TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Dampak Buruk yang Terjadi pada Korban Body Shaming

Tidak ada manusia yang sempurna

Ilustrasi keberagaman bentuk fisik (Pexels/Anna Shvets)

Body shaming adalah suatu bentuk perbuatan mengomentari atau mengkritik fisik diri sendiri maupun orang lain dengan cara yang negatif. Hal yang sering dilakukan adalah mengejek bentuk tubuh, warna kulit, ataupun kekurangan pada fisik seseorang. Ada beragam alasan mengapa seseorang melakukan body shaming. Mulai dari keinginan mengundang gelak tawa, mencairkan suasana, atau bahkan memang ingin menghina. Padahal, body shaming termasuk juga dalam bullying verbal, lho!

Perilaku bullying yang satu ini tidak hanya dapat dilakukan oleh orang asing, namun seringkali dilakukan oleh orang terdekat seperti teman, saudara, dan bahkan orangtua. Dampaknya, korban akan merasa tidak percaya diri dan merasa dirinya tidak berharga. Selain itu, korban juga dapat menderita depresi dan menarik diri dari lingkungannya, lho! Lalu, apa saja dampak buruk yang terjadi pada korban body shaming? Berikut lima di antaranya:

1. Hilangnya kepercayaan diri

Ilustrasi ketidakpercayaan diri (Pexels/Keira Burton)

Seseorang yang terus menerus diejek pastinya akan kehilangan rasa percaya diri. Ejekan yang dilontarkan akan membuat korban merasa "berbeda" dari orang lain dan merasa dirinya tidak berharga. Akibatnya, korban cenderung akan menjadi tertutup karena mereka merasa tidak aman. Bahkan, korban dapat menarik diri dari lingkup sosial dan memilih mengisolasi diri. Hal ini tentunya dapat berpengaruh pada kualitas hidup korban.

Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Gemar Body Shaming, Apa Karena Iseng?

2. Gangguan kecemasan

Ilustrasi seseorang yang cemas (Pexels/MART PRODUCTION)

Karena rendahnya rasa percaya diri yang dimiliki, korban akhirnya memandang dirinya tidak berharga, tidak punya kehormatan, atau tidak layak bahagia. Hal ini dapat berpengaruh pada kesehatan mental dan memicu masalah kesehatan seperti gangguan kecemasan. Korban akan terus merasa cemas dan takut jika sewaktu-waktu dirinya akan diejek atau di hina. Korban juga mungkin merasa tidak diterima di lingkungannya. Jika dibiarkan, gangguan kecemasan korban akan semakin parah dan memicu serangan panik.

3. Berusaha menjadi sempurna

Ilustrasi meminum obat (Pexels/JESHOOTS.com)

Korban body shaming mungkin saja melakukan apa pun untuk membuat dirinya menjadi sempurna dan ideal. Contohnya, jika diejek karena berat badan, korban akan menempuh diet atau olahraga ekstrem untuk menurunkan berat badannya.

Korban juga bisa menempuh jalan pintas seperti meminum obat pengurus badan. Padahal, hal tersebut tidak baik untuk dilakukan secara terus menerus. Jika tetap dilakukan dalam jangka waktu yang lama, tentunya akan berpengaruh buruk pada kesehatan korban.

4. Gangguan makan

Ilustrasi dua orang makan bersama (Pexels/Jack Sparrow)

Gangguan makan atau eating disorder bisa juga terjadi karena korban ingin mendapatkan tubuh yang ideal. Tindakan body shaming akan mendorong psikologis seseorang untuk tidak menjaga berat badan yang sehat dan malah melakukan hal-hal yang tidak baik untuk kesehatannya.

Gangguan makan yang dapat terpicu dari adanya body shaming antara lain adalah bulimia dan anoreksia. Korban bisa saja melewatkan makan, olahraga ekstrem, atau memuntahkan kembali makanan yang sudah dimakan. Hal ini tentunya berdampak pada kurangnya nutrisi yang untuk tubuh.

Baca Juga: Apa Itu Body Shaming? Ketahui Arti, Jenis, dan Dampaknya

Verified Writer

Nanda Fairuzia

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya