TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kebiasaan Negatif yang Merupakan Bibit Perilaku Toksik, Hindari!

Sayangnya, kebiasaan ini kerap gak disadari

ilustrasi orang merasa sedih (pexels.com/Valeria Ushakova)

Tanpa disadari, perilaku toksik sering kali tumbuh dari kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Hal ini tak hanya memengaruhi kesehatan mental seseorang, melainkan juga berisiko meracuni hubungan sosialnya dengan orang lain. Alhasil, banyak orang merasa tak nyaman berada di dekatnya.

Karenanya, penting untuk mengenali dan menghindari sederet kebiasaan buruk berikut ini karena berisiko menjadi bibit perilaku toksik jika dibiarkan begitu saja. Dengan begitu, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan diri sendiri dan juga orang lain. Disimak, yuk!

1. Suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain

ilustrasi orang merasa sedih (pexels.com/Liza Summer)

Kecenderungan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain kadang tak terhindarkan. Apalagi di era digital, kehadiran media sosial tampak memperbesar kecenderungannya karena kita terus terekspos dengan kehidupan orang lain dan tanpa sadar membandingkannya dengan hidup kita.

Namun, saat terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain, kita tak akan pernah merasa cukup. Ini bisa mengarah pada rasa rendah diri yang berisiko mengganggu hubungan kita dengan teman, keluarga atau bahkan pasangan. Untuk itu, cobalah fokus pada pencapaian dan perkembangan pribadi, alih-alih melihat kehidupan orang lain yang hanya tampak dari luarnya saja.

Baca Juga: Riset Sains: 5 Kebiasaan Buruk Pagi Hari Banyak Orang

2. Berbicara negatif tentang diri sendiri

ilustrasi orang berkaca (pexels.com/John Diez)

Sebagian orang juga punya kecenderungan untuk memandang negatif tentang dirinya sendiri. Ketika sering mengeluh dan meremehkan diri sendiri, kita bisa menciptakan energi negatif yang dalam jangka panjang memengaruhi kesehatan mental kita. Bukan tak mungkin juga ini berdampak pada hubungan kita dengan orang lain.

Cara kamu mendefinisikan diri kamu sendiri lambat laun bisa membentuk siapa dirimu sebenarnya. Karena itu, sebaiknya lakukan afirmasi positif setiap hari agar kamu fokus memikirkan hal-hal positif dalam dirimu. Dengan memiliki pandangan diri yang positif, kamu bisa menarik lebih banyak energi positif di dalam hidup.

3. Selalu bersikap defensif

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Keira Burton)

Sikap defensif juga termasuk kebiasaan yang dianggap sebagai bibit perilaku toksik. Ketika selalu merasa benar dan suka membela diri setiap ada masalah, kita akan sulit untuk menerima kritik dan berkomunikasi dengan baik. Meski berada di posisi yang benar, tapi bukan berarti kita bisa menyalahkan orang lain begitu saja.

Sebagai gantinya, cobalah analisis situasi dan pahami dengan apa yang terjadi. Ketika orang lain berbuat salah, apakah itu karena kita kurang memberi instruksi yang jelas? Apa ada andil kita dalam permasalahan yang terjadi? Karena itu, cobalah lebih terbuka terhadap feedback, agar kita bisa tumbuh dan belajar dari pengalaman.

4. Sering menunda-nunda pekerjaan

ilustrasi orang bermain HP sambil rebahan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Prokrastinasi kerap dialami banyak orang. Meski terkadang dianggap wajar, kebiasaan ini bisa menjadi bibit perilaku toksik jika dibiarkan berlarut-larut. Terlalu sering menunda pekerjaan atau tanggung jawab dapat menimbulkan stres, rasa bersalah, dan bahkan menyebabkan kegagalan.

Dijelaskan majalah internasional The New York Times, penyebab prokrastinasi beragam. Ada yang karena merasa kebingungan dan kesulitan saat mengerjakan tugasnya, ada pula yang disebabkan karena sifat perfeksionis tinggi sehingga ingin mengerjakan tugas sesempurna mungkin.

Untuk mengatasinya, kamu bisa merencanakan tugas dan membaginya menjadi tugas yang lebih kecil agar lebih mudah dikerjakan. Ingat, mencicil tugas akan membuatnya lebih ringan daripada dikerjakan dalam sekali waktu ketika mulai mendekati deadline.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Menurunkan Kemampuan Fokus

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya