TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Aturan yang Harus Diperhatikan dalam Berkorban, Perhatikan Batasan!

Bukan berarti rela diperlakukan semena-mena

ilustrasi perempuan tegas (pexels.com/RDNE Stock Project)

Bolehkah kita berkorban saat ada yang meminta bantuan? Jawabannya boleh-boleh saja. Ini merupakan cerminan bahwa kita merupakan bagian dari makhluk sosial. Tapi dalam berkurban bukan berarti membiarkan diri sendiri mengalami kerugian. Dalam hal ini, beberapa aturan harus diperhatikan dengan terukur dan teliti.

Jangan sampai upaya kita berkorban untuk membantu orang lain justru membawa penyesalan. Apalagi sampai menurunkan kualitas dan tujuan hidup sendiri. Ada aturan yang harus diperhatikan dalam berkorban terutama ketika orang lain meminta bantuanmu. Berikut ini penjelasannya!

1. Tetap memprioritaskan kepentingan utama diri sendiri

ilustrasi perempuan tegas (pexels.com/Moose Photos)

Kita memang hidup di tengah lingkungan sosial. Tidak jarang seseorang meminta bantuan. Otomatis ini akan menyita waktu, energi, serta kesibukan. Beberapa hal harus diperhatikan dalam berkorban. Tujuannya agar kehidupan tetap berjalan terarah dan terstruktur secara jelas.

Meskipun mengorbankan diri, kita harus memprioritaskan beberapa urusan. Terutama menyangkut pekerjaan yang tidak bisa diganggu gugat. Sekaligus urusan pribadi yang bersifat penting dan mendesak. Jangan sampai kita merelakan diri untuk membantu pihak-pihak tertentu yang membutuhkan. Tapi dengan melupakan dan menomorduakan diri sendiri secara berkelanjutan.

Baca Juga: 5 Hal yang Bikin Perfeksionis Menyebalkan, Jangan Terlalu Kaku

2. Jangan sampai upaya mengorbankan diri mengganggu keseimbangan hidup

ilustrasi kelelahan (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Terkadang lingkungan sosial membutuhkan bantuan kita dalam beberapa aspek. Tapi apakah kita harus mengorbankan diri cara menyeluruh? Di sisi lain juga memiliki urusan dan pekerjaan yang tidak bisa diganggu gugat. Pada faktanya, dalam berkorban juga harus memperhatikan beberapa aturan.

Jangan sampai upaya mengorbankan diri mengganggu keseimbangan hidup. Apalagi sampai membuat pekerjaan yang bersifat prioritas menjadi terbengkalai. Karena mengorbankan diri dengan cara seperti ini membuat kehidupan tidak lagi konsisten. Kita memiliki alur kehidupan yang kacau dan tidak terarah hanya untuk menuruti pihak-pihak tertentu.

3. Rela berkorban bukan berarti rela diperlakukan semena-mena

ilustrasi lingkungan banyak tuntutan (pexels.com/Antoni Shkraba)

Lingkungan sosial diwarnai dengan beragam karakter dan kebiasaan. Tidak jarang dengan lingkungan yang meminta dibantu, tapi mereka justru melupakan etika. Alih-alih tahu diri dan mengapresiasi, justru memberlakukan orang yang membantu semena-mena. Pertanyaannya, apakah kita mau mengorbankan diri secara terus-menerus untuk lingkungan seperti ini?

Tentu ada beberapa aturan yang wajib diperhatikan saat kita hendak berkorban. Perlu digarisbawahi dan diingat, rela berkorban bukan berarti rela diperlakukan semena-mena. Kita tetap memiliki kendali secara penuh atas waktu, energi, serta sumber daya yang dimiliki. Cara demikian tidak lagi disebut meminta bantuan, namun memforsir orang lain secara berlebihan.

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya