan rasa bersalah. Padahal, menyampaikan maaf setelah melakukan kesalahan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, agar hubungan baik dengan sesama manusia dapat terus terjaga.

Kamu bisa coba tujuh tips berikut ini jika ingin menyampaikan permintaan maaf yang terasa lebih tulus, dan orang lain dapat menerimanya dengan lebih baik.

1. Sadari/akui kesalahan yang kamu lakukan

ilustrasi orang meminta maaf (pexels.com/Anete Lusina)

Misalkan kamu telah melakukan kesalahan kepada pasangan. Saat meminta maaf, sangat penting untuk pasangan mengetahui bahwa kamu telah menyadari kesalahan yang sudah kamu lakukan.

Maka saat menyampaikan permintaan maaf, kamu harus menyampaikan dengan jelas terkait apa saja perbuatan atau perilaku yang sudah kamu sesali. Tunjukkan bahwa kamu sudah memahami apa yang salah secara utuh. Dengan begini, pasangan dapat melihat bahwa permintaan maaf kamu benar-benar tulus. 

2. Ungkapkan penyesalan dengan tulus

ilustrasi orang meminta maaf (pexels.com/Liza Summer)

Gunakan kata-kata yang tepat saat sedang meminta maaf kepada orang lain. Pilih kata yang bisa menunjukkan penyesalanmu dengan tulus. Jangan lupa juga untuk memperhatikan nada bicara serta ekspresi wajah saat menyampaikan permintaan maaf. Kamu harus bisa memastikan bahwa lawan bicaramu bisa menangkap ketulusan dari kata- kata yang kamu ucapkan, bahkan kamu juga ikut terluka dari kesalahan yang telah kamu sebabkan itu.

3. Hindari membuat banyak alasan

ilustrasi orang meminta maaf (pexels.com/Huy ProShoot)

Saat menyampaikan permintaan maaf, cobalah untuk fokus pada penyesalan dan pertanggungjawaban yang seharusnya kamu tunjukkan. Hindari menjelaskan berbagai alasan dibalik tindakan atau sikap yang telah kamu lakukan. Sebab, kamu hanya akan terlihat berusaha mencari pembenaran dan tidak sungguh-sungguh merasa bersalah. 

Baca Juga: 4 Hal Penting Ini Harus Ada dalam Permintaan Maaf yang Tulus

4. Dengarkan dengan aktif

ilustrasi orang meminta maaf (pexels.com/fauxels)

Momen meminta maaf biasanya akan berlangsung lama, karena pasti tidak mudah bagi kedua pihak yang terlibat. Untuk itu, jika kamu sebagai pihak yang bersalah, jangan terlalu fokus pada upaya untuk meminta maaf saja. Penting juga untuk memberikan kesempatan kepada lawan bicaramu untuk menyampaikan sudut pandang mereka. Dengarkan dengan baik tanpa menyela apalagi membela diri. Ini menunjukkan bahwa kamu juga menghargai perasaan dan posisi mereka saat itu. 

5. Tunjukkan bahwa kamu mau berubah

ilustrasi orang meminta maaf (pexels.com/fauxels)

Tunjukkan ketulusan dan kesungguhan dalam meminta maaf dengan menawarkan perubahan atau perbaikan kepada lawan bicaramu. Pikirkan cara-cara yang dapat menjadi solusi atas dampak yang timbul karena kesalahanmu. Kamu juga bisa bertanya secara langsung apa yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki keadaan. Ini bisa memberikan kesan positif dari penyelesaian masalah yang ada.

6. Komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan

ilustrasi bentuk pertemanan (unsplash.com/Thiago Barletta)

Kata- kata memang bisa menenangkan dan meyakinkan perasaan, tapi yang paling penting adalah bukti nyata yang kamu tunjukkan. Setelah melakukan kesalahan dan dimaafkan oleh orang yang kamu sakiti, maka kamu harus berjanji pada diri sendiri dan orang tersebut untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Tunjukkan bahwa kamu berkomitmen untuk mengubah perilaku atau kebiasaan tidak baik, yang sebelumnya telah menyakiti orang lain. 

Verified Writer

Shera Suprapto

Terima kasih sudah membaca artikel saya :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya