TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Pola Pikir Bijak dalam Menyikapi Standar Orang lain, Harus Cermat!

Pahami standar dari perspektif berbeda

ilustrasi relasi pertemanan (unsplash.com/Zainul Yasni)

Menghadapi standar orang lain memang bikin repot. Jika tidak mengikuti standar mayoritas masyarakat, akan memperoleh penilaian negatif. Sedangkan mengikuti standar mereka belum tentu menjamin keberhasilan. Apalagi memperoleh kebahagiaan dan kenyamanan.

Dalam hal ini, kita harus menyikapi dengan pola pikir bijaksana. Karena tidak semua standar orang lain harus diikuti. Dengan memiliki pola pikir di bawah ini, diharapkan kamu tidak akan terombang-ambing oleh standar di lingkungan masyarakat.

1. Menanamkan pemahaman setiap orang memiliki standar berbeda

ilustrasi circle pertemanan kampus (pexels.com/Andy Barbour)

Terkadang muncul rasa sungkan saat hendak menolak standar orang lain. Apalagi sadar standar diri sendiri bertolak belakang dengan pedoman mayoritas orang. Jika tidak mengikuti mereka, takut dianggap sebagai orang yang tidak patuh terhadap keteraturan sosial.

Tentu kamu harus menerapkan pola pikir bijaksana dalam menyikapi standar orang lain. Tanamkan pemahaman bahwa setiap orang memiliki standar berbeda. Kamu tidak harus memaksa semuanya sama persis dengan pedoman mayoritas orang.

2. Memilah standar yang sesuai dengan prinsip dan tujuan hidup

ilustrasi berpikir (pexels.com/SHVETS Production)

Di lingkungan sekitar tentu banyak standar sosial yang diterapkan. Baik standar dalam hal kecil maupun besar. Terkadang, kita memilih ikut standar orang lain meskipun tidak sesuai dengan cita-cita dan tujuan jangka panjang.

Dalam hal ini, tentu harus mengimbangi diri dengan pola pikir bijaksana. Kamu berhak memilah standar yang sesuai dengan prinsip dan tujuan hidup. Bukan malah memaksakan diri mengikuti pedoman orang lain yang tidak sesuai kehendak. Saat kamu hidup dalam keterpaksaan, segala sesuatunya terasa lebih berat dijalani.

Baca Juga: 4 Pola Makan yang Bisa Meningkatkan Risiko Kanker, Mulai Kurangi!

3. Mengedepankan pola pikir yang fleksibel

ilustrasi berpikir (pexels.com/Malte Luk)

Lingkungan sekitar pasti memiliki standar yang dijadikan pedoman mayoritas orang. Kekeliruan yang kerap kita lakukan adalah bersandar pada pedoman tersebut. Sampai-sampai tidak memberi ruang bagi diri sendiri untuk beradaptasi.

Ternyata mengatasi standar orang lain bisa dimulai dari pola pikir. Kamu harus memiliki sifat fleksibel dalam mempertimbangkan segala sesuatu. Dengan adanya sikap fleksibel, kamu lebih mudah beradaptasi dan menerima perubahan yang terjadi.

4. Tidak mudah menghakimi keberagaman

ilustrasi relasi pertemanan (pexels.com/Ron Lach)

Kehidupan kita di lingkungan masyarakat tidak bisa dipisahkan dari keberagaman. Mulai dari latar belakang budaya, kebiasaan, sampai watak dan pola pikir yang menyertai. Sungguh disayangkan jika kita menjadi orang yang gampang menghakimi keberagaman.

Di sinilah pola pikir yang bisa diterapkan untuk menyikapi standar orang lain. Jangan pernah menghakimi keberagaman yang ada di lingkungan masyarakat. Perbedaan tidak selalu berakhir konflik dan perselisihan. Justru menjadi ajang melatih perspektif yang lebih luas.

5. Memahami standar dari perspektif berbeda

ilustrasi berpikir (pexels.com/Mikhail Nilov)

Manusia adalah makhluk yang kompleks. Dalam menjalani hidup tidak bisa dipisahkan dari keberagaman. Tidak terkecuali dengan standar hidup yang dijadikan pedoman. Tapi apakah mengikuti standar orang lain jaminan kamu memperoleh keberhasilan dalam jangka panjang?

Tentu saja tidak. Di sinilah pola pikir dalam menyikapi standar orang lain. Kamu perlu memahami standar dari perspektif berbeda. Meskipun standar tersebut kurang sesuai untukmu, tapi bisa jadi memiliki peran penting dalam keteraturan hidup orang lain.

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya