TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Dampak Punya Trauma yang Belum Selesai pada Hubungan di Masa Kini

Ada trust issue tersendiri

ilustrasi menangis (Unsplash.com/kevin laminto)

Trauma memang kerap menyisakan bekas luka psikis dalam diri seseorang yang cukup sulit dihilangkan. Bahkan trauma masa lalu yang belum tuntas bisa sampai mempengaruhi hubungan yang tengah dijalin di masa kini. Gak heran kalau cukup banyak orang yang memilih gak menjalin hubungan lagi saking besarnya dampak trauma di masa lalu.

Segera selesaikan sampai tuntas kalau kamu gak ingin terus merasakan dampak dari trauma masa lalu pada hubungan di masa kini. Asal yakin dan mau berusaha, pasti bisa!

1. Merasa tidak pantas dicintai 

ilustrasi menuruni tangga (Unsplash.com/ian dooley)

Saat belum menyelesaikan trauma, kamu akan terus merasa gak layak dicintai siapa pun dan menganggap diri sedang dikutuk. Ketika datang orang baru yang menawarkan kebahagiaan, perasaan tidak berharga kembali muncul sebagai benteng penghalang yang sulit ditembus.

Alih-alih mengatasi trauma, kamu justru memilih untuk menjauh agar “kutukan” yang melekat dalam dirimu tidak menjalar pada orang-orang di sekitar. Mindset semacam ini pada akhirmya membuatmu memilih menyendiri dan gak membiarkan luka batinmu sembuh melalui cinta yang ingin diberikan.

Baca Juga: 5 Cara Efektif Menghilangkan Trauma Sakit Hati yang Patut Dicoba

2. Punya trust issue yang sulit diatasi 

ilustrasi merasa cemas (Unsplash.com/Isabela Drasovean)

Trauma masa lalu punya "hubungan dekat" dengan trust issue, terlebih jika ada pengalaman dikhianati pacar berulang kali. Kamu jadi sering merasa kesulitan untuk menaruh kepercayaan pada orang lain, tak terkecuali ketika menjalin hubungan dengan orang baru yang sebenarnya jujur dan setia.

Rasa curiga kerap menghantui pikiranmu dan kamu anggap sebagai bentuk kewaspadaan. Padahal, waspada pun bukan berarti gak bisa mempercayai orang lain. Namun kamu terlanjur takut akan mengalami kembali kisah pahit di masa lalu yang bahkan lukanya masih belum sembuh hingga sekarang.

3. Terus mencari kesalahan dalam diri sendiri 

ilustrasi menyendiri (Unsplash.com/Chema Photo)

Parahnya lagi, kamu juga mulai mencari-cari kesalahan dalam dirimu sendiri yang sebenarnya belum tentu ada. Trauma mengalahkan logika berpikirmu hingga penyebab pengalaman buruk di masa lalu dianggap bermula dari dirimu sendiri.

Kamu terus merasa ada yang salah dengan dirimu karena hal buruk terus dialami dan menciptakan trauma yang dalam. Padahal, semua yang terjadi merupakan pelajaran hidup yang memang harus kamu lalui dan bukan terjadi akibat kesalahanmu.

4. Kesulitan mengekspresikan emosi 

ilustrasi merenung (pexels.com/Budgeron Bach)

Saking yakinnya bahwa kamu gak layak dicintai dan selalu merasa memiliki kesalahan, kamu pun memilih untuk menekan berbagai emosi yang sebenarnya masih bisa dirasakan. Sikap ini pun kemudian membuatmu kehilangan emosi untuk ditunjukkan sebagai ekspresi perasaanmu.

Makin besar dampak trauma yang dialami, makin sulit pula kamu mengekspresikan diri. Semua perasaan dan emosi serba ditahan dengan harapan trauma itu perlahan akanterkikis lalu sembuh. Namun, jika terus menahan perasaan, kamu malah akan semakin kehilangan kestabilan mental dan terjebak dalam trauma mendalam.

Baca Juga: 5 Cara Pulih dari Trauma Pacaran, Perlahan Sembuhkan Hatimu

Verified Writer

T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya