TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Alasan Fokus pada Pertumbuhan Pribadi Daripada Kompetisi

Pertumbuhan pribadi mendukung keteraturan dalam berproses

ilustrasi sosok cerdas (pexels.com/MART PRODUCTION)

Persaingan sebenarnya bisa membawa pengaruh positif. Kita termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri. Sekaligus mengasah keterampilan secara optimal. Namun demikian, kompetisi tidak bisa dijadikan sebagai patokan utama dalam menjalani hidup.

Daripada berfokus pada kompetisi, alangkah baiknya kita memprioritaskan pertumbuhan pribadi. Seperti mengevaluasi kembali tujuan hidup, serta menetapkan rencana dan strategi untuk meraih tujuan secara optimal. Tentu ada alasan untuk berfokus pada pertumbuhan pribadi daripada kompetisi. Apa sajakah itu?

1. Menjaga keseimbangan dan kesejahteraan emosional

ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Sound On

Lingkungan sekitar seringkali diwarnai oleh kompetisi. Antar individu bersaing hanya untuk meraih posisi tertentu. Bahkan rela saling sikut satu sama lain untuk meraih ambisi dan tujuan yang diinginkan. Mengapa kita masih menjadi orang yang berfokus pada kompetisi secara penuh?

Padahal langkah baiknya jika memprioritaskan pertumbuhan pribadi. Tujuannya sudah tentu menjaga keseimbangan dan kesejahteraan emosional. Ini mengurangi stres, kecemasan, dan perasaan tidak berharga yang sering muncul dari persaingan secara berlebihan.

2. Menciptakan pola kemajuan yang konsisten

ilustrasi sosok percaya diri (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tanpa sadar kita kerap memprioritaskan kompetisi dalam menjalani hidup. Hanya untuk meraih tujuan kecil saja harus selalu melibatkan diri dalam persaingan. Tapi apakah kamu bisa menjamin bahwa setiap kompetisi yang dijadikan sebagai tujuan utama selalu menghasilkan kemajuan? Atau malah kita terjebak rasa puas sesaat?

Sudah saatnya kita belajar berfokus Pada pertumbuhan pribadi daripada kompetisi. Pertumbuhan pribadi memungkinkan seseorang untuk mengukur kemajuan mereka sendiri secara terus-menerus tanpa membandingkan diri dengan orang lain. Ini menciptakan rasa pencapaian yang lebih otentik karena bisa melihat perkembanga diri dari waktu ke waktu.

3. Upaya menemukan tujuan hidup yang bermakna

ilustrasi merasa bahagia (unsplash.com/Refargotohp)

Menjalani hidup tidak cukup hanya dengan kesenangan sesaat. Apalagi saling mengalahkan orang lain hanya untuk meraih kedudukan tertentu. Karena menjalani alur kehidupan bukan soal kalah atau menang. Tapi ada banyak hal yang jauh lebih penting dan berarti.

Mengapa kita harus berfokus pada pertumbuhan pribadi daripada kompetisi? Sudah tentu untuk menemukan tujuan hidup yang bermakna. Fokus pada pertumbuhan pribadi sering kali melibatkan pencarian tujuan hidup dan nilai-nilai inti. Ini memberi arah dan makna yang lebih besar pada tindakan kita dibandingkan hanya berfokus pada mengalahkan orang lain.

Baca Juga: 7 Cara Menciptakan Lingkungan yang Mendukung Pertumbuhan Pribadi

4. Sebagai langkah membebaskan diri dari validasi eksternal

ilustrasi sosok percaya diri (pexels.com/George Dolgikh)

Terkadang kita salah kaprah dalam memaknai proses dan hasil akhir. Seperti anggapan bahwa keduanya hanya dapat diraih jika berkompetisi dengan orang lain. Kemudian merasa bangga saat menuai pujian yang dianggap sebagai sosok pemenang. Tapi sampai kapan kita mau terjebak pola pikir satu ini?

Ternyata ada alasan mengapa harus berfokus pada pertumbuhan pribadi daripada kompetisi. Upaya ini dilakukan sebagai langkah membebaskan diri dari validasi eksternal. Fokus pada pertumbuhan pribadi, membantu seseorang menemukan kepuasan dan kebahagiaan dari dalam dirinya sendiri.

5. Mendukung kemampuan beradaptasi terhadap perubahan

ilustrasi sosok adaptif (pexels.com/Cottonbro studio)

Apakah menjalani hidup hanya soal kalah dan menang saja? Apalagi kita sampai larut dalam kompetisi yang mengedepankan perilaku toksik dan saling menjatuhkan. Tentu menjadi suatu hal yang harus dipertimbangkan dengan matang. Daripada berfokus pada kompetisi, Mengapa tidak memprioritaskan pertumbuhan pribadi saja?

Dengan pertumbuhan pribadi yang cemerlang, tentu dapat mendukung tercapainya kesuksesan. Seorang individu dengan keterampilan ini memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan. Ini berbeda dengan kompetisi yang sering kali mendorong pendekatan kaku dan terpaku pada cara-cara tertentu untuk menang.

6. Keteraturan dalam berproses

ilustrasi sosok cerdas (pexels.com/Kampus Production)

Kita tidak bisa mengedepankan proses secara instan dalam meraih keberhasilan. Segala sesuatunya harus dimulai dari langkah terkecil dan dilakukan secara bertahap. Untuk selanjutnya menciptakan keberhasilan secara berkesinambungan. Ternyata konsep satu ini tidak dipahami oleh semua orang.

Tentu ini menyadarkan kita tentang pentingnya fokus pada pertumbuhan pribadi daripada kompetisi. Dengan berfokus pada pertumbuhan pribadi, seseorang belajar untuk menghargai perjalanan dan proses pembelajaran, bukan hanya hasil akhir. Inilah yang pada akhirnya mendorong pencapaian secara optimal.

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya