TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kebiasaan yang Memicu Polusi Udara di Rumah, Kurangi Sekarang!

Sepele namun penting

ilustrasi seseorang bersin karena polusi udara. (pexels.com/Gustavo Fring)

Polusi udara sedang menjadi momok bagi masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta. Memburuknya kualitas udara di ibu kota membuat masyarakat harus kembali menerapkan protokol kesehatan guna mengantisipasi segala penyakit akibat polusi udara. Hal tersebut tak hanya dilakukan di luar ruangan, akan tetapi juga di dalam rumah.

Untuk meminimalisasi polusi udara di dalam rumah, masyarakat harus bijak dalam menggunakan alat-alat yang bisa memicu pencemaran udara. Selain itu, masyarakat juga perlu mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan polusi di dalam ruangan.

Lantas, apa saja hal atau tindakan yang berpotensi memicu perburukan udara di rumah? Sederhana namun penting, berikut beberapa kebiasan yang bisa memperburuk kualitas udara di dalam ruangan. Jangan dilakukan lagi, ya!

Baca Juga: 8 Deretan Bahaya Polusi Udara bagi Kesehatan Anak

1. Membakar sampah rumah tangga

ilustrasi membakar sampah (pexels.com/Lisa Fotios)

Meski sudah berkali-kali diingatkan bahwa membakar sampah rumah tangga dapat mencemari udara, masih banyak masyarakat yang melakukan kebiasaan tersebut. Selain dianggap sebagai jalan pintas untuk menghempas sampah rumah tangga, melakukan pembakaran sampah di halaman rumah dinilai praktis oleh sejumlah masyarakat yang belum paham terhadap pencemaran lingkungan. Padahal, sudah jelas bahwa asap dari pembakaran sampah bisa menyebabkan polusi udara.

Oleh sebab itu, di tengah kondisi udara yang tidak sehat, segera hentikan pembakaran sampah secara bebas di lingkungan rumah, yuk. Sebagai gantinya, kamu bisa menampung sampah rumah tangga hingga petugas kebersihan setempat datang untuk mengangkutnya. Lebih bijak seperti itu, bukan?

2. Merokok di ruangan yang minim ventilasi

ilustrasi peringatan dilarang merokok (pexels.com/George Morina)

Karbon dioksida, metana, dan bahan kimia lainnya yang terkandung dalam asap rokok sangat berbahaya bagi sistem pernapasan manusia. Mengutip Conserve Energy Future, meskipun karbon dikosida dan metana yang dihasilkan dari rokok tidak mematikan, wujud gasnya bisa mencemari udara secara fatal.

Oleh sebab itu, apabila kamu seorang perokok aktif, carilah ruang dengan ventilasi memadai untuk merokok. Hindari pula merokok di dekat anak-anak, ya!

Baca Juga: 5 Strategi Beijing Mengatasi Polusi Udara, Bisa Ditiru oleh Jakarta

3. Menggunakan disinfektan secara berlebihan

ilustrasi disinfektan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Disinfektan yang dipakai sehari-hari ternyata mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa memicu polusi udara. Senyawa kimia yang terkandung dalam produk disinfektan, yakni formaldehida (larutan jernih, tidak berwarna, dan berbau tajam).

Apabila menggunakan disinfektan secara berlebihan di dalam ruangan, gas formaldehida akan beterbangan dan mencemari udara sekitar. Selain menyebabkan polusi, senyawa tersebut juga menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, sebagaimana yang dijelaskan dalam laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

4. Membiarkan jendela terbuka ketika kondisi udara di luar tidak sehat

ilustrasi jendela (pexels.com/Sindre Fs)

Apabila kondisi udara di luar sedang tidak sehat, ada baiknya kamu menutup semua jendela yang ada di rumah. Jangan membiarkan jendela terbuka sepanjang hari, karena itu bisa mengundang berbagai macam polutan dari luar masuk ke dalam rumah.

Jika polutan dari luar masuk ke dalam rumah, sudah dipastikan kualitas udara di dalam ruangan menjadi tidak sehat atau terkontaminasi. Tak ada salahnya menutup jendela ketika kualitas udara sedang buruk. Jaga dirimu dan keluarga, ya!

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Anak Kecil Lebih Rentan Terhadap Polusi Udara 

Verified Writer

Mutiara Ananda

I write what I read, I read what I wrote.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya