TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tanda Kamu Belum Berani Memberikan Batasan Diri Sendiri

Dikendalikan perasaan sungkan yang tinggi

ilustrasi menutupi muka (pexels.com/Norma Mortenson)

Mungkin kamu masih penasaran mengapa kita harus memberi batasan yang tegas pada diri sendiri. Karena ini berkaitan dengan kenyamanan dan ketenangan. Ada beberapa hal yang tidak seharusnya dicampuri oleh orang lain. Apalagi kamu tumbuh di bawah kendalinya.

Tapi ada hal paling penting harus kamu tanyakan pada diri sendiri. Kira-kira, kamu sudah beranikah memberi ke batasan yang tegas pada diri sendiri? Jika masih memiliki tujuh tanda berikut, tentu harus waspada. Artinya kamu masih belum berani memberikan batasan bagi diri sendiri.

1. Masih takut dikucilkan oleh orang lain

ilustrasi orang-orang kantor (pexels.com/Yan Krukau)

Dengan adanya batasan, kamu memiliki kesempatan untuk mengendalikan kehidupan sendiri. Karena campur tangan orang lain belum tentu membawa pengaruh baik. Tidak jarang malah membuatmu tertekan sehingga menjalani hidup dengan perasaan tidak nyaman.

Di sisi lain, ada juga tipe orang yang tidak berani memberikan batasan bagi diri sendiri. Salah satu tandanya perasaan takut berlebihan jika harus terkucil dari lingkungan sekitar. Kamu rela membiarkan orang lain ikut campur urusan pribadi asalkan tidak terusir dari lingkup pergaulan.

2. Dikendalikan oleh perasaan sungkan yang tinggi

ilustrasi mengobrol (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Sebenarnya perasaan sungkan bisa mengendalikan diri agar tidak melanggar tatanan dan etika. Kamu bisa membedakan mana yang pantas dan tidak pantas dilakukan. Tapi akan menjadi persoalan rumit jika perasaan sungkan sudah mendominasi diri. Sampai-sampai kamu mau mengorbankan prinsip dan pendirian.

Adanya perasaan sungkan yang begitu tinggi menjadi tanda kamu belum berani memberikan batasan bagi diri sendiri. Saat orang lain menekan agar mengikuti standarnya, kamu tidak sanggup untuk berkata tidak. Seolah membiarkan kehidupan yang dijalani dikendalikan oleh orang-orang sekitar.

Baca Juga: 6 Cara Memberikan Batasan Orangtua Tanpa Menyakiti

3. Belum siap mengorbankan pertemanan

ilustrasi relasi pertemanan (pexels.com/Kat Wilcox)

Menetapkan batasan diri penting agar kehidupan tetap berjalan seimbang. Kamu bisa mengambil keputusan sendiri tanpa dikendalikan oleh orang lain. Tapi pada faktanya tidak banyak orang yang mampu menetapkan batasan bagi diri sendiri. Hal ini bisa terlihat dari beberapa tanda yang wajib diwaspadai.

Kamu belum siap untuk mengorbankan pertemanan yang memiliki tuntutan kurang baik. Sebaliknya, selalu mengiyakan setiap tuntutan dan standar sosial yang ditetapkan. Padahal kamu sendiri belum tentu nyaman dengan serangkaian tuntutan yang sudah ditetapkan.

4. Mengkhawatirkan penilaian orang lain secara berlebihan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Jopwell)

Penilaian orang lain belum tentu mencerminkan kebenaran. Bisa jadi berasal dari sudut pandang subjektif. Tapi sayangnya, kita tidak mau menyadari akan hal tersebut. Perasaan khawatir dengan penilaian orang lain justru mendominasi diri.

Untuk kamu yang mengkhawatirkan hal tersebut secara berlebihan, tandanya belum berani memberikan batasan bagi diri sendiri. Saat kamu terlalu khawatir, secara tidak sadar prinsip dan pendirian akan dikorbankan demi batasan. Kamu rela melakukan segala cara agar tetap memperoleh penilaian positif dari masyarakat sekitar.

Baca Juga: 5 Bentuk Batasan dalam Persahabatan yang Perlu Kamu Kenali

5. Masih tidak mempercayai kemampuan sendiri

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Inzmam Khan)

Setiap orang sudah dianugerahi dengan kemampuan masing-masing. Agar bisa terasah dengan optimal, kita harus mampu mempercayai kemampuan sendiri. Berawal dari sini, bisa menumbuhkan semangat dalam memperbaiki diri. Tapi ini juga bukan persoalan gampang.

Untuk kamu yang masih tidak mempercayai kemampuan diri sendiri, tandanya belum mampu memberikan batasan yang tegas. Kamu membiarkan hidup dikendalikan oleh tuntutan dan standar orang lain. Termasuk membiarkan mereka mengatur setiap detail tentang alur kehidupan yang kamu jalani.

6. Terlalu takut melawan kehendak orang lain

ilustrasi merasa terkejut (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Apakah kita tidak boleh melawan kehendak orang lain yang bertentangan dengan prinsip dan pendirian? Tentu saja boleh. Tapi pada faktanya tidak semua orang memiliki keberanian tersebut. Daripada mengambil risiko, justru memilih pasrah.

Rasa takut berlebihan jika harus menolak kehendak orang lain termasuk tanda kamu belum berani memberikan batasan bagi diri sendiri. Meski terlihat sederhana, tapi ini bisa memupus rasa percaya diri. Kamu tumbuh menjadi orang yang pesimis dalam mengatur diri sendiri.

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya