TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Konsep Keliru Self Compassion yang Perlu Diluruskan, Harus Tahu!

Self compassion bukan berarti meremehkan kesalahan  

ilustrasi perempuan muda (pexels.com/Wilson Vitorino)

Pernahkah kamu mengasihani diri sendiri ketika sedang mengalami suatu kegagalan? Atau kamu dengan lapang hati bersedia memaafkan diri sendiri ketika secara tidak sengaja melakukan suatu kesalahan? Perlu diketaui, sikap yang seperti ini biasa disebut dengan istilah self compassion.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan self compassion, karena ini membuatmu bisa lebih menerima diri sendiri sepenuhnya. Namun yang jadi catatan, self compassion juga ada batasannya, lho. Lantas, konsep keliru seperti apakah terkait self compassion yang perlu diluruskan? Sebagai pelajaran bagi kita semua, yuk baca artikel ini sampai selesai.

1. Self compassion bukan berarti merasa cepat puas

ilustrasi bersemangat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Memang tidak dapat dipungkiri jika tujuan utama dalam hidup bukanlah kesempurnaan. Seperti apa pun usaha yang dilakukan, seringkali celah-celah kekurangan selalu menyertai. Menghadapi kenyataan yang demikian, sikap mau menerima kekurangan diri sangat diperlukan.

Lantas, bagaimana jika kamu memahami self compassion dengan cara yang salah? Alih-alih bersedia memperbaiki kekurangan, kamu justru dengan mudahnya berpuas diri dengan pencapaian seadanya. Padahal sikap yang seperti ini membuat prosesmu jadi terhambat, lho.

Baca Juga: 5 Pelajaran yang Baru Bisa Didapatkan usai Mengalami Kegagalan Cinta

2. Menerima diri sendiri bukan berarti menganggap kegagalan adalah sesuatu yang wajar

ilustrasi merasa gagal (pexels.com/Nathan Cowley)

Jika ditanya tentang kegagalan, sudah pasti setiap orang pernah mengalaminya. Setiap dari kita pasti pernah menginjak fase kegagalan meskipun cuma sekali. Entah itu kegagalan dalam hal besar maupun kecil. Namun apa pun namanya, kegagalan adalah kenyataan pahit yang siap tidak siap harus diterima.

Walaupun self compassion atau sikap menerima diri sendiri ketika ada hal yang kurang itu adalah sesuatu yang baik, tapi ini juga ada batasannya, lho. Self compassion bukan berarti kamu bisa menganggap kegagalan adalah sesuatu yang biasa. Bagaimana pun juga, kamu harus tetap berusaha untuk meminimalisirnya.

3. Bagaimanapun juga, kamu tidak bisa menganggap sepele kesalahan yang telah dilakukan secara berulang

ilustrasi bersandar di jendela (pexels.com/Pixabay)

Pernahkah kamu mendengar nasihat pepatah tentang ungkapan tak ada gading yang tak retak? Peribahasa satu ini rasa-rasanya menjadi sebaris nasihat yang cukup sering didengar. Sebagai manusia yang tidak sempurna, kita seringkali melakukan kesalahan dalam hidup.

Berada dalam kondisi yang demikian, tentu membuat kita harus memiliki sikap self compassion agar tidak menyalahkan diri sendiri secara terus-terusan. Meskipun begitu, kamu juga harus memiliki kesadaran, lho. Bagaimanapun juga, kamu tidak bisa menganggap sepele kesalahan yang telah dilakukan secara berulang.

4. Self compassion tidak sama dengan sikap memilih menerima apa adanya

ilustrasi menikmati waktu luang (pexels.com/Enes Çelik)

Setiap orang pasti tidak selalu menjadi sosok yang paling unggul. Mungkin kamu berharap menjadi yang terbaik dalam suatu kompetisi tertentu. Namun dalam situasi yang tidak terduga, tidak menutup kemungkinan jika kamu meraih pencapaian yang kurang optimal.

Walaupun self compassion menjadi sikap yang penting dimiliki oleh setiap orang, tapi ini juga ada batasannya, lho. Bagaimana pun juga, kamu harus tetap berusaha melakukan yang terbaik. Perlu digaris bawahi, self compassion tidak sama dengan sikap memilih menerima apa adanya bahkan sebelum mencoba berusaha.

Baca Juga: 5 Manfaat Luar Biasa dari Self-Compassion untuk Kesehatan Mental

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya