TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Prinsip yang Harus Diterapkan untuk Menghadapi Quarter Life Crisis

Setiap orang berproses sesuai jalannya

ilustrasi perempuan muda (pexels.com/Ahmedjoabyer jobayer)

Istilah quarter life crisis tentu bukan hal yang asing lagi bagi milenial dan generasi z. Sebagaimana yang kita tahu, usia 20-an memang menjadi tantangan tersendiri. Sebagai seorang dewasa awal, kamu dituntut untuk memiliki kematangan berpikir serta belajar menjaga kestabilan finansial.

Tidak jarang fase ini membuat kita terperosok pada perasaan insecure karena merasa kalah dengan yang lain. Lantas, prinsip apa saja yang seharusnya diterapkan ketika sedang berhadapan dengan quarter life crisis? Berikut lima di antaranya.

1. Fokus pada langkahmu sendiri 

ilustrasi perempuan (pexels.com/Victoria Borodinova)

Memang tidak dapat dimungkiri jika salah satu kebiasaan buruk yang masih kita terapkan adalah suka menatap jalan hidup orang lain dan meratapi diri sendiri. Kita menganggap apa yang dilalui orang lain terlihat mudah dan sedangkan jalanmu sendiri penuh dengan tantangan dan lika-liku jalanan terjal.

Menjelang quarter life crisis, salah satu prinsip yang benar-benar harus kamu terapkan adalah fokus pada langkahmu sendiri. Cenderung menatap kehidupan orang lain akan membuatmu lupa akan kehidupan diri sendiri sehingga mudah mengalami kegagalan.

Baca Juga: 5 Cara untuk Bantu Kamu Hadapi Quarter Life Crisis, Jangan Minder!

2. Jangan pernah mengukur pencapaianmu berdasarkan pencapaian orang lain 

ilustrasi merenung (pexels.com/Marta Dzedyshko)

Siapa yang tidak kenal dengan perilaku saling membandingkan diri? Rasa-rasanya setiap dari kita pasti akrab dengan hal tersebut. Perilaku saling membandingkan satu sama lain seolah menjadi penyakit yang menjangkiti kalangan milenial dan gen z.

Namun, ketika kamu sudah menginjak usia 20-an, hal ini tidak bisa dibiarkan terus berlanjut. Salah satu prinsip penting yang harus ditanamkan ketika fase quarter life crisis adalah jangan mudah mengukur pencapaian dirimu atas dasar orang lain. Sebab, setiap orang sudah memiliki jalannya sendiri-sendiri.

3. Kembangkan seluruh kreativitas yang ada, jangan terpaku pada tuntutan orang lain 

ilustrasi melukis (pexels.com/Kampus Production)

Kreativitas memegang peranan di era sekarang sekarang, apalagi di tengah perkembangan teknologi digital yang semakin pesat dari waktu ke waktu. Namun sayangnya, ketika memasuki tahap dewasa awal, seringkali kita justru tidak percaya diri dalam mengasah kreativitas karena merasa tidak sesuai dengan apa yang dipandang keren oleh orang lain.

Padahal mengembangkan kreativitas bukan sesuatu yang salah, lho. Salah satu prinsip penting yang harus diterapkan ketika menghadapi quarter life crisis adalah mengembangkan seluruh kreativitas yang ada tanpa terpaku dengan tuntutan orang lain. Bagaimanapun juga, kamu yang lebih paham apa minta, ketertarikan, dan juga potensi diri yang bisa membuka peluang kesuksesan.

4. Belajar menghindari gaya hidup konsumtif 

ilustrasi belanja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Quarter life crisis memang menjadi tantangan tersendiri. Walaupun secara usia dewasa, tapi kita juga masih menyimpan beberapa karakter khas yang sering dilakukan anak remaja. Salah satu contohnya adalah sering tidak berpikir panjang termasuk ketika sedang berbelanja.

Kebiasaan buruk ini mau tidak mau tentu harus kamu ubah. Salah satu prinsip yang harus diterapkan ketika sedang berhadapan dengan quarter life crisis adalah sebisa mungkin hindari gaya hidup konsumtif. Bagaimanapun juga, caramu mengelola keuangan di masa sekarang akan mempengaruhi kondisi finansial masa depan.

Baca Juga: 5 Hal yang Membuat Quarter Life Crisis Terasa Semakin Berat

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya