TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Contoh Puisi tentang Maulid Nabi yang Indah dan Menyentuh

Perayaan spiritual dalam karya sastra

ilustrasi perempuan tersenyum saat membaca buku (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Intinya Sih...

  • Puisi Maulid Nabi merupakan ungkapan spiritual dan penghormatan
  • Menyentuh makna mendalam ajaran dan teladan Nabi Muhammad
  • Berbagai contoh puisi dari berbagai antologi yang menggambarkan rasa cinta dan keagungan Nabi Muhammad

Ada banyak cara yang bisa dipilih untuk memperingati Maulid Nabi, salah satunya dengan membuat sebuah puisi yang indah dan menyentuh. Puisi menjadi sarana yang untuk mengekspresikan rasa cinta, penghormatan, dan kebanggaan.

Puisi tentang Maulid Nabi gak hanya menyentuh sisi spiritual, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan makna mendalam dari ajaran dan teladan Nabi Muhammad. Berikut beberapa contohnya.

1. Maulid Nabi

ilustrasi perempuan muslim sedang bersama (pexels.com/Monstera Production)

Mengutip buku Tarian Pena (Antologi Puisi) oleh Muthi' Ahmad, berikut puisinya:
 
Gelapnya malam yang begitu mencekam
Seakan membuat lentera menjadi padam
Hati yang tidak karuan...

Ingin sekali mendapati sebuah siraman
Siraman rohani...

Membuat hati ini menjadi suci
Bagaikan gelas guci...

Yang penuh dengan intan yang murni
Perbedaan adalah suatu rahmat
Di balik itu terdapat beribu nikmat
Tanpa mengedepankan sikap sok taat
Dengan hujaah yang diplomat

Maulid Nabi Muhammad...
Adalah merupakan implementasi kemantapan i'tiqad
Atas diberikannya limpahan rahmat
Bukannya kok dianggap sesat...

2. Nabi Muhammad SAW

ilustrasi anak-anak mengaji (unsplash.com/Andri Helmansyah)

Mengutip dari buku Spiritualitas Kemanusiaan, penerbit Ircisod (2021), berikut puisinya:

Aduhai Nabi, damailah engkau
Aduhai Rasul, damailah engkau
Aduhai kekasih, damailah engkau
Sejahteralah engkau

Telah terbit purnama di tengah kita
Maka tenggelam semua purnama
Seperti cantikmu tak pernah kupandang
Aduhai wajah ceria

Engkau matahari, engkau purnama
Engkau cahaya di atas surga
Engkau permata tak terkira
Engkau lampu di setiap hati

Aduhai kekasih, duhai Muhammad
Aduhai pengantin rupawan
Aduhai yang kokoh, yang terpuji
Aduhai imam dua kiblat

Baca Juga: 7 Susunan Acara Maulid Nabi 2024 yang Lengkap, Bisa Jadi Inspirasi

3. Maulid Nabi

ilustrasi menghadiri kajian (unsplash.com/Surabaya Mengaji)

Mengutip dari dari buku Selalu Ada Jalan Keluar (SAJAK); Antologi Puisi, berikut isinya:

Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nurin
Engkau bagai mentari menyinari semesta alam
Engkau bagai purnama di tengah kerdipan jutaan bintang

Marwahmu bagai magnet yang mempesona sejak 14 abad silam
Engkau cahaya di atas cahaya
Membawa terang di malam kelam
Menuntun manusia ke alam terang

Engkau manusia paripurna
Menjadi teladan dengan akhlak karimah
Menjadi sumber mata air kebaikan
Laksana embun penyejuk hati
Tatkala manusia dalam kekeringan ruhani

Pengaruhmu meluas di planet bumi
Miliaran manusia menjadi saksi
Menyebut namamu sembilan kali sehari-semalam 
Engkau selalu terasa hadir dalam hati
Engkau jadi model sepanjang masa dari bangun tidur hingga ke tempat tidur

Ya Rabbi salli ala Muhammad
ya Rabbi salli alaihi wa sallim
ya Rabbi ballighul wasilah
ya Rabbi khussahu bil fadilah

Baca Juga: [PUISI] Residu Emosi

4. Muhammad SAW

ilustrasi perempuan muslim berdoa (pexels.com/Anna Tarazevich)

Dikutip dari buku Antologi Puisi Skenario Kuasa Sang Pencipta, puisi karya Bilqis Nur Sakilatul Mawaddah:

Muhammad sang peneduh jiwa

Terdengar tangisan bahagia 

Angin yang berhembus selembut sutra

Terasa hangat pelukan sang Ibunda

Menyambut lahirnya seorang bayi istimewa

Bagai butir mutiara penyejuk jiwa

Sang Muhammad bin Abdullah

Dengan kekurangannya yang tak bisa menulis dan membaca

Menuntunnya dalam takdir Allah SWT

Ketika dalam kesunyiannya di Gua Hiro, mendapatkan wahyu pertamanya

Dakwah yang sulit diterima masyarakat

Godaan-godaan dan siksaan tak bisa dihindarkan

Ketika perang tanpa henti membela islam

Yang harus diteladani umatnya hingga sekarang

Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad

Kini engkau telah tiada, meninggalkan cahaya imanmu untuk selalu dikenang umatmu hingga hari akhir nanti tiba

Wahai Rasulku, Nabiku, dan Junjunganku

Selamatkanlah kami hambamu yang hina ini dengan syafaatmu

Wahai sang peneduh jiwaku...

5. Rindu Rasul

ilustrasi muslim berdoa (unsplash.com/Imad Alassiry)

Puisi dikutip dari buku Sang Pemabuk (Antologi Puisi), penerbit Deepublish:

Malam maulid
Syahdu melantun shalawat
Mengantar puji dan salam
Gema keagungan namamu
Semaikan bait-bait perindu
Padamu wahai panutan
Sang pembawa perubahan
Tangis kami, akankah
Datang masa sepertimu lagi
Wahai rasul
Hampiri kami senyapkan kegelisahan akhir jaman, dan
Angkat kami dari kecarumarutan
Laku langkahi aturan
Panjat doa kami, tuntun kami raih syafaatmu
di hari penghisaban

Verified Writer

Nurkorida Aeni

Hai

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya