TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pesan Hidup yang Wajib Dipahami di Usia 20an, Stop Putus Asa!

Usia yang rentan mengalami quarter life crisis

ilustrasi menikmati hidup (pexels.com/Belle Co)

Banyak yang menyebutkan bahwa usia 20an merupakan usia dimana kebanyakan orang mengalami suatu fase yang disebut quarter life crisis (QLC). Kondisi ini menyebabkan seseorang seringkali meragukan diri sendiri dan didominasi oleh berbagai perasaan negatif, seperti putus asa, tidak berdaya, ragu, dan pesimis tentang masa depannya. Padahal, usia ini tergolong sebagai usia paling produktif manusia yang harus bisa dimanfaatkan sebaik dan seoptimal mungkin. 

Meg Jay, seorang psikolog dalam pembicaraannya di TED Talks menyebutkan bahwa usia 20an merupakan masa paling penting dan transformatif dalam hidup. Untuk itu, berikut beberapa pesan hidup yang wajib kamu pahami saat berada di usia 20an. Semoga membantumu menjalani hidup dengan lebih bijak!

1. Belajarlah mengenal dan mencintai diri dengan sungguh

ilustrasi wanita mencintai diri sendiri (Pexels.com/Hassan OUAJBIR )

Telah banyak pakar yang menyebutkan betapa pentingnya mengenal dan mencintai diri sendiri. Dengan memahaminya, kita bisa jauh lebih mampu merespon keadaan yang sedang dialami dengan bijaksana. Kita lebih mampu mengontrol emosi, pikiran, bahkan tingkah laku diri sendiri. Hal ini akhirnya akan membantu kita dalam meminimalisir masalah-masalah yang disebabkan oleh tingkah laku impulsif. 

Di usia 20an, saat kamu mungkin sedang disibukkan dengan berbagai pencapaian karir, pendidikan, jodoh, dan sebagainya, jangan lupa untuk selalu mencintai diri sendiri. Pada akhirnya, saat semua hal di sekitar tidak mendukungmu, kamu selalu ingat kalau dirimu sendiri ternyata cukup. Kamu selalu kuat karena bisa berdiri di atas kaki sendiri. Jadi, selalu berikan ruang dalam hati untuk diri sendiri, ya!

2. Jangan ragu mengambil risiko

ilustrasi mengejar mimpi (pexels.com/RF._.studio)

Berapa banyak kesempatan yang kamu lewatkan karena terlalu banyak berpikir? Berapa banyak tawaran yang kamu lewatkan karena terlalu takut dengan tantangannya? Kita seringkali memikirkan konsekuensi terburuk saat dihadapkan dengan suatu kondisi. Walau hal itu memang tidak sepenuhnya keliru, tapi saat kamu terlalu mengikuti rasa takut dalam diri, kamu tidak akan bisa mengembangkan potensi yang ada di dalamnya. 

Di usia 20an, kita mungkin mulai lebih banyak berpikir saat melihat sebuah peluang dibanding usia sebelumnya. Hal ini karena kita sudah memiliki pola pikir yang lebih matang setelah melewati banyak rintangan dan lika liku hidup. Tapi, jangan sampai rasa takut dan pesimis dalam diri justru membungkam mimpi-mimpi besar dalam kepalamu. Lakukan apapun yang ingin kamu lakukan dan beranilah keluar dari zona nyaman sebelum terlambat. 

Baca Juga: 5 Kunci Berdamai dengan Tuntutan Orangtua di Umur 20an

3. Belajar mengendalikan amarah sedini mungkin

ilustrasi orang marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat sedang diliputi emosi marah, seringkali perilaku dan perkataan yang keluar dari mulut kita adalah hal-hal yang negatif. Akhirnya, saat emosi itu mereda, kita baru merasa menyesal dan bersalah setelah melakukan hal-hal negatif itu. Jadi, penting sekali untuk mampu mengendalikan dan mengontrol emosi agar tidak menjadi boomerang bagi diri sendiri. 

Saat sedang marah, belajarlah untuk mengkomunikasikan hal-hal yang memantik amarahmu kepada orang lain. Belajarlah untuk mendiskusikan hal-hal yang kiranya keliru dan perlu untuk diperbaiki. Juga belajarlah untuk memahami bahwa tidak semua hal yang kamu inginkan atau butuhkan bisa diwujudkan. Jangan malah meledak-ledak, memarahi orang lain dengan intonasi yang tinggi, atau bahkan mengeluarkan kata-kata yang negatif. 

4. Perlombaan sesungguhnya dilakukan dengan diri sendiri

ilustrasi fokus dalam belajar (pexels.com/George Dolgikh)

Pernah dengar pepatah yang berbunyi 'Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain, tapi bandingkanlah dengan dirimu sendiri di masa lampau'? Pepatah ini tentu sangat relate untuk kamu yang sering berpikir bahwa hidup adalah sebuah kompetisi. Bagi kamu yang sedang berada di usia 20an dan rentan mengalami QLC, resapi dan maknai baik-baik pepatah di atas. Jadikan ia sebagai salah satu pedoman hidup agar kamu tidak merasa tertekan dengan pencapaian orang sekitar. 

Kita seringkali membandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang sekitar. Lalu, saat melihat mereka ternyata lebih sukses dan berhasil, kita jadi merasa rendah, insecure, pesimis bahkan menjadi kalah dan putus asa. Padahal, sejatinya kita tidak sedang berlomba dengan mereka. Kita sejatinya berlomba dengan diri sendiri. Kita berusaha untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik dibanding sebelumnya, bukan justru lebih baik dibanding orang lain.   

Verified Writer

Nur Tazkiyah Sejati

rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya