TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Seseorang Ogah Utang Budi, Merasa Gak Bebas

Mereka tidak mau terkekang perasaan sungkan 

ilustrasi perempuan bersandar di meja (pexels.com/Ultra)

Alur kehidupan memang tidak bisa ditebak. Kemarin masih merasakan kehidupan bergelimang kemudahan, bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Tapi hari ini semuanya berbanding terbalik. Tanpa diduga, seseorang bisa jatuh terpuruk dan kehilangan semangat menjalani hidup. Tapi anehnya, beberapa orang justru tidak bersedia meminta tolong kepada siapapun.

Hal ini disebabkan karena gak semua orang ingin menaruh utang budi kepada orang lain. Sebisa mungkin menjalani hidup dengan kekuatan sendiri. Tentu, sikapnya yang demikian terkadang membuat orang-orang sekitar heran. Untukmu yang bertemu tipe orang gak mau utang budi, mungkin alasan mereka bersikap seperti itu karena lima hal berikut.

1. Utang budi membuat diri tidak bebas

ilustrasi bersedih (pexels.com/Victoria Rain)

Saat kesusahan, terkadang ada orang yang menawarkan pertolongan. Mereka ingin membantumu bangkit dari keterpurukan. Alih-alih menerima, kamu justru menolak tawaran bantuan. Disertai dengan alasan tidak ingin utang budi kepada siapapun. Pastinya ada alasan tersendiri mengapa kamu memiliki keputusan tersebut.

Akibat memiliki utang budi, kamu merasa tidak bebas menjalani hidup. Segala sesuatunya harus tunduk kepada orang yang sudah menawarkan bantuan tersebut. Ketika kamu tidak sejalan kehendaknya, rasanya sungkan. Sedangkan kamu juga memiliki kehendak sendiri. Alur hidupmu ke depan jadi terpaku dengannya tanpa bisa menjadi diri sendiri.

2. Takut ketika seseorang menagihnya di kemudian hari 

ilustrasi mengobrol (pexels.com/August de Richelieu)

Tidak semua orang ikhlas ketika menawarkan bantuan kepada orang lain. Beberapa ada yang disertai tujuan-tujuan tertentu. Selepas pertolongan diberikan, mereka meminta imbalan lain di kemudian hari. Orang yang sudah menerima bantuan tidak bisa menolaknya, satu-satunya yang dilakukan hanya menyetujui permintaannya.

Hal inilah yang membuat seseorang enggan memiliki utang budi. Meskipun jalan kehidupan yang dilalui tidak mudah, mereka lebih memilih terseok sendiri daripada utang budi kepada orang lain. Takutnya jika seseorang meminta imbalan atas pertolongan yang pernah diberikan. Sedangkan permintaannya tersebut bertentangan dengan prinsip hidupnya.

Baca Juga: 5 Tips Cegah Terbebani Rasa Utang Budi, Hindari Rasa Gak Enakan

3. Khawatir jika ke depannya menjadi ketergantungan 

ilustrasi mengobrol (pexels.com/August de Richelieu)

Terkadang kita dibuat heran dengan keberadaan orang-orang yang tidak mau utang budi. Mereka lebih memilih bergelung dengan pahitnya kehidupan yang tidak ada ujungnya. Padahal jika menerima bantuan yang diberikan orang lain, kesusahan yang dirasakan pasti akan berkurang. Tentunya ada alasan mengapa seseorang enggan utang budi.

Salah satunya khawatir jadi ketergantungan. Kelak ketika menghadapi kondisi serupa, ia dengan mudahnya mengharapkan bantuan orang lain. Sedangkan pertolongan itu belum tentu datang dua kali. Seseorang juga punya lika-liku kehidupannya sendiri. Ia lebih memilih mendidik dirinya dengan keras agar bisa berdiri di atas kaki sendiri.

4. Tidak mau terlihat lemah di hadapan orang lain 

ilustrasi merasa rapuh (pexels.com/Cottonbro studio)

Beberapa orang mengedepankan gengsi dalam menjalani kehidupan. Mereka selalu ingin terlihat baik dihadapan orang lain. Termasuk menyangkut kondisi emosi dan keterpurukan. Meskipun saat ini sedang berada di titik rendah, mereka tidak mau mengakui dirinya lemah.

Pemikiran di atas menjadi alasan seseorang tidak mau utang budi. Dalam sudut pandangnya, hal itu sama dengan menjatuhkan wibawa. Orang sekitar memandangnya sebagai pribadi yang rapuh. Ia terlalu gengsi untuk mengakui hal tersebut di depan orang-orang sekitar. Apalagi sampai ada orang yang menaruh belas kasihan.

Baca Juga: 3 Alasan Kenapa Ragu Menerima Bantuan Orang Lain, Tak Ingin Utang Budi

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya