3 Alasan Gap Year Tidak Selalu Buruk, Jangan Minder!
Justru kita mengetahui tujuan karir dan akademik yang jelas
Setiap orang memiliki keputusan tersendiri setelah menyelesaikan jenjang pendidikan sekolah menengah. Beberapa di antaranya mungkin melanjutkan ke universitas. Tapi beberapa orang juga ada yang mengambil keputusan gap year. Mereka beristirahat sejenak dari tuntutan pendidikan. Tapi yang menjadi masalah, keputusan gap year sering dipandang sebelah mata.
Bahkan dianggap sebagai individu yang tidak memprioritaskan pendidikan. Tapi apakah hal ini benar adanya? Tentu kita harus mengetahui lebih detail dan teliti. Pada kenyataannya mengambil keputusan gap year tidak selalu buruk. Baik dilihat dari segi mental, maupun penetapan tujuan hidup. Kurang lebih, kamu harus mengenali tiga alasan berikut agar mampu berpikir lebih bijaksana.
Baca Juga: 9 Fakta The Year We Turned 29, Karya Kim Hye Yoon Selanjutnya?
1. Memperjelas tujuan akademik dan karir
Tidak semua orang memutuskan melanjutkan ke universitas setelah lulus pendidikan sekolah menengah atas. Beberapa di antaranya memberi jeda selama satu atau dua tahun. Tapi masyarakat sekitar seringkali memandang sebelah mata keputusan gap year. Seorang dianggap sebagai individu yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Mari kita lihat kembali alasan gap year tidak selalu buruk. Mengambil jeda untuk sesaat, dapat memperjelas tujuan akademik dan karir. Waktu tambahan ini dapat digunakan untuk mengeksplorasi bidang studi yang sesuai dengan bakat dan minat. Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tidak hanya sebagai tren. Namun menjadi sarana pengembangan diri yang optimal.
Baca Juga: 5 Tips Menjalani Gap Year agar Tetap Optimis dan Realistis
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.